dalam melakukan pembelian, dalam arti tidak tetap pada satu pemasok dalam jangka panjang.
Kegiatan penjualan pedagang besar ke pedagang pengecer juga berlangsung serupa. Hal ini tampak antara keduanya terlibat komunikasi yang
baik, misalnya pedagang pengecer menghubungi pedagang besar bila terjadi kekurangan suplai kelapa kopyor, demikian juga sebaliknya.
6.6. Analisis Margin Tataniaga
Pemasaran terdiri dari kegiatan menyalurkan produk ke konsumen. Output dari pemasaran adalah kepuasan konsumen atas barang dan jasa tersebut. Input
dari pemasaran adalah tenaga kerja, modal dan manajemen. Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui unsur pembentuk marjin pemasaran yang
terbesar sebagai pengukur efisiensi pemasaran kelapa kopyor ini. Margin pemasaran diartikan melalui selisih antara harga ditingkat konsumen dengan
harga yang diterima produsen yang diperoleh dengan satuan rupiah per butir kelapa kopyor. Dalam penelitian ini, margin pemasaran dihitung berdasarkan
ketiga jalur pemasaran. Adapun analisis marjin dan penyebarannya antar lembaga pemasaran yang terlibat dapat dilihat pada Tabel 11.
Dalam pengertian yang lain, margin pemasaran merupakan penjumlahan dari seluruh biaya pemasaran yang dikeluarkan dan keuntungan yang diambil oleh
lembaga pemasaran selama proses penyaluran komoditas dari satu lembaga pemasaran kepada lembaga pemasaran yang lainnya. Besarnya biaya yang
dikeluarkan oleh masing- masing lembaga pemasaran berbeda-beda sejalan dengan
perlakuan yang diberikan. Komponen biaya pemasaran ini terdiri dari biaya
panen, biaya sortasi, biaya bongkar muat, biaya angkutan, biaya pengemasan, biaya penyimpanan, biaya pemesanan, biaya penyusutan, dan biaya retribusi.
Sedangkan keuntungan pemasaran merupakan imbalan jasa yang diterima oleh lembaga pemasaran atas biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka penyaluran
komoditi. Saluran pemasaran kelapa kopyor di Desa Ngagel yaitu: 1. Petani –Pedagang Pengumpul I –Pedagang Besar –Pengecer –Konsumen
2. Petani –Pedagang Pengumpul I – Pedagang Pengumpul II – Pedagang Besar – Pengecer -Konsumen
3. Petani –Pedagang Pengumpul II –Pedagang Besar –Pengecer –Kons umen Pada pemasaran kelapa kopyor, untuk saluran pemasaran 1 total biaya
yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 4.130,54 per butir, yang terdiri dari biaya panen dan sortasi sebesar Rp 1.138,88 per butir, biaya bongkar muat dan
transportasi sebesar Rp 125,00 per butir, biaya pengemasan sebesar Rp 192,71 per butir, biaya penyusutan sebesar Rp 866,32 per butir, biaya bongkar muat dan
sortasi sebesar Rp 260,41 per butir, biaya transportasi sebesar Rp 743,06 per butir, biaya penyimpanan sebesar Rp 75,00 per but ir, biaya pemesanan sebesar Rp
156,25 per butir, biaya penyimpanan dan retribusi sebesar Rp 312,5 per butir. Pada pemasaran kelapa kopyor, untuk saluran pemasaran 2 total biaya
yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 4.877,03 per butir, yang terdiri dari biaya panen dan sortasi sebesar Rp 1.068,18 per butir, biaya bongkar muat dan
