Alur Penelitian METODE PENELITIAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Penentuan Kadar Abu Ranganna, 1977 Krus porselain dikeringkan di dalam tanur pada suhu 600 o C kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang sebagai bobot wadah. Selanjutnya sebanyak 0,500 gram pektin ditimbang dan di masukkan dalam krus silikat yang telah diketahui bobotnya kemudian di masukkan dalam tanur dengan suhu 600 ℃ selama 4 jam. Residu didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar Abu = = W 1 −W2 W x 100 Dimana: W = bobot sampel awal g W 1 = bobot wadah + sampel setelah pemanasan g W 2 = bobot wadah kosong g 4. Penentuan Berat Ekivalen Ranganna, 1977 Nilai berat ekivalen digunakan untuk perhitungan kadar asam galakturonat dan derajat esterifikasi. Berat ekivalen ditentukan dengan menimbang 0,25 gram pektin dimasukkan dalam Erlenmeyer 250 mL dan dilembabkan dengan 1,0 mL alkohol. Air suling bebas O 2 sebanyak 50,0 mL dan 6 tetes indikator fenol merah ditambahkan. Campuran tersebut kemudian diaduk dengan cepat untuk memastikan bahwa semua substansi pektin telah terlarut dan tidak ada gumpalan yang menempel pada sisi Erlenmeyer. Titrasi dilakukan perlahan-lahan dengan titran standar NaOH 0,1 N sampai warna campuran berubah menjadi merah muda pH 7,5 dan tetap bertahan selama setidaknya 30 detik. Larutan tersebut dinetralkan yang kemudian digunakan untuk penentuan kadar metoksil. Berat Ekivalen = bobot pektin mg ml NaOH x N NaOH 5. Kadar Metoksil Ranganna, 1977 Penentuan kadar metoksil dilakukan dengan menambahkan 25,0 mL NaOH 0,25 N ke dalam larutan netral dari penentuan BE kemudian dikocok dengan benar dan didiamkan selama 30 menit pada suhu kamar dalam Erlenmeyer tertutup. Ditambahkan 25,0 mL HCl 0,25 N dan indikator fenol UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merah kemudian dititrasi dengan titran NaOH 0,1 N hingga larutan berubah menjadi merah muda. Kadar Metoksil = ml NaOH x 31 x N NaOH x 100 bobot sampel mg Dimana 31 adalah berat molekul BM dari metoksil 6. Kadar Galakturonat Ismail, et al., 2012 Kadar galakturonat dihitung dari miliekivalen NaOH yang diperoleh dari penentuan BE berat ekivalen dan kandungan metoksil. Galakturonat = meq dari NaOH untuk asam bebas + meq dari NaOH untuk metoksil x 176 x 100 bobot sampel mg Dimana 176 adalah berat ekivalen terendah asam pektat 7. Derajat Esterifikasi Schultz, 1965 dalam Hariyati, 2006 Derajat esterifikasi DE dari pektin dapat dihitung dengan: DE = kadar metoksil x 176 x 100 kadar galakturonat x 31

3.6 Perbandingan Spektrum FTIR

Spektrum FTIR digunakan untuk memperoleh informasi serapan gugus fungsional. Data FTIR diperoleh dengan menggunakan Jasco FTIR-6100 dengan rentang panjang gelombang dari 4000 cm -1 sampai 400 cm -1 Ismail, et al., 2012. Perbandingan antara sebuk KBr dan masing-masing sampel pektin adalah 100:1 mg. Setelah didapatkan spektrum masing-masing sampel pektin, ketiganya pektin hasil ekstraksi, komersial dan standard dibandingkan tiap serapan gugus fungsionalnya.