Analisis Tingkat Kesukaran Analisis Daya Pembeda

57 paling sesuai. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah guru matematika SMP Ibu Kartini Semarang.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Instrumen Tes Komunikasi Matematis

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis yang berbentuk uraian. Instrumen tersebut harus dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Sebelum diberikan kepada siswa pada saat penelitian, soal-soal tersebut diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa SMP yang telah memperoleh materi segiempat. Dari data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi tingkat kesukaran, daya pembeda, reliabilitas dan validitas yang menggunakan rumus sebagai berikut.

3.7.1.1 Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah, sedang atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar Arifin, 2012: 349. Tingkat Kesukaran TK pada masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: TK = tingkat kesukaran SA = jumlah skor kelompok atas SB = jumlah skor kelompok bawah 58 n = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah maks = skor maksimal soal yang bersangkutan Sementara kriteria interpretasi tingkat kesukarannya seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Interpretasi tingkat kesukaran TK Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah Sumber: Sudjana dalam Jihad Abdul, 2010 Suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut tidak terlalu sukar atau terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah yaitu ketika semua siswa dapat mengerjakan dengan benar. Sedangkan soal yang terlalu sukar, yaitu ketika semua siswa tidak dapat mengerjakan soal dengan benar. Soal yang terlalu mudah maupun yang terlalu sukar tidak baik karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa putus asa serta menjadi tidak semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Rincian tingkat kesukaran pretest butir soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 182. Sedangkan rincian tingkat kesukaran posttest butir soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 193.

3.7.1.2 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah Arifin, 2012: 355. Untuk perhitungan daya pembeda DP, dilakukan langkah-langkah 59 sebagai berikut: 1. Para siswa didaftarkan dalam peringkat pada sebuah tabel. 2. Dibuat pengelompokan siswa dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas terdiri atas 50 dari seluruh siswa yang mendapat skor tinggi dan kelompok bawah terdiri atas 50 dari seluruh siswa yang mendapat skor rendah. Daya pembeda ditentukan dengan: − � A Keterangan: = jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah = jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah � A = jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah Interpretasi nilai DP mengacu pada pendapat Ruseffendi dalam Jihad Abdul 2010: 181: : sangat baik : cukup baik, mungkin perlu diperbaiki : minimum, perlu diperbaiki : jelek, dibuang atau dirombak Rincian daya pembeda pretest butir soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 182. Sedangkan rincian daya pembeda posttest butir soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 193.

3.7.1.3 Analisis Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap retensi siswa dalam tatanama ilmiah pada konsep Jamur

1 56 72

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

1 21 58

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ALAT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE.

0 2 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

4 31 44

PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBANTUAN WINGEOM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

6 21 54

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SERTA PENGEMBANGAN DISPOSISI SISWA SMP - repo unpas

1 0 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII MTs PPPI MIFTAHUSSALAM BANYUMAS

0 1 16