Kesediaan Wisatawan Membayar Biaya Masuk Kawasan Konservasi
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan korelasi jenjang Spearman diperoleh bahwa variabel yang paling memiliki hubungan erat yang
positif dengan tingkat kesejahteraan keluarga adalah fasilitas perumahan r = 0,726 pada tingkat kepercayaan 99 Lampiran 16. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel yang sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di empat desa yakni Desa Toyapakeh, Desa Ped, Desa Sakti dan Desa Jungut Batu
adalah fasilitas perumahan, karena semakin sejahtera suatu keluarga maka keinginan untuk memiliki fasilitas dalam rumah tangga semakin tinggi.
Selanjutnya dari hasil pengujian dengan menggunakan korelasi jenjang Spearman Lampiran 16 terlihat bahwa ada hubungan yang sangat nyata antara
tingkat pendapatanpenghasilan keluarga dengan tingkat konsumsipengeluaran keluarga r = 0,650 dan antara tingkat pendapatanpenghasilan keluarga dengan
fasilitas perumahan r = 0,444. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatanpenghasilan keluarga maka akan semakin besar tingkat konsumsi
pengeluaran
untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
dan juga
untuk memperlengkapi rumah tangga dengan fasilitas yang lebih baik atau mewah.
Data yang diperoleh dari lapangan dan diolah menunjukkan bahwa rata- rata pendapatanpenghasilan perkapita dari masyarakat Nusa Penida adalah
Rp 1.416.667,00 sedangkan pengeluarantingkat konsumsi dari masyarakat Nusa Penida adalah Rp 667.708,00. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat
diasumsikan bahwa masyarakat Nusa Penida hidup dalam kecukupan. Nilai rata- rata pendapatan penghasilan tersebut sangat besar karena ada beberapa responden
yang penghasilan atau pendapatannya berkisar antara Rp 7.000.000,00
– Rp 20.000.000,00, sehingga nilai rata-rata tersebut tidak dapat disimpulkan secara
umum untuk kesejahteraan masyarakat Nusa Penida Lampiran 7.