68 dikatakan kedua kelas homogen. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas
dengan menggunakan uji F karena data yang akan diuji homogenitasnya hanya terdiri dari dua kelompok data yaitu data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut. H
:
varians kedua kelas sampel sama H
1
: ≠
varians kedua kelas sampel tidak sama Keterangan :
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol Rumus yang digunakan sebagai berikut.
�
� � � �
Sudjana, 2005: 250 Kriteria pengujiannya adalah jika �
�
−
−
maka H diterima
dengan taraf signifikan 5 dan dk pembilang = − dan dk penyebut =
− . Keterangan:
n
1
: banyaknya data yang variansnya lebih besar. n
2
: banyaknya data yang variansnya lebih kecil.
3.7.3.3 Analisis Skala Disposisi Matematis Siswa
Sebelum melakukan uji hipotesis melalui uji statistik, harus diketahui arti dari skor yang diperoleh responden. Skor tersebut dapat ditafsirkan dengan
kriteria pada Tabel 3.8 berikut.
69 Tabel 3.8 Kriteria Penafsiran Skala Disposisi Matematis
Interval Nilai Interpretasi
Baik −
Sedang −
Kurang
Keterangan:
: Skor responden : Mean ideal
: Simpangan baku ideal =
kor terti ggi kor tere d h =
kor terti ggi − kor tere d h Ekawati Sumaryanta, 2011:37
Untuk penyekoran menggunakan ketentuan berikut: Untuk pernyataan positif
: SL = 4, SR = 3, K = 2, TP = 1 Untuk pernyataan negatif
: SL = 1, SR = 2, K = 3, TP = 4 Karena terdapat 25 butir, maka skor tertinggi adalah 100 dan skor skala terendah 25.
Untuk menentukan kriteria penafsiran, harus menghitung mean ideal
dan simpangan baku sebagai berikut:
= kor terti ggi kor tere d h
=
=
70 =
kor terti ggi − kor tere d h =
− =
Kriteria tingkat disposisi matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Kriteria Penafsiran Tingkat Disposisi Matematis
Interval Nilai Interpretasi
Baik Sedang
Kurang
3.7.3.4 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan model pembelajaran dilakukan melalui pengamatan langsung menggunakan lembar observasi. Instrumen ini
menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist. Skala penilaian yang digunakan sebagai berikut.
Skor 1 : Tidak pernah Skor 2 : Kadang-kadang
Skor 3 : Sering Skor 4 : Selalu
Perhitungan persentase keterlaksanaan model pembelajaran p: 1
skor maksimum = 12 x 4 = 48; 2
skor minimum = 12 x 1 = 12; 3
kategori penilaian = 4; 4
persentase minimum = ;
71 5
persentase maksimum = 6
rentangan persentase =
−
Persentase keterlaksanaan model pembelajaran p = Kriteria:
1 Jika
maka keterlaksanaan model pembelajaran dikatakan kurang baik;
2 jika maka keterlaksanaan model pembelajaran dikatakan
cukup baik; 3
jika maka keterlaksanaan model pembelajaran dikatakan baik; dan
4 jika
maka keterlaksanaan model pembelajaran dikatakan sangat baik.
3.7.3.5 Uji Hipotesis I