Landasan Hukum Visi dan Misi BPJS Kesehatan .1 Visi BPJS Kesehatan Kepesertaan JKN BPJS Kesehatan

24 d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241MENKESSKXI2004 dan Nomor 56MENKESSKI2005, Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada : a. Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan azas gotong royong sehingga terjadi subsidi silang. b. Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial. c. Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. d. Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba. e. Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta. f. Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas. 7. Pada tahun 2014, mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia Persero berubah nama menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial www.bpjs- kesehatan.go.id diakses pada tanggal 20 Januari 2015 pukul 21:15 WIB.

2.4.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum BPJS Kesehatan : 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Universitas Sumatera Utara 25 2.4.3 Visi dan Misi BPJS Kesehatan 2.4.3.1 Visi BPJS Kesehatan Visi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan adalah “Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya”.

2.4.3.2 Misi BPJS Kesehatan

Misi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. 2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan. 3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program. 4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul. Universitas Sumatera Utara 26 5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan. 6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

2.4.4 Kepesertaan JKN BPJS Kesehatan

Peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional JKN meliputi : a. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran atau yang iurannya dibayar pemerintah. b. Peserta program JKN terdiri atas 2 kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran PBI jaminan kesehatan dan Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran PBI jaminan kesehatan. c. Peserta PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. d. Peserta Non PBI Jaminan kesehatan adalah Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta bukan Pekerja dan anggota keluarganya. Pesera Non PBIJaminan Kesehatan, terdiri dari : 1. Peserta Penerima Upah dan anggota keluarganya a Pegawai Negeri Sipil; b Anggota TNI; c Anggota Polri; d Pejabat Negara; e Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri; f Pegawai Swasta; dan Universitas Sumatera Utara 27 g Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima Upah. Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 enam bulan. 2. Pekerja bukan Penerima Upah dan Anggota keluarganya. a Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan b Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah. Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 enam bulan. 3. Bukan pekerja dan anggota keluarganya a Investor; b Pemberi Kerja; c Penerima Pensiun, terdiri dari : 1. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun; 2. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun; 3. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun; 4. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak pensiun; 5. Penerima pensiun lain; dan 6. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain yang mendapat hak pensiun. d Veteran; e Perintis Kemerdekaan; f Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan; dan Universitas Sumatera Utara 28 g Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu membayar iuran Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No. 1 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. 3. Bukan pekerja dan anggota keluarganya Pengertian Peserta BPJS kesehatan mandiri adalah mereka yang membayar premi atau iuran sendiri, bukan atas tanggungan perusahaan atau pemerintah bagi warga miskin. Peserta ini merupakan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Non PBI, tergolong ke dalam Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya. Peserta BPJS Kesehatan mandiri ini dibagi dalam tiga katagori, yakni: a. Kelas I dengan premi yang harus dibayar Rp59.500orangbulan; b. Kelas II dengan premi yang harus dibayar Rp.42.500orangbulan; c. Kelas III dengan premi yang harus dibayar Rp.25.500orangbulan. 2.5 Jaminan Kesehatan Nasional JKN 2.5.1 Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional JKN