transportasi sebesar Rp 150,00 per butir, biaya pengemasan sebesar Rp 190,67 per butir, biaya penyusutan sebesar Rp 587,08 per butir, biaya bongkar muat sebesar
Rp 324,17 per butir, biaya bongkar muat dan sortasi sebesar Rp 200,00 per butir, biaya transportasi sebesar Rp 1.672,72 per butir, biaya pemesanan sebesar Rp
210,53 per butir, biaya penyimpanan dan retribusi sebesar Rp 473,68 per butir. Pada pemasaran kelapa kopyor, untuk saluran pemasaran 3 total biaya
yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 3.766,12 per butir, yang terdiri dari biaya panen sebesar Rp 1.000,00 per butir, biaya transportasi sebesar Rp 1.406,97 per
butir, biaya bongkar muat dan sortasi sebesar Rp 235,48 per butir, pengemasan sebesar Rp 169,55 per butir, biaya penyusutan sebesar Rp 463,11 per butir, biaya
penyimpanan sebesar Rp 75,00 per butir, biaya bongkar muat sebesar Rp 188,38 per butir, biaya penyimpanan dan retribusi sebesar Rp 141,29 per butir, biaya
pemesanan sebesar Rp 86,34 per butir. Total keuntungan paling besar diperoleh dari saluran pemasaran 2 yaitu
sebesar Rp 5.098,76 per butir. Sedangkan keuntungan terkecil berada pada saluran pemasaran 3 dan 1 yaitu masing- masing sebesar Rp 4.528,17 per butir dan Rp
4.843,27 per butir. Saluran pemasaran yang memiliki total margin paling kecil adalah saluran pemasaran 3, yaitu sebesar Rp 7.185,97 per butir, sekaligus
memiliki total biaya pemasaran paling kecil diantara ketiga saluran pemasaran diatas, yaitu sebesar Rp 3.766,12 per butir.
Tabel 11. Margin Pemasaran Kelapa Kopyor di Kecamatan Dukuhseti
Unsur Margin Saluran 1
Saluran 2 Saluran 3
Rpbutir Rpbutir
Rpbutir
A. Petani
- Harga jual 4.019,23
30,93 3.876,84
27,98 5.996,91
45,49 - Biaya pemasaran
1.108,32 8,40
B. Pedagang Pengumpul I
- Harga beli 4.019,23
30,93 3.876,84
27,98 - Biaya pemasaran
1.310,76 10,08
1.243,18 8,97
- Keuntungan 1.235,98
9,51 1.254,98
9,05 - Harga Jual
6.565,97 50,53
6.375 46,02
- Marjin 2.546,74
19,60 2.498,16
18,03
C. Pedagang Pengumpul II
- Harga beli 6.375
46,02 5.996,91
45,49 - Biaya pemasaran
1.187,50 8,57
1.019,23 7,73
- Keuntungan 1.032,95
7,45 914
6,93 - Harga Jual
8.595,45 62,04
7.930,14 60,15
- Marjin 2.220,45
16,02 1.933,23
14,66
D. Pedagang Besar
- Harga beli 6.565,97
50,53 8.595,45
62,04 7.930,14
60,15 - Biaya pemasaran
1.792,01 13,79
1.064,77 7,68
913,30 6,92
- Keuntungan 1.992,71
15,33 1.525,01
11,00 1.888,89
14,32 - Harga Jual
10.350,69 79,66 11.185,23
80,74 10.732,33 81,41
- Marjin 3.784,72
29,12 2.423,86
17,49 2.802,19
21,25
E. Pedagang Pengecer
- Harga beli 10.350,69
79,66 11.185,23 80,74 10.732,33
81,41 - Biaya pemasaran
1.027,77 7,91
1.381,58 9,97
725,27 5,50
- Keuntungan 1.614,58
12,42 1.285,82
9,28 1.725,28
13,08 - Harga Jual
12.993,05 100 13.852,63
100 13.182,88 100
- Marjin 2.642,35
20,33 2.667,40
19,25 2.450,55
18,58
Total biaya pemasaran
4.130,54 31,79
4.877,03 35,20
3.766,12 28,56
Total keuntungan
4.843,27 37,27
5.098,76 36,80
4.528,17 34,34
Total margin
8.973,81 69,06
9.809,87 70,81
7.185,97 54,50
LC Ratio
1,17 1,04
1,20
Sumber : Data Primer diolah, 2004 : persentase terhadap harga jual pengecer
6.7. Farmer’s Share