Disposisi Matematis Landasan Teori

32 2 menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik, secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar, 3 menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematik, 4 mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika, dan 5 membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.

2.1.6 Disposisi Matematis

Belajar matematika tidak hanya mengembangkan ranah kognitif saja tetapi ranah afektif juga diperlukan. Disposisi matematis adalah rasa ingin tahu, ulet, percaya diri, melakukan refleksi atas cara berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematis Karlimah dalam Sumirat, 2014. Sumarmo dalam Sumirat 2014 mendefinisikan disposisi matematis mathematical disposition yaitu keinginan, kesadaran, kecenderungan, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk berpikir dan berbuat secara matematis. Terdapat hubungan yang kuat antara disposisi matematis dan pembelajaran. Pembelajaran matematika di kelas harus dirancang khusus sehingga selain dapat meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat meningkatkan disposisi matematis. Disposisi matematis merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan belajar matematika siswa. Siswa memerlukan disposisi matematis untuk bertahan dalam menghadapi masalah, mengambil tanggung jawab, dan membiasakan kerja yang baik dalam matematika Mahmudi dalam Sugilar, 2013. Kebiasaan mengomunikasikan ide serta gagasan matematis yang baik akan membentuk dan menumbuhkan disposisi matematis. Hal ini sejalan dengan pendapat Atallah, et al. 2010 “dispositions of mathematics refer to beliefs or tendencies to exhibit a 33 frequent, conscious and voluntary behavior directed towards learning mathematics”. NCTM dalam Sumirat 2014 mengemukakan indikator untuk mengukur disposisi matematis: 1 Kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah matematika, mengomunikasikan ide-ide dan memberi alasan, 2 fleksibilitas dalam mengeksplorasi ide-ide matematis dan mencoba berbagai strategi alternatif untuk memecahkan masalah, 3 bertekad untuk menyelesaikan tugas-tugas untuk matematika, 4 keterkaitan, keingintahuan, dan kemampuan untuk menemukan dalam mengerjakan matematika, 5 kecenderungan untuk memonitor dan merefleksi proses berpikir dan kinerja diri sendiri, 6 menilai aplikasi matematika dalam bidang lain dan dalam kehidupan sehari- hari, dan 7 penghargaan appreciation peran matematika dalam budaya dan nilainya, baik matematika sebagai alat, maupun matematika sebagai bahasa. Sedangkan indikator disposisi matematis menurut Atallah, et al. 2010 yaitu: 1 describing their ability in the subject themselves as learners, 2 describing their attitudes towards the subject, 3 describing explanations about the subject what will it help them achieve, 34 4 describing the learning approaches used to study the subject for example, deepsurface learning, 5 describing the perceived value of the subject, and 6 describing the evidence that they would provide to others as a “proof” that they have learned the subject. Indikator disposisi matematis menurut Polking dalam Syaban 2011 adalah: 1 sifat percaya diri dan tekun dalam mengerjakan tugas matematik, memecahkan masalah, berkomunikasi matematis, dan dalam memberi alasan matematis, 2 sifat fleksibel dalam menyelidiki dan berusaha mencari alternatif dalam memecahkan masalah, 3 menunjukkan minat, rasa ingin tahu, sifat ingin memonitor, dan merefleksikan cara mereka berpikir, dan 4 berusaha mengaplikasikan matematika ke dalam situasi lain, menghargai peran matematika dalam kultur dan nilai, matematika sebagai alat dan bahasa.

2.1.7 Materi Pokok Segiempat

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap retensi siswa dalam tatanama ilmiah pada konsep Jamur

1 56 72

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

1 21 58

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ALAT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE.

0 2 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

4 31 44

PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBANTUAN WINGEOM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

6 21 54

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SERTA PENGEMBANGAN DISPOSISI SISWA SMP - repo unpas

1 0 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII MTs PPPI MIFTAHUSSALAM BANYUMAS

0 1 16