5.4. Elastisitas Ukuran Rumah Tangga
Ukuran rumah tangga merupakan salah satu karakteristik sosial rumah tangga yang mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga miskin. Elastisitas
ukuran rumah tangga ada yang bertanda positif yang berarti peningkatan jumlah anggota rumah tangga meningkatkan pangsa pengeluaran untuk komoditi tersebut.
Baik di perdesaan maupun di perkotaan elastisitas ukuran rumah tangga untuk komoditi makanan pokok, lauk pauk, telekomunikasi, pendidikan dan non
makanan lainnya bertanda positif. Ini berarti peningkatan jumlah anggota rumah tangga meningkatkan pangsa pengeluaran komoditi tersebut bagi rumah tangga
miskin. Elastisitas ukuran rumah tangga untuk komoditi rokok dan makanan lainnya bertanda negatif, Ini berarti peningkatan jumlah anggota rumah tangga
mendorong penurunan pangsa pengeluaran untuk komoditi rokok dan makanan lainnya.
Tabel 5.7. Elastisitas Ukuran Rumah tangga Beberapa Komoditi Pada Rumah Tangga Miskin di Pulau Jawa Tahun 2008-2010
Kelompok Komoditi Total
Wilayah Pendidikan KRT
Kota Desa
≤ SD SD
Makanan pokok 0,079
0,094 0,082
0,100 0,081
Lauk-pauk 0,029
0,029 0,029
0,028 0,030
Rokok -0,317
-0,282 -0,301
-0,314 -0,326
Makanan lainnya -0,195
-0,190 -0,194
-0,189 -0,191
Telekomunikasi 0,061
0,039 0,056
0,029 0,087
Pendidikan 0,181
0,147 0,177
0,121 0,192
Non makanan lainnya 0,135
0,127 0,133
0,125 0,131
Sumber : BPS, Susenas Panel Raw data, diolah
Berdasarkan tingkat pendidikan kepala rumah tangga, Elastisitas ukuran rumah tangga untuk komoditi lauk pauk, telekomunikasi, pendidikan dan non
makanan lainnya lebih tinggi pada rumah tangga yang kepala rumah tangganya berpendidikan SD ke atas, dan elastisitas ukuran rumah tangganya lebih rendah
untuk komoditi rokok dan makanan lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah anggota rumah tangga di respon rumah tangga miskin yang
pendidikan KRT-nya di atas SD dengan meningkatkan pangsa pengeluaran untuk komoditi lauk pauk, telekomunikasi dan non makanan lainnya serta menurunkan
pangsa pengeluarannya lebih besar untuk komoditi rokok dan makanan lainnya.
5.5. Simulasi Dampak Perubahan Harga terhadap Permintaan Komoditi