Pemerian Pektin Hasil Ekstraksi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.1. Persentase Rendemen
Terlihat dari Gambar 4.1 di atas bahwasanya persen rendemen meningkat seiring meningkatnya suhu ekstraksi. Peningkatan suhu ekstraksi hingga suhu
tertentu memang mempengaruhi rendemen pektin yang dihasilkan. Menurut Ranganna 1977 rendemen pektin yang didapat akan maksimum pada suhu
tertentu dan mengalami kejenuhan atau rendemen pektin yang didapat akan tetap. Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pardede, et al., 2013,
pada rentang suhu 60 ℃ hingga 100℃ rendemen pektin yang tertinggi dihasilkan
pada suhu 100 ℃ , hal ini disebabkan suhu yang semakin tinggi menyebabkan ion
hidrogen yang dihasilkan akan mensubtitusi kalsium dan magnesium dari protopektin semakin banyak, sehingga protopektin yang terhidrolis menghasilkan
pektin juga semakin banyak. Jadi dengan suhu ekstraksi yang tinggi, rendemen pektin akan terus meningkat sampai dicapai keadaan maksimum dimana
protopektin telah habis terhidrolis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Budiyanto dan
Yulianingsih 2008 semakin lama waktu dan semakin tinggi suhu ekstraksi yang digunakan maka semakin besar rendemen yang dihasilkan. Karena pada penelitian
ini faktor lamanya waktu ekstraksi tidak berubah maka hanya faktor pH dan suhu yang akan mempengaruhi hasil rendemen. Menurut Puspitasari, et al., 2008
kombinasi keasaman yang terlalu tinggi pH rendah dengan suhu yang tinggi harus dihindari karena konversi pektin akan menurun disebabkan pektin yang
terkonversi menjadi asam pektat. Peningkatan pH larutan pengekstrak dalam
5,17 7,05
5,02 9,00
10,78 7,82
pH 1 pH 1,5
pH 2
p er
sen r
en d
emen
Suhu 0ᵒC Suhu 0ᵒC
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penelitian ini menunjukkan penurunan persen rendemen pektin yang dihasilkan. Larutan pengekstrak pada pH 1,5 menunjukkan pH optimum menghasilkan persen
rendemen tertinggi. Sedangkan larutan pengekstrak pada pH 2 menghasilkan persen rendemen terendah. Menurut Gusti 2008 pada ekstraksi pektin
menggunakan pelarut dengan pH rendah akan menghasilkan rendemen yang tinggi, hal ini disebabkan karena pada pH yang rendah konsentrasi asamnya lebih
tinggi sehingga proses hidrolisa protopektin menjadi pektin terjadi lebih intensif sehingga pada pH rendah menghasilkan rendemen pektin yang lebih tinggi. Akan
tetapi menurut Nasution 2002 dalam Gusti 2008 menyatakan bahwa pada pH yang lebih rendah akan mendekomposisi senyawa pektin menjadi asam
galakturonat sehingga rendemen pektin yang dihasilkan akan menurun.