Struktur dan Perilaku Pasar a. Struktur Pasar
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi atau lembaga yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa
siap untuk dikonsumsi dan memindahkan status kepemilikan dari produsen ke konsumen Kotler, 2002. Jalur distribusi pemasaran yang melibatkan sejumlah
lembaga pemasaran dalam berbagai tingkatan, dapat dilihat pada Gambar 1 diatas. Fungsi saluran pemasaran terdiri dari informasi, promosi, negosiasi,
pemesanan, pembayaran, pengambilan resiko, pemilihan fisik, pembayaran, dan hak milik. Menurut Saefudin dan Hanifah 1983 dalam Joenis 1999, panjang
pendeknya saluran pemasaran tergantung pada: 1. Jarak antara produsen dan konsumen. Semakin jauh jarak antara produsen dan
konsumen maka akan semakin panjang saluran pemasaran yang terjadi. 2. Skala produksi. Semakin kecil skala produksi, saluran yang terjadi cenderung
panjang karena memerlukan pedagang perantara dalam penyalurannya. 3. Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang mudah rusak menghendaki saluran
pemasaran yang pendek, karena harus segera diterima konsumen. 4. Posisi keuangan pengusaha. Pedagang yang posisi keuangannya kuat
cenderung dapat melakukan lebih banyak fungsi pemasaran dan memperpendek saluran pemasaran.
Analisis saluran tataniaga kelapa kopyor akan memberikan gambaran mengenai saluran pemasaran serta lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat
dalam proses distribusi kelapa kopyor hingga ke konsumen akhir. Lembaga- lembaga pemasaran yang terlibat harus memenuhi kriteria penggolongan
berdasarkan fungsi yang dilakukannya serta menurut kedudukannya di dalam struktur pasar.
3.1.4. Struktur dan Perilaku Pasar 3.1.4.a. Struktur Pasar
Struktur pasar diperlukan dalam analisis sistem tataniaga untuk menjelaskan bagaimana perilaku partisipan yang terlibat market conduct dan
menunjukkan keragaan yang terjadi akibat dari struktur dan perilaku pasar yang ada dalam sistem tataniaga tersebut market performance. Dalam pandekatan
Structure-Conduct-Performance SCP yang ditekankan adalah mekanisme dalam
penentuan harga yang terdiri dari lima kategori yaitu negosiasi individual, pasar terorganisir, pengaturan harga, negosiasi kolektif dan formula pricing.
Ada empat faktor penentu karakteristik struktur pasar Hammond dan Dahl, 1977 yaitu 1 jumlah penjual dan pembeli, 2 sifat produk, 3 kebebasan
keluar- masuk pasar, 4 tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh lembaga pemasaran, seperti pengetahuan tentang mekanisme penentuan harga, biaya dan
informasi kondisi pasar yang sedang dihadapi. Lima karakteristik struktur pasar dapat dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 3. Karakteristik Struktur Pasar
No Struktur Pasar
Jumlah Penjual
Jumlah Pembeli
Pengendalian Harga
Produk Keluar
Masuk Pasar
1 Persaingan
Sempurna Banyak
Sedikit Tidak ada
Homogen Mudah
2 Persaingan
Monopolistik Banyak
Bervariasi Tergantung
tingkat perbedaan
Diferensiasi Relatif
mudah 3
Oligopoli terdeferensiasi
Sedikit Banyak
Cenderung stabil
Diferensiasi Sulit
4 Oligopoli tidak
terdeferensiasi Sedikit
Banyak Cenderung
stabil Cenderung
sama Sulit
5 Monopoli
satu Bervariasi
ada Tidak
terdapat barang
subtitusi Sulit
Sumber : Schoell and Joseph, 1990. Struktur pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
terdapat banyak penjual dan pembeli. Setiap pembeli maupun penjual menguasai sebagian kecil dari barangjasa yang ada di pasar. Pembeli dan penjual sebagai
penerima harga price taker dan bebas keluar masuk pasar freedom of entry and exit, barangjasanya homogen homogeneous product.
Pasar monopolistik terdapat banyak pembeli dan penjual yang melakukan transaksi pada berbagai tingkat harga dan bukan atas dasar satu harga pasar.
