penelitian  sebelumnya  menunjukkan  bahwa  unrestricted  model  dapat  lebih  baik dibandingkan restricted jika hasil uji restriksi untuk melihat berpengaruh tidaknya
restriksi  tersebut  secara  umum  adalah  signifikan  Daud,  2006.  Penelitian  ini dalam pembahasan selanjutnya hanya menggunakan model persamaan permintaan
dengan  memaksakan  impose  restriksi  homogen  dan  simetri.  Hal  ini  didasarkan dengan pertimbangan bahwa asumsi homogen dan simetri merupakan sifat suatu
fungsi permintaan. Pada  model  permintaan  LAAIDS,  variabel  bebas  harga  dan  tidak  bebas
budget  share  mempunyai  hubungan  secara  simultan.  Kondisi  ini  disebabkan karena  digunakannya  unit  value  sebagai  proksi  dari  harga.  Unit  value  diperoleh
dari hasil pembagian antara pengeluaran rumah tangga untuk kelompok komoditi tertentu  dengan  jumlah  unitnya.  Sedangkan  budget  share  sebagai  variabel  tidak
bebas  diperoleh  dari  hasil  pembagian  antara  pengeluaran  rumah  tangga  untuk kelompok  komoditi  tertentu  dengan  pengeluaran  total  rumah  tangga.  Variabel
bebas dan tidak bebas sama-sama ditentukan oleh pengeluaran rumah tangga. Unit value
kelompok  komoditi-i  dihitung  sebagai  hasil  bagi  dari  total  pengeluaran komoditi  dengan  jumlah  konsumsi  komoditi  dengan  rumus:
,  dan , dimana q
i
= konsumsi komoditi ke-i
3.4.3. Pengukuran Respon Perubahan Variabel
Pengukuran respon perubahan variabel disini merupakan besaran elastisitas yang  meliputi  respon  perubahan  permintaan  suatu  komoditi  akibat  perubahan
harga  elastisitas  harga  sendiri,  respon  perubahan  permintaan  suatu  komoditi akibat  perubahan  harga  komoditi  lainnya  elastisitas  harga  silang,  respon
perubahan  permintaan  suatu  komoditi  akibat  terjadinya  perubahan  tingkat pendapatan elastisitas pendapatanpengeluaran.
Elastisitas  pendapatan  diukur  melalui  pendekatan  elastisitas  pengeluaran, dimana  pengeluaran  dimaksud  adalah  total  pengeluaran  untuk  komoditi  terpilih.
Secara  spesifik  diukur  juga  respon  perubahan  permintaan  komoditi  akibat terjadinya  perubahan  karakteristik  sosial  demografi,  seperti  perubahan  tingkat
pendidikan  dan  perubahan  jumlah  anggota  rumah  tangga,  Berdasarkan  model
yang  diformulasikan  di  atas,  maka  nilai  elastisitasnya  didapatkan  dari berdasarkan model di atas adalah :
a. Own-Price Elasticity : ………………….3.2
b. Cross-Price Elasticity : …………………….3.3
c. Income Elasticity : ……………….3.4
d. Elastisitas Karakteristik Sosial : ; Kahar, 2010
..3.5 Pengeluaran dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh pengeluaran dari rumah
tangga miskin.
3.4.4. Simulasi Respon Perubahan Variabel
Respon perubahan variabel dapat diprediksi dengan menggunakan elastisitas linear sederhana. Metode simulasi yang digunakan adalah metode yang digunakan
oleh Fulginiti  Perrin 1990 Metode tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : [
]       [ ]
………………….3.6 keterangan :
adalah matriks 7x8 dari gabungan elastisitas harga dan elastisitas pengeluaran.  ln p dan  ln r adalah persentase perubahan harga dan pendapatan
dalam bentuk matriks 8x1. Kebijakan  pemerintah  di  bidang  ekonomi  akan  berdampak  langsung
maupun tidak langsung terhadap rumah tangga miskin. Simulasi dilakukan untuk melihat  perubahan  permintaan  rumah  tangga  miskin  terhadap  komoditi  apabila
terjadi perubahan harga dan pemberian subsidi oleh pemerintah. Pemerintah  merencanakan  menurunkan  tarif  interkoneksi  telekomunikasi
pada  awal  tahun  2011.  Penurunan  tarif  interkoneksi  sebelumnya  dilakukan  pada April  2008  melalui  Peraturan  Menteri  No.  092008  tentang  Tata  Cara  Penetapan
Tarif  Jasa  Telekomunikasi  yang  Disalurkan  melalui  Jaringan  Bergerak  Seluler. Aturan  ini  didukung  oleh  Peraturan  Menteri  No.  152008  tentang  Tata  Cara
Penetapan  Tarif  Jasa  Teleponi  Dasar  yang  Disalurkan  melalui  Jaringan  Tetap Berdasarkan  Biaya  Interkoneksi  yang  Baru  yang  menghasilkan  tarif  retail  baru.
Pada  April  2008,  operator  seluler  mengumumkan  tarif  retail  baru  yang penurunannya  berkisar  10-70  persen.  Perang  tarif  terjadi  antar  operator  seluler.
