101
medis, namun dokternya belum datang, sehingga, responden tidak bisa langsung ditangani penyakitnya dan harus menunggu beberapa menit atau jam kemudian untuk
menerima pelayanan kesehatan oleh dokter. Hal ini yang menyebabkan responden kurang setuju bahwa pelayanan kesehatan oleh dokter sudah sesuai dengan
kebutuhan. Responden yang tidak setuju sedikit lebih banyak dari responden yang kurang
setuju, yaitu 32 responden dengan presentase 40. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden yang tidak setuju, alasan mereka adalah tenaga dokter
spesialis di RSUD Batubara. Selama ini responden hanya ditangani oleh dokter umum saja, sehingga kebutuhan responden untuk berkonsultasi langsung dengan
dokter spesialis yang ahli dibidangnya tidak dapat terealisasi. Sebagian responden berharap di RSUD Batubara tersedia Dokter Spesialis yang ahli dibidangnya. Hal ini
merupakan salah satu kebutuhan yang segera mungkin harus diperhatikan dan dipenuhi oleh RSUD Batubara.
7. Konsultasi Medis oleh Dokter
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti mengenai sikap responden terhadap kegiatan konsultasi medis
oleh dokter di RSUD Batubara telah bermanfaat untuk meningkatkan kondisi kesehatan, yaitu keseluruhan responden menjawab setuju atas hal tersebut.
Konsultasi medis dalam hal ini meliputi penjelasan dokter tentang penyebab penyakit yang diderita oleh pasien, proses penyembuhan yang harus dilakukan oleh pasien
untuk sembuh dari penyakitnya, dan pemberian resep obat kepada pasien untuk mengurangi rasa sakit sampai pasien sembuh total. Hasil kuesioner dan wawancara
peneliti dengan beberapa responden, diketahui bahwasanya sikap responden yang demikian didukung oleh cara dokter menyampaikan masalah kesehatan yang
Universitas Sumatera Utara
102
dihadapi responden sangat baik, sehingga dapat dimengerti dan dipahami dengan jelas oleh responden. Hasil konsultasi ini kemudian menjadi suatu pola hidup yang
dipercaya oleh responden untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kondisi kesehatan yang lebih baik.
8. Kesejahteraan Peserta
Data distribusi responden berdasarkan pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Batubara telah berhasil meningkatkan kesejahteran peserta disajikan dalam
tabel 5.22 berikut ini :
Tabel 5.22 Distribusi berdasarkan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan telah Berhasil
Meningkatkan Kesejahteraan Peserta No
Kategori Frekuensi F
Presentase
1 2
3 Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
48 2
30 60
2,5 37,5
Jumlah 80
100 Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.22 diketahui responden yang mempunyai sikap setuju yaitu 48 Responden dengan presentase 60 menyatakan
bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Batubara telah berhasil meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara peneliti
dengan beberapa responden yang mempunyai sikap setuju, alasannya adalah apabila tidak terdapat sarana dan prasarana kesehatan di daerah mereka maka kesejahteraan
mereka pun terancam. Mereka sadar bahwa kesehatan merupakan hal yang penting, sebab kondisi yang sehat mendukung produktivitas yang tinggi pula. Produktivitas
Universitas Sumatera Utara
103
yang tinggi akan berdampak pada hasil kerja yang memuaskan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Apabila kebutuhan hidup terpenuhi, maka kesejahteraan
hidup pun semakin meningkat. Responden yang menyatakan kurang setuju bahwa pelaksanaan pelayanan
kesehatan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan peserta, yaitu hanya berjumlah 2 orang dengan presentase 2,5. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
responden yang menyatakan kurang setuju, peneliti mengambil kesimpulan bahwa responden yang demikian kurang memahami konsep kesejahteraan yang sebenarnya.
Mereka hanya mengetahui bahwa kesejahteraan terjadi apabila semakin meningkatnya penghasilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Responden yang tidak setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan peserta, yaitu berjumlah 30 orang dengan
presentase 37,5. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden yang tidak setuju, peneliti mengambil kesimpulan bahwa responden yang
demikian tidak memahami konsep kesejahteraan yang sebenarnya. Mereka hanya mengetahui bahwa kesejahteraan terjadi apabila semakin meningkatnya penghasilan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup. Padahal sebenarnya kesehatan juga merupakan hal yang penting, bagaimana seseorang memiliki penghasilan yang besar
jika kondisi kesehatannya tidak baik. Pemahaman yang demikian terjadi karena rendahnya pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan
agar tetap mendukung produktivitas yang tinggi pula.
Universitas Sumatera Utara
104
9. Kepuasan Peserta