Kadar Galakturonat Karakterisasi Pektin Hasil Ekstraksi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bebas dari gugus metil ester. Jumlah gugus metil ester menunjukkan jumlah gugus karboksil yang tidak teresterifikasi atau derajat esterifikasi Budiyanto dan Yulianingsih, 2008. Menurut Awashti 2011, nilai derajat esterifikasi untuk pektin tinggi metoksil memiliki rentang nilai derajat esterifikasi sebesar 60-70 dan untuk pektin rendah metoksil memiliki rentang 20-40. Pektin yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan pektin dengan kadar metoksil rendah dan memiliki rentang nilai derajat esterifikasi antara 17,13-20,78. Jelas bahwa hasil perhitungan derajat esterifikasi di sini lebih rendah dibanding dengan teori yang ada, namun sesuai dengan kadar metoksil yang dimiliki. Sesuai dengan pernyataan yang telah disebutkan di atas bahwasanya nilai derajat esterifikasi diperoleh dari perhitungan antara kadar metoksil dan kadar asam galakturonat. Seharusnya pektin dengan kandungan metoksil rendah memiliki rentang derajat esterifikasi 20-40, namun pada penelitian ini pektin dengan kadar metoksil lebih rendah dari standard memiliki nilai derajat esterifikasi lebih rendah pula. Pengaruh dari proses titrasi dan sifat pektin yang dihasilkan sangat berperan dalam hasil perhitungan ini.

4.5 Perbandingan Spektrum FTIR

Hasil pengukuran spektrum FTIR menujukkan kelompok gugus fungsi dan memberikan informasi struktural pektin hasil ekstraksi dari bahan baku kulit pisang dan larutan pengekstraksi berupa larutan asam laktat dengan variasi pH dan suhu ekstraksi. Spektrum FTIR pektin hasil ekstraksi dibandingkan terhadap spektrum pektin komersial dan pektin standar dari Sigma. Rentang bilangan gelombang yang digunakan adalah 4000-400 cm -1 . Gugus fungsional utama pada pektin biasanya terletak pada area bilangan gelombang 1000-2000 cm -1 Kalapathy, 2001 di dalam Ismail, et al., 2012. Ikatan karboksil berada pada 1630-1650 cm -1 untuk kelompok karboksil bebas dan 1740- 1760 cm -1 untuk kelompok karboksil teresterifikasi Gnanasambandam, 1999 di dalam Ismail, et al., 2012. Peningkatan nilai derajat esterifikasi juga akan meningkatkan intensitas dan luas area dari kelompok karboksil teresterifikasi. Kemungkinan dapat digunakan untuk membandingkan jenis pektin dari sumber UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berbeda. Pada bilangan gelombang antara 1100 dan 1200 cm -1 menunjukkan ikatan dari eter R-O-R dan ikatan C-C siklik dalam struktur cincin dari molekul pektin. Spektrum melebar pada 2400-3600 cm -1 merupakan lembab dalam pektin yang terserap. Tabel 4.4. Data Spektrum FTIR No Area bilangan gelombang cm -1 Keterangan Standard Komersial Sampel 1 3446,17 3393,14 3420,14 -OH 2 2934,16 2934,16 2931,27 Ulur –CH3 3 1698,02 1698,02 1698,02 -C=O 4 1456,96 1456,96 1456,96 Tekuk –C-H 5 1369 1362,46 1329,68 Ulur –C-H 6 1152 1135,87 1151,29 -O- eter Terlihat dari data spektrum FTIR di atas, serapan masing-masing gugus fungsional dari pektin standar, komersil dan pektin hasil ekstraksi menunjukkan adanya beberapa perbedaan. Spektrum menunjukkan puncak serapan lebar yang khas pada bilangan gelombang 3446,17 cm -1 untuk pektin standar, 3393,14 cm -1 untuk pektin komersial dan pada 3420,14 cm -1 untuk pektin hasil ekstraksi, mengindikasikan adanya serpan dari gugs hidroksil. Serapan pada bilangan gelombang 2934,16 cm -1 , pada pektin standar dan komersial area bilangan gelombangnya sama namun intensitasnya yang berbeda. Pektin komersial intensitasnya lebih rendah 3,77442 dibanding pektin standar 4,86817. Untuk pektin hasil ekstraksi mengalami penggeseran bilangan gelombang yakni pada 2931,27 cm -1 dengan intensitas 3,87382. Daerah bilangan tersebut menunjukkan serapan dari ulur –CH3. Pada daerah bilangan gelombang 1698,02 cm -1 menunjukkan adanya serapan dari gugus karboksil -C=O baik pektin standar, komersil dan pektin hasil ekstraksi ketiganya memiliki serapan yang sama pada daerah bilangan gelombang tersebut, hanya saja intensitas serapannya yang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berbeda. Pektin standar memiliki intensitas 4,01286, pektin komersial sebesar 4,27052 dan pektin hasil ekstraksi sebesar 4,51358. Vibrasi dari tekuk –C-H dapat ditemukan pada daerah bilangan gelomang 1456,96 cm -1 , baik pada pektin standar, pektin komersial dan pektin hasil ekstraksi. Perbedaannya pada intensitas serapannya saja, seperti pada pektin standar sebesar 4,27893, pektin komersial sebesar 3,40071 dan pektin hasil ekstraksi sebesar 3,88204. Terdapat serapan dari eter -O- pada bilangan gelombang 1135,87 cm -1 dengan intensitas 2,68231 pada pektin komersial dan pada bilangan gelombang 1151,29 cm -1 dengan intensitas 2,68916 pada pektin hasil ekstraksi. Sumber: Tarigan, et al., 2012 Gambar 4.8. Struktur Pektin Pada struktur pektin di atas, terlihat bahwa gugus fungsional yang terukur oleh spektroskopi FTIR dengan masing-masing serapan pada bilangan gelombang tertentu menunjukkan kesesuain dengan struktur pektin. Terdapat vibrasi OH, ikatan –CH 3 pada cabang metoksil COOCH 3 , ikatan -C-H, karbonil -C=O dan eter -O-.