Uji Hipotesis II Uji Hipotesis IV

73 Untuk pengujiannya menggunakan rumus sebagai berikut. ̅ � � √� Keterangan: : Distribusi Student ̅ : rata-rata data kelompok eksperimen � : rata-rata yang diketahui : banyaknya anggota kelompok eksperimen : simpangan baku Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika , dengan didapat dari daftar distribusi Student t menggunakan peluang − � dan − Sudjana, 2005: 232.

3.7.3.6 Uji Hipotesis II

Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk uji perbedaan dua rata-rata ini digunakan uji pihak kanan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. H : � � rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas kontrol; H 1 : � � rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan komunikasi matematis 74 siswa pada kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ̅ − ̅ √ dengan √ Keterangan: : Distribusi Student ̅ : rata-rata data kelompok eksperimen ̅ : rata-rata data kelompok kontrol : banyaknya anggota kelompok eksperimen : banyaknya anggota kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : simpangan baku Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika , dengan � didapat dari daftar distribusi dengan − dan peluang − � Sudjana, 2005: 243.

3.7.3.7 Uji Hipotesis III

Hipotesis ketiga meliputi uji kriteria gain ternormalisasi dan uji perbedaan dua rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis. 75

3.7.3.7.1 Kriteria Gain Ternormalisasi

Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan dengan membandingkan pretest dan posttest kelas eksperimen. Gain score ternormalisasi g merupakan metode yang cocok untuk menganalisis hasil pretest dan posttest. Gain score ternormalisasi merupakan indikator yang lebih baik dan menunjukkan tingkat efektifitas perlakuan dari perolehan skor atau posttest Hake, 1998. Setelah diperoleh data nilai pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kemudian dilakukan perhitungan gain score ternormalisasi g . Perhitungan gain ternormalisai ini dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan faktor tebakan siswa dan efek nilai tertinggi sehingga terhindar dari kesimpulan yang bias. Rentang nilai gain ternormalisasi adalah 0 sampai dengan 1. Gain ternormalisasi menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah pembelajaran dilakukan. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: g − − Keterangan: g : gain ternormalisasi : skor rata-rata posttest : skor rata-rata pretest 76 Tabel 3.10 Kategori Gain Score Ternormalisasi Interval Gain g 0,7 Tinggi g Sedang g 0,3 Rendah Sumber: Hake, 1998: 65

3.7.3.7.2 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Peningkatan Kemampuan

Komunikasi Matematis Uji perbedaan dua rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis digunakan untuk menguji rata-rata selisih pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut. H : � � rata-rata selisih pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata selisih pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol; H 1 : � � rata-rata selisih pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata selisih pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol. Untuk menentukan kriteria penerimaan hipotesis dengan menggunakan uji dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ̅ ̅ √ � � 77 dengan − − − Keterangan: : Distribusi Student ̅ : rata-rata data kelompok eksperimen ̅ : rata-rata data kelompok kontrol : banyaknya anggota kelompok eksperimen : banyaknya anggota kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : varians gabungan nilai data awal Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika , dengan −� didapat dari daftar distribusi dengan − dan peluang − � Sudjana, 2005: 243.

3.7.3.8 Uji Hipotesis IV

Uji hipotesis IV dilakukan untuk mengetahui apakah disposisi matematis siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give lebih baik daripada disposisi matematis siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk uji perbedaan dua rata-rata ini digunakan uji pihak kanan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. H : � � rata-rata disposisi matematis siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata disposisi matematis siswa pada kelas kontrol; 78 H 1 : � � rata-rata disposisi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata disposisi matematis siswa pada kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ̅ − ̅ √ dengan √ Keterangan: : Distribusi Student ̅ : rata-rata data kelompok eksperimen ̅ : rata-rata data kelompok kontrol : banyaknya anggota kelompok eksperimen : banyaknya anggota kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : simpangan baku Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika , dengan � didapat dari daftar distribusi dengan − dan peluang − � Sudjana, 2005: 243.

3.7.3.9 Uji Hipotesis V

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap retensi siswa dalam tatanama ilmiah pada konsep Jamur

1 56 72

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

1 21 58

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ALAT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE.

0 2 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

4 31 44

PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBANTUAN WINGEOM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

6 21 54

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SERTA PENGEMBANGAN DISPOSISI SISWA SMP - repo unpas

1 0 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII MTs PPPI MIFTAHUSSALAM BANYUMAS

0 1 16