39 berformat permainan diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil
bermain. Dengan demikian, pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.
Berdasarkan pembahasan di atas, multimedia pembelajaran mempunyai bentuk dan susunan penyajian yang dapat dikategorikan ke
dalam lima kelompok, yaitu tutorial, drill and practice, simulasi, eksperimen
atau percobaan dan permainan.
1.4. Tinjauan Tentang Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Tujuan pengembangan media pembelajaran pada dasarnya untuk mengatasi masalah belajar siswa yang disebabkan oleh keterbatasan sumber
belajar yang dapat memudahkan siswa dalam belajar. Pengembangan media pembelajaran merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan suatu media pembelajaran. Bambang Warsita 2008: 20, mengemukakan bahwa dalam mengembangkan suatu sumber belajar
diperlukan suatu proses yang sistematis dan sistemis berdasarkan pada prinsip-prinsip desain sistem instruksional. Sistematis artinya dilakukan secara
runtut teratur dengan langkah-langkah tertentu, sedangkan sistemis artinya menyeluruh.
Lebih lanjut, Rayandra Asyhar 2012: 94, mengemukakan bahwa pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi
dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya, seperti; kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Artinya, setelah dokumen-
dokumen pembelajaran tersebut siap disusun, dilanjutkan dengan pengadaanpenyiapan media pembelajaran sebagai sumber belajar dan alat
40 bantu pembelajaran. Kedua pengertian tersebut memberikan penjelasan
bahwa pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai tahapan atau langkah kegiatan.
Pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan melalui suatu penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk berupa media
pembelajaran yang sesuai kebutuhan dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Endang Mulyatiningsih 2011: 145, penelitian dan pengembangan
research and development bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Sementara itu, Sugiyono 2012: 333,
mengemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris
Research and Development RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan. Sedangkan untuk menguji
keefektifan produk, maka diperlukan pengujian keefektifan produk pula. Adapun Sugiyono 2012: 334, mengemukakan langkah-langkah
penelitian dan pengembangan sebagai berikut: a. Potensi dan masalah, artinya penelitian dan pengembangan diawali
dengan adanya potensi dan masalah. Potensi merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah
adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. b. Mengumpulkan informasi, yaitu tahap mengumpulkan berbagai informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu.
41 c. Desain produk, yaitu membuat rancangan produk yang akan dihasilkan.
Pada tahap ini dihasilkan suatu produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya.
d. Validasi desain, yaitu tahap untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi
produk dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau ahli. e. Perbaikan desain, yaitu memperbaiki desain produk yang dilakukan oleh
peneliti berdasarkan hasil validasi dari pakar dan para ahli. f. Uji coba produk, yaitu melakukan pengujian penggunaan produk untuk
mengetahui efektivitas produk. g. Revisi produk, yaitu memperbaiki produk berdasarkan hasil uji coba
produk. h. Uji coba pemakaian, yaitu menerapkan produk dalam lingkup yang lebih
luas. i. Revisi produk, yaitu tahap perbaikan produk apabila dalam pemakaian
dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
j. Pembuatan produk masal, merupakan tahap terakhir yang dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak setelah
beberapa kali pengujian untuk diproduksi massal. Sementara itu, Bambang Warsita 2008: 226-227, mengemukakan
bahwa pengembangan media pembelajaran dikelompokkan ke dalam tiga tahap besar, yaitu; 1 tahap perancangan, 2 tahap produksi, dan 3 tahap
evaluasi.
42 Tahap perancangan, merupakan tahap awal dalam pengembangan
media pembelajaran. Tahap perancangan dikelompokkan ke dalam tiga sub tahapan, yaitu 1 tahap analisis kebutuhan, 2 penyusunan GBIM Garis
Besar Isi Media, dan 3 penulisan naskah serta petunjuk pemanfaatan. Tahap produksi, merupakan langkah kedua setelah tahap perancangan
selesai. Kegiatan produksi disesuaikan dengan jenis media pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahap produksi dikelompokkan ke dalam tiga sub
tahapan, meliputi: 1 persiapan, 2 pelaksanaan, dan 3 penyelesaian. Tahap evaluasi, yaitu tahap yang digunakan untuk mencari kekurangan dan
kemudian dilakukan revisi untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran. Adapun Arif S. Sadiman, dkk 2007 dalam Rayandra Asyhar 2012:
94, mengemukakan bahwa perancangan media pembelajaran melalui enam tahapan, yaitu; 1 menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, 2
merumuskan tujuan pembelajaran, 3 merumuskan butir-butir materi, 4 menyusun instrumen evaluasi, 5 menulis naskah media, dan 6 melakukan
tesevaluasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan
produk berupa media pembelajaran diperlukan suatu proses yang sistematis dan sistemis melalui berbagai tahapan atau langkah kegiatan, antara lain
perancangan, produksi, dan evaluasi. Sedangkan untuk menghasilkan media pembelajaran
yang sesuai
dengan kebutuhan
dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka
diperlukan suatu
penelitian dan
pengembangan.
43 Dalam penelitian ini, untuk menghasilkan produk berupa media
pembelajaran interaktif serta menguji kelayakan produk, peneliti mengadaptasi teori penelitian dan pengembangan dari Sugiyono, meliputi
potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian,
revisi produk, dan pembuatan produk masal.
1.5. Tinjauan Evaluasi dalam Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif