105
responden dengan presentase 38,75. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan beberapa responden yang kurang setuju, alasannya adalah karena
tidak selalu responden mengalami kesembuhan total setelah memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, walaupun tidak ada efek samping
yang dialami. Sehingga, responden merasa kurang puas terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Hal inilah juga yang membuat responden kurang setuju bahwa
pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Batubara telah berhasil meningkatkan kepuasan peserta.
Responden yang menyatakan tidak setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Batubara telah berhasil meningkatkan kepuasan peserta
berjumlah 27 orang dengan presentase 33,75. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang tidak setuju, alasannya adalah karena penyakit yang diderita
tidak sepenuhnya dapat ditangani oleh dokter di RSUD Batubara, sehingga harus dirujuk lagi ke Rumah Sakit lain yang memiliki ketersediaan obat-obatan, alat-alat
medis yang lebih lengkap dan canggih serta dokter spesialis yang ahli dibidangnya. Hal inilah yang membuat responden tidak mendapatkan kepuasan dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh RSUD Batubara.
10. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti, keseluruhan responden memiliki sikap setuju bahwa
pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Batubara perlu ditingkatkan mutu pelayanannya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan beberapa
responden, adapun pelaksanaan pelayanan kesehatan yang perlu dibenahi yaitu baik dari segi fisik maupun manajemen pelayanan rumah sakit. Dari segi fisik yang
Universitas Sumatera Utara
106
terutama ketersediaan obat-obatan dan kelengkapan alat-alat kesehatan atau medis yang mendukung terlaksananya pelayanan kesehatan yang maksimal bagi pasien.
Manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit perlu dibuatnya suatu peraturan yang lebih membangun kedisiplinan petugas rumah sakit, tidak hanya kedisiplinan
dalam waktu, tetapi dari kedisiplinan penampilan dan kerapian juga penting. Selain itu, ketersediaan dokter baik umum dan spesialis haruslah memadai, sehingga
kualitas konsultasi medis dan pengobatan yang diberikan pun semakin tinggi, yang kemudian akan menambah tingkat kepuasan pasien dan berpengaruh juga pada
peningkatan tipe Rumah Sakit.
11. Tindak Lanjut dari Program BPJS Kesehatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti, keseluruhan responden memiliki sikap setuju bahwa Program
BPJS Kesehatan tetap dilanjutkan atau di jalankan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan beberapa responden, adapun pelaksanaan pelayanan
kesehatan yang perlu dibenahi yaitu baik dari segi fisik maupun manajemen pelayanan rumah sakit. Dari segi fisik yang terutama ketersediaan obat-obatan dan
kelengkapan alat-alat kesehatan atau medis yang mendukung terlaksananya pelayanan kesehatan yang maksimal bagi pasien.
Manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit perlu dibuatnya suatu peraturan yang lebih membangun kedisiplinan petugas rumah sakit, tidak hanya kedisiplinan
dalam waktu, tetapi dari kedisiplinan penampilan dan kerapian juga penting. Selain itu, ketersediaan dokter baik umum dan spesialis haruslah memadai, sehingga
kualitas konsultasi medis dan pengobatan yang diberikan pun semakin tinggi, yang kemudian akan menambah tingkat kepuasan pasien dan berpengaruh juga pada
peningkatan tipe Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
107
5.3.3 Partisipasi 1. Terdaftar sebagai Peserta BPJS Kesehatan