mengatasi masalah yang muncul. Contohnya adalah perbaikan yang
dilakukan segera mungkin oleh tim PJJ STIK-PTIK ketika timbul
masalah.
Pemenuhan aktivitas BAI07.08 Melakukan Pengulasan Pasca Implementasi:
Sistem PJJ STIK-PTIK telah memiliki rencana perbaikan dalam mengatasi masalah yang muncul. Contohnya adalah perbaikan yang dilakukan segera mungkin oleh tim PJJ STIK-PTIK ketika timbul masalah.
185
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uraian dari pembahasan bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi dengan menggunakan pendekatan capability level pada
COBIT 5 untuk proses BAI07.01 cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan 2.20, untuk proses BAI07.02 cenderung pada level 2
dengan nilai kematangan 2.11, untuk proses BAI07.03 cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan 2.27, untuk proses BAI07.04
cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan 2.59, untuk proses BAI07.05 cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan 2.33, untuk
proses BAI07.06 cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan 2.39, untuk proses BAI07.07 cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan
2.31, untuk proses BAI07.08 cenderung pada level 2 dengan nilai kematangan 2.50. Dengan demikian, nilai capability level proses BAI07
Manajemen Penerimaan Perubahan dan Transisi Sistem PJJ pada STIK-PTIK adalah 2.33 cenderung pada level 2, berarti telah mencapai
Managed Process. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya persiapan dari STIK-PTIK dalam mengimplementasikan Sistem PJJ, seperti
kurangnya perencanaan awal, kurang jelasnya pembagian job desk kepada para karyawan sekertariat PJJ, kurangnya pelatihan dan
sosialisasi kepada para mahasiswa dan dosen sehingga membuat timbulnya penolakan dari mahasiswa dan dosen itu sendiri terhadap
sistem PJJ. 2.
Sistem Pendidikan Jarak Jauh PJJ STIK-PTIK berada pada level 2.33. Sedangkan level yang diinginkan adalah 3 establish process, yang
berarti implementasi General Practices dan General Work Product telah sesuai dijalankan, dikelola dengan kebijakan yang telah ditentukan
oleh manajemen. Hal ini berarti menimbulkan gap sebesar 0.67. Untuk
mencapai target capability level tersebut maka STIK-PTIK harus menutup gap yang ada dengan cara pembuatan SOP yang jelas,
mengadakan pelatihan dan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen agar mereka semakin terbiasa dengan Sistem PJJ dan akhirnya menerima
perubahan yang ada.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh penulis ada beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pendidikan jarak jauh STIK-PTIK untuk
meningkatkan penggunaan teknologi informasi yang ada di dalam pendidikan jarak jauh STIK-PTIK, yaitu:
1. Diharapkan hasil rekomendasi pada penelitian ini dapat di
implementasikan oleh Sistem Pendidikan Jarak Jauh PJJ STIK- PTIK.
2. PJJ STIK-PTIK segera membuat SOP untuk pembagian job desk
para karyawan PJJ STIK-PTIK, karena pembagian tugas kerja masih
kurang terorganisir, mana tugas admin, mana tugas operator, mana tugas teknisi, dsb. Selain itu juga PJJ STIK-PTIK segera membuat
SOP untuk pelatihan dan sosialisasi PJJ untuk semua stakeholder seperti mahasiswa, dosen, operator dan admin di tiap polda serta
teknisi. STIK-PTIK juga diharapkan membuat SOP untuk memenuhi kebutuhan sumber daya, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya IT. 3.
Diharapkan untuk penelitian berikutnya agar dapat mengolah data kuesioner dengan metode perhitungan skala linkert, perhitungan
matriks menggunakan KPI Key Performance Indikator dan KGI Key Goal Indicator untuk mengetahui Rating Scale pada Sistem
Pendidikan Jarak Jauh PJJ STIK-PTIK.