Produk yang dijual tidak homogen. Produk dapat dibedakan menurut kualitas, cirigaya, servicepelayanan yang berbeda, perbedaan pengepakan, warna bungkus
dan harga. Penjual melakukan penawaran yang berbeda unt uk segmen pembeli yang berbeda dan bebas menggunakan merek, periklanan dan personal selling.
Pasar Oligopoli terdiri dari beberapa penjual yang sangat peka akan strategi pemasaran dan penetapan harga perusahaan lainnya. Produk dapat berupa
produk homogen baja, alumunium atau berupa produk heterogen mobil, Komputer. Sedikit nya jumlah penjual ini disebabkan tingginya hambatan untuk
memasuki industri yang bersangkutan. Hambatan ini seperti paten, kebutuhan modal yang besar, pengendalian bahan baku, pengetahuan yang sifatnya
perorangan dan lokasi yang langka. Seorang oligopoli tidak pernah merasa pasti apa yang akan dinikmati secara tetap dari penurunan harga. Sebaliknya kalau
suatu perusahaan oligopolis menaikkan harga, pesaing tidak mengikutinya. Perusahaan yang oligopolis harus memberikan perhatian penuh pada taktik
pesaing serta keinginan langganan. Tingkat harga pada pasar oligopolistik relatif stabil.
Pasar Monopoli terdapat satu penjual yang berbentuk perusahaan monopoli pemerintah atau swasta menur ut undang undang dan dapat berupa
monopoli swasta murni. Produk satu dan tidak dapat bersubtitusi dengan barang lain dan ada pengendalian harga dari penjual. Tindakan diskriminasi harga dengan
menjual produk yang sama pada tingkat harga yang berbeda-beda dan pada pasar yang berbeda.
3.1.4.b. Perilaku Pasar
Gambaran kepastian dari suatu pasar akan mempengaruhi tingkah laku perusahaan dalam suatu lingkungan pasar. Suatu gambaran atau karakteristik itu
terbagi-bagi dan bersifat tunggal untuk suatu produk tertentu dengan suatu lembaga yang terlibat. Perilaku pasar adalah pola tingkah laku dari lembaga
pemasaran yang menyesuaikan dengan struktur pasar dimana lembaga tersebut melakukan kegiatan pembelian dan penjualan, penentuan harga, dan kerjasama
antar lembaga pemasaran Hammond dan Dahl, 1977. Pendekatan perilaku The Behavioural System Approach, adalah
pendekatan mengenai perilaku organisasi atau perusahaan yang berkecimpung
dalam tataniaga seperti bagaimana mengambil keputusan yang tepat yang berhubungan dengan pemasaran. Pendekatan ini terbagi atas 4 bagian, yaitu:
1 Input-output system. Sistem input-output ini menerangkan bagaimana
tingkah laku perusahaan dalam mengolah sejumlah input menjadi satu set output. Perilaku yang dapat dilihat misalnya, bagaimana perusahaan tersebut
membuat keputusan mengenai teknologi yang akan dipakai. 2
Power system. Sistem kekuasaan ini menerangkan bagaimana suatu perusahaan dalam suatu sistem tataniaga. Misalnya kedudukan perusahaan
dalam suatu sistem tataniaga sebagai perusahaan yang memonopoli suatu produk sehingga perusahaan tersebut dapat berlaku sebagai penentu harga.
3 Communications system. Sistem komunikasi ini mempelajari tentang
perilaku perusahaan mengenai mudah tidaknya mendapatkan informasi. 4
Adaptive system. Sistem adaptif mempelajari bagaimana perilaku perusahaan dalam beradaptasi pada suatu sistem tataniaga agar bisa bertahan.
Perilaku pasar dapat diketahui dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh masing- masing lembaga pemasaran, sistem
penentuan harga, kemampuan pasar menerima jumlah produk yang dijual, stabilitas pasar, dan pembayaran serta kerjasama di antara berbagai lembaga
pemasaran. Perilaku pasar menunjukkan strategi yang dilakukan oleh para pelaku
pasar dalam menghadapi pesaing. Struktur pasar dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar yang dapat diukur melalui peubah harga, biaya,
margin pemasaran, dan jumlah komoditi yang dipasarkan, sehingga akan memberikan penilaian baiktidaknya suatu sistem pemasaran.