3.4. Activity Analysis
3.4.1. Konsep Aktivitas Menurut pendapat dari Atkinson, Rajiv, Kaplan and Mark 1995:44
definisi dari aktivitas adalah: “an activity is a unit of work or task with a specific goal.”
Selama proses produksi berlangsung, terdapat berbagai aktivitas yang
dilakukan. Menurut Atkinson, et.al. 1995:45, aktivitas tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Input Activities Input Kegiatan Aktivitas-aktivitas yang terkait dengan persiapan pembuatan produk, yaitu
penelitian dan pengembangan, pelatihan pekerja, penyediaan bahan baku dan peralatan-peralatan produksi.
b. Processing Activities Kegiatan Proses
Aktivitas-aktivitas yang terkait dengan pembuatan produk, yaitu pengoperasian mesin-mesin dan penggunaan alat-alat dalam proses pembuatan
produk, pemindahan dan penyimpanan barang setengah jadi dalam pabrik, dan aktivitas-aktivitas inspeksi.
c. Output Activities Output Kegiatan
Aktivitas-aktivitas yang terkait hubungan dengan pelanggan, yaitu aktivitas penjualan dan pendistribusian produk.
d. Administrative Activities Kegiatan-kegiatan Administrasi
Aktivitas-aktivitas lain yang mendukung ketiga aktivitas diatas, yaitu aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh fungsi-fungsi administrasi dalam
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, seperti bagian personalia, akuntansi, dan bagian administrasi umum.
3.4.2. Konsep Activity Analysis
Analisis aktivitas adalah proses pengidentifikasian untuk memperoleh gambaran mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitas tersebut. Seperti yang telah dinyatakan oleh
Hansen and Mowen 1997:394 : “activity analysis is the process of identifying,
describing and evaluating the activities an organization performs”, atau diartikan sebagai “analisa aktivitas adalah identifikasi proses, penjelasan dan evaluasi
kegiatan-kegiatan sebuah organisasi”.
Hansen and Mowen 197:394 juga menyatakan bahwa dengan adanya
analisis aktivitas ini dapat memberikan informasi mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Aktivitas apa yang dilakukan.
b. Berapa banyak orang yang melakukan kegiatan.
c. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan.
d. Sebuah penilaian dari nilai sebuah kegiatan kepada organisasi, termasuk
sebuah rekomendasi untuk memilih dan menjaga pertambahan nilai.
Selain itu analisis aktivitas dapat digunakan untuk mengetahui “the root causes”, yaitu penyebab utama terjadinya aktivitas tersebut. Dengan demikian
akan lebih jelas bagi suatu perusahaan untuk mengeliminasi aktivitas-aktivitas
Universitas Sumatera Utara
yang tidak memberikan nilai tambah non value added activities. Hal ini
dinyatakan oleh Hilton 1997:261: “activity analysis entails identification not
only of the activities but also of their root causes, the even trigger activities and the linkages among activities” atau “analisa aktivitas memerlukan identifikasi
tidak hanya pada kegiatan-kegiatan tetapi juga akar penyebabnya, termasuk penggerak kegiatan dan hubungan selama kegiatan”.
Analisis aktivitas menyediakan rangkaian informasi yang terstruktur mengenai apa saja yang dilakukan perusahaan dalam mengklasifikasi dan
mengendalikan aktivitas-aktivitasnya dengan efisien untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan analisis
aktivitas ini menurut Antos dan Brimson 1994:108-132 adalah :
1. Menentukan bidang analisa aktivitas
2. Menentukan unit analisa aktivitas
3. Menetapkan aktivitas
4. Rasionalisasi aktivitas
5. Mengklasifikasikan aktivitas sebagai aktivitas pokok atau sekunder
6. Membuat peta aktivitas
7. Menyelesaikan dan mendokumentasikan aktivitas
Menurut Atkinson, et.al. 1995:64: “Activity analysis is an approach to
operational control that involves the application of step of continuous improvement to an activity” atau “analisa aktivitas adalah sebuah pendekatan
Universitas Sumatera Utara
untuk pengawasi operasional yang memasukkan langkah permintaan dari perbaiakn berkelanjutan kepada sebuah kegiatan”.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis aktivitas, menurut
Atkinson, et.al. 1995:64 adalah:
1. Mengidentifikasi tujuan dari proses yang ditentukan oleh keinginan dan
harapan pelanggan. 2.
Mencatat dari awal hingga akhir proses, aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu produk atau jasa.
3. mengklasifikasikan seluruh aktivitas tersebut apakah termasuk bernilai tambah
atau tidak bernilai tambah. 4.
Meningkatkan efisiensi dari seluruh aktivitas secara terus menerus dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi
pelanggan. Perusahaan yang senantiasa memperhatikan waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan serangkaian aktivitas akan melakukan analisis aktivitas. Analisis aktivitas ini dilakukan karena:
1. Sejumlah biaya dapat dikurangi dengan mengeliminasi penyebab cycle time
yang panjang seperti penyimpanan, perpindahan, dan pemeriksaan yang menambah waktu siklus dan tentunya dapat menyebabkan peningkatan biaya.
2. Kondisi persaingan yang menurut waktu siklus yang pendek untuk dapat
menanggapi kebutuhan konsumen dengan tepat.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3. Activity Cost Biaya Aktivitas