Penurunan  tarif  seluler  meningkatkan  trafik  panggilan  telepon  dan  jumlah pelanggan operator namun menurunkan laba bersih operator.
1
Rencana penurunan tarif  interkoneksi  telekomunikasi  tahun  2011  tentu  akan  memperbesar  surplus
konsumen.  Menurut  Badan  Regulasi  Telekomunikasi  Indonesia,  penurunan  tarif interkoneksi  bervariasi  antar  operator,  antara  6-18  persen.  Berdasarkan  hal
tersebut, dilakukan  simulasi penurunan tarif telekomunikasi sebesar 10 persen. Berdasarkan  Nota  Keuangan  dan  RAPBN  2011,  pemerintah  berencana
menaikkan  target  penerimaan  cukai.  Salah  satu  faktor  yang  berpengaruh  pada peningkatan  target  penerimaan  cukai  adalah  peningkatan  tarif  cukai  rokok.
Pemerintah akan menaikkan tarif cukai rokok sekitar lima persen, kenaikan cukai ini mendorong peningkatan harga rokok sebesar 2,45 persen. Hal ini didasari hasil
penelitian Adioetomo et al. 2003 yang menyatakan bahwa kenaikan cukai rokok sebesar 10 persen akan meningkatkan harga rokok sebesar 4,9 persen.
Konsumsi  makanan  pokok  merupakan  salah  satu  aspek  untuk  mengukur tingkat  kesejahteraan  masyarakat.  Salah  satu  kebijakan  pemerintah  untuk
meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  adalah  pemberian  subsidi  beras  miskin kepada  rumah  tangga  miskin.  Pemerintah  memberikan  subsidi  beras  Rp.  3.900,-
per  kilogram  sebanyak  15  kilogram  setiap  bulan  kepada  18,5  juta  rumah  tangga miskin.  Subsidi  itu  diberikan  berdasarkan  Peraturan  Menteri  Keuangan
No.125PMK.022010.  Pemberian  subsidi  tersebut  setara  dengan  28  persen  dari harga  relatif.  Subsidi  beras  miskin  diberikan  dalam  bentuk  barang  namun  dalam
simulasi didekati dengan penurunan harga relatif dari makanan pokok. Program  pengentasan  kemiskinan  lainnya  adalah  Program  Keluarga
Harapan  PKH  yaitu  pemberian  bantuan  kepada  rumah  tangga  miskin  yang memiliki kriteria tertentu yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber
daya  manusia  yaitu  pendidikan  dan  kesehatan  dalam  bentuk  tunai  atau  disebut juga Bantuan Tunai Bersyarat. Program ini dimaksudkan pada upaya membangun
sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Program ini mensyaratkan keluarga  penerima  untuk  menyekolahkan  anaknya,  melakukan  imunisasi  balita,
memeriksakan  kandungan  bagi  ibu  hamil,  dan  perbaikan  gizi.  Besarnya  jumlah subsidi  dalam  bentuk  tunai  ini  bervariasi  tergantung  jumlah  anggota  keluarga
1
Suara Pembaruan, “2011, Tarif Seluler Turun δagi”, 29 Oktober 2010
yang  diperhitungkan  dalam  penerimaan  bantuan,  baik  komponen  kesehatan maupun  pendidikan.  Program  ini  mulai  dilaksanakan  pada  tahun  2007  hingga
tahun  2015.  Program  ini  bukan  kelanjutan  program  Subsidi  Langsung  Tunai SLT  yang  diberikan  dalam  rangka  membantu  rumah  tangga  miskin
mempertahankan  daya  belinya  pada  saat  pemerintah  melakukan  penyesuaian harga  BBM.  Adanya  variasi  jumlah  subsidi  tunai  pada  program  PKH  maka
diasumsikan  pemerintah  memberikan  subsidi  langsung  tunai  kepada  masyarakat miskin sebesar seratus ribu rupiah sebulan sehingga menambah pendapatan rumah
tangga miskin sebesar 21 persen. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan simulasi sebagai berikut :
a. perubahan  harga  telekomunikasi  yaitu  penurunan  harga  telekomunikasi
sebesar 10 yang diiringi subsidi : -
Simulasi 1 : raskin setara 28  harga relatif -
Simulasi 2 : BLT setara 21  pendapatan RTM -
Simulasi 3 : gabungan subsidi raskin dan BLT b.
perubahan  harga  rokok  yaitu  kenaikan  harga  rokok  sebesar  2,45,  yang diiringi subsidi :
- Simulasi 1 : raskin setara 28  harga relatif
- Simulasi 2 : BLT setara 21  pendapatan RTM
- Simulasi 3 : gabungan subsidi raskin dan BLT
c. penurunan harga telekomunikasi 10 dan kenaikan harga rokok 2,45
- Simulasi 1 : harga telekomunikasi turun 10 dan rokok naik 2,45
- Simulasi 2 : raskin setara 28  harga relatif
- Simulasi 3 : BLT setara 21  pendapatan RTM
- Simulasi 4 : gabungan subsidi raskin dan BLT
3.5. Konsep dan Definisi