menjual komoditinya dengan harga yang relatif rendah. Semakin besar margin maka penerimaan petani relatif kecil. Dengan demikian dapat diketahui adanya
hubungan negatif antara margin pemasaran dengan bagian yang diterima petani.
3.2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Petani sebagai produsen yang melakukan proses produksi dan melakukan kegiatan pemasaran agar komoditi kopyor dapat sampai ke konsumen. Dalam
melakukan kegiatan tataniaga diperlukan adanya lembaga- lembaga pemasaran sebagai perantara, yaitu pedagang tingkat desa, pedagang pengumpul, pedagang
besar dan pengecer. Kegiatan pemasaran kopyor ini melalui arus barang satu arah, arus ua ng satu arah, dan informasi dua arah.
Berbagai kegiatan yang diperlukan untuk memperlancarkan penyaluran kopyor dari produsen ke konsumen disebut dengan fungsi tataniaga, yang terdiri
fungsi pertukaran, fungsi fisik, fungsi fasilitas. Kegiatan tataniaga dari petani, lembaga perantara dan konsumen menghasilkan pembentukan harga yang
berpengaruh terhadap struktur pasar dan perilaku pasar. Analisis struktur pasar mengkaji jumlah lembaga pemasaran yang terlibat, keadaan produk yang
diperjualbelikan dan kebebasan keluar masuk pasar. Perilaku pasar dapat diketahui dari praktek penjualan dan pembelian, penentuan harga dan
pembayaran, kerjasama diantara lembaga pemasaran yang terlibat. Analisis struktur pasar dan perilaku pasar mencerminkan keragaan pasar
itu sendiri. Keragaan pasar dapat diketahui dari biaya-biaya yang dikeluarkan dan keuntungan dari masing- masing lembaga pemasaran, serta perolehan nilai margin
pada setiap saluran pemasaran. Dan dari analisis fungsi- fungsi tataniaga, struktur dan perilaku pasar dan analisis margin pemasaran dapat menunjukkan adanya
saluran pemasaran yang terbaik dalam sistem tataniaga kelapa kopyor di lokasi penelitian, serta dapat diketahui saluran pemasaran mana yang dapat
meningkatkan pendapatan petani kelapa kopyor.
Keterangan : ? : informasi dua arah ? : arus barang satu arah
? : arus uang satu arah
Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran Penelitian Tataniaga Komoditi Kelapa Kopyor
Petani Lembaga Pemasaran:
§ Pedagang Tingkat Desa § Pedagang Pengumpul
§ Pedagang Besar § Pengecer
Fungsi Tataniaga : § Fungsi Pertukaran
§ Fungsi Fisik § Fungsi Fasilitas
Konsumen
Analisis Saluran Pemasaran
Pemilihan Saluran Pemasaran Terbaik
Harga
Farmer’s Share Meningkat
Struktur Pasar : § Jumlah Penjual dan Pembeli
§ Keadaan Produk § Kondisi Keluar-Masuk Pasar
§ Sumber Informasi Harga Perilaku Pasar :
§ Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga
§ Sistem Penentuan Harga
§ Sistem Pembayaran
Keragaan Pasar : § Biaya yang dikeluarkan Setiap Lembaga
Tataniaga § Keuntungan Lembaga Tataniaga
§ Nilai Margin yang terbentuk pada Setiap Saluran Pemasaran
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Pati merupakan salah satu penghasil kelapa kopyor di Jawa Tengah. Sedangkan
pemilihan Kecamatan Dukuhseti merupakan daerah potensial pembibitan kelapa kopyor, terutama di Desa Ngagel. Desa ini memiliki lokasi- lokasi pembibitan
khusus sehingga menjadi daerah penghasil kelapa kopyor terbesar di Kecamatan Dukuhseti. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober
2004.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bersumber langsung dari petani kelapa kopyor, pedagang pengumpul I, pedagang
pengumpul II, pedagang besar, pedagang pengecer di wilayah Kabupaten Pati. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan
dalam bentuk kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait seperti Direktorat Jendral
Bina Produksi Perkebunan Departemen Pertanian, Biro Pusat Statistik, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pati, data monografi desa yang menjadi
lokasi penelitian. Selain itu juga didapatkan dari beberapa literatur, baik dari website internet maupun literatur di Perpustakaan Sosial Ekonomi Pertanian,
Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, yang berupa hasil- hasil penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini.
4.3. Metode Penarikan Contoh
Pemilihan petani responden dilakukan secara purposive. Karakteristik petani Desa Ngagel cenderung homogen dilihat dari luas kepemilikan lahan, jenis
komoditi yang ditanam, sumber pembelian saranaalat produksi usahatani, kondisi