dengan menggunakan software Microsoft Excel, SPSS 17.0, StataIC 10 dan SAS 9.0
.
3.4.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan pola konsumsi rumah tangga miskin baik pangan maupun bukan pangan dilihat dari persentase
pengeluaran rumah tangga menurut pangan dan bukan pangan terhadap pengeluaran total rumah tangga. Berdasarkan pola yang terbentuk dapat terdeteksi
sampai sejauh mana perubahan dan pergeseran alokasi pengeluaran pangan dan bukan pangan pada rumah tangga miskin di Pulau Jawa dan dibedakan antara
perdesaan dan perkotaan. Selain itu juga akan melihat peranan atau kontribusi dari jumlah anggota rumah tangga dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga
terhadap konsumsi rumah tangga.
3.4.2. Model LA-AIDS
Model LA-AIDS yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada Deaton dan Muellbauer 1980a, 1980b dan penelitian terdahulu dengan
melibatkan beberapa karakteristik sosial demografi yaitu jumlah anggota rumah tangga, tipe daerah perkotaanperdesaan, pendidikan kepala rumah tangga dan
tahun:
∑ {
}
…3.1
dengan asumsi Ee
i
= 0 dan Ee
i
e
j
= σ
ij
I untuk setiap i,j, keterangan:
i, j = 1,2,...,7 komoditikelompok komoditi
w
i
= proporsibudget share pengeluaran kelompok komoditi ke-i log p
j
= logaritma estimasi harga kelompok komoditi ke-j log y P = log total pengeluaran yang dideflasi dengan indeks harga Stone
P = indeks harga Stone , dimana
∑ n
= jumlah anggota rumah tangga
W = dummy tipe wilayah perdesaan=0, perkotaan=1
KRT = dummy
pendidikan kepala rumah tangga ≤SD=0, SD=1
T =
tren tahun 2008=0, 2009=1, 2010=2 α, ,
,
µ, λ, θ,δ
= parameter model permintaan
e
i
= error term selanjutnya persamaan di atas diestimasi dengan Seemingly Unrelated Regression
Zellner,1962. Persamaan-persamaan yang terbentuk dari model LA-AIDS ini membentuk
sekumpulan persamaan komoditi yang masing-masing merepresentasikan fungsi permintaan untuk produk-produk yang berkaitan. Suatu cara untuk memahami
kompleksitas pendugaan sistem adalah dengan melihat kemungkinan bahwa terdapat korelasi antar sisaan persamaan meskipun tidak bersifat simultan. Jadi
kita memperlakukan sebagai model SUR atau Seemingly Unrelated Regression seolah-olah kelihatannya tidak berkaitan yang terdiri atas sekumpulan
persamaan yang berkaitan karena adanya korelasi antar sisaan persamaan. Metode SUR menggunakan prosedur GLS dan meningkatkan efisiensi dugaan dengan
mempertimbangkan korelasi sisaan antar persamaan. Penerapan GLS akan memberikan estimasi parameter
α
i
,
i
,
ij,
µ
i
, λ
i
, θ
i,
δ
i
yang melibatkan keragaman atau variasi dari variabel bebas setiap persamaan.
Model AIDS dapat bersifat restricted atau unrestricted, dimana model yang restricted
menerapkan terpenuhinya beberapa asumsi dari fungsi permintaan adalah:
Adding Up :
∑ ∑
∑ ∑
Homogeneity :
∑ untuk setiap i
Symmetry :
γ
ij
= γ
ji
Perilaku konsumsi masyarakat pada kenyataannya tidak selalu rasional yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti rutinitas dan kebiasaan hidup sehari
hari, sehingga asumsi homogenitas dan simetri sulit terpenuhi. Kaidah uji untuk melihat berpengaruh tidaknya parameter-parameter hasil estimasi dilakukan
dengan menggunakan uji-t atau P-value sedangkan uji-F untuk melihat kesesuaian model permintaan secara keseluruhan. Asumsi kehomogenan dan simetri sangat
tergantung dari kekonsistenan data, dan asumsi tersebut perlu diuji. Berdasarkan
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa unrestricted model dapat lebih baik dibandingkan restricted jika hasil uji restriksi untuk melihat berpengaruh tidaknya
restriksi tersebut secara umum adalah signifikan Daud, 2006. Penelitian ini dalam pembahasan selanjutnya hanya menggunakan model persamaan permintaan
dengan memaksakan impose restriksi homogen dan simetri. Hal ini didasarkan dengan pertimbangan bahwa asumsi homogen dan simetri merupakan sifat suatu
fungsi permintaan. Pada model permintaan LAAIDS, variabel bebas harga dan tidak bebas
budget share mempunyai hubungan secara simultan. Kondisi ini disebabkan karena digunakannya unit value sebagai proksi dari harga. Unit value diperoleh
dari hasil pembagian antara pengeluaran rumah tangga untuk kelompok komoditi tertentu dengan jumlah unitnya. Sedangkan budget share sebagai variabel tidak
bebas diperoleh dari hasil pembagian antara pengeluaran rumah tangga untuk kelompok komoditi tertentu dengan pengeluaran total rumah tangga. Variabel
bebas dan tidak bebas sama-sama ditentukan oleh pengeluaran rumah tangga. Unit value
kelompok komoditi-i dihitung sebagai hasil bagi dari total pengeluaran komoditi dengan jumlah konsumsi komoditi dengan rumus:
, dan , dimana q
i
= konsumsi komoditi ke-i
3.4.3. Pengukuran Respon Perubahan Variabel