5 EKOSISTTEM TERUMBU KARANG DAN
EKOWISATA BAHARI
5.1 Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang di Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida dikategorikan baik atau berada dalam kondisi yang baik. Hal ini dapat dibuktikan
dengan tingkat kesehatan karang yang di nilai dari persen tutupan komunitas karang dan kelimpahan ikan karang. Persen tutupan komunitas karang pada
Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida berdasarkan data yang diperoleh diamati pada dua kedalaman yakni pada kedalaman 3 meter dan 10 meter dapat
dilihat pada Lampiran 4, Lampiran 5 dan Lampiran 6. Kategori tutupan komunitas karang tersebut mulai dari baik sampai dengan sangat baik. Pada tahun 2010
kisaran tutupan komunitas karang antara 72,00 - 95,67, tahun 2011 berkisar antara 62,00 - 96,33, sedangkan pada tahun 2012 berkisar antara 52,00 -
97,00. Persentutupan komunitas karang ini dihitung dengan menjumlahkan persen tutupan karang keras, tutupan karang lunak dan tutupan organisme hidup
lain living others yang hidup berdampingan dengan ekosistem terumbu karang yang sifatnya menetap dan membentuk satu komunitas. Adapun organisme yang
tergolong dalam organisme hidup lainnya yaitu alga, crinoid, linkia, tridacna, anemone dan organisme lainnya yang hidup bersama dengan ekosistem terumbu
karang dalam satu komunitas.
Lokasi penyelaman Atuh berdasarkan data yang diolah pada tahun 2010 diperoleh persen tutupan komunitas karangnya tertinggi yaitu 95,67 pada
kedalaman 10 meter sedangkan lokasi penyelaman Buyuk persen tutupannya yang terendah yaitu 72,00. Pada tahun 2011 persentutupan komunitas yang tertinggi
ada di lokasi penyelaman Atuh pada kedalaman 3 meter dengan nilai 96,33 sedangkan yang terendah berada pada lokasi penyelaman Mangrove Point yaitu
62,00. Sedangkan pada tahun 2012 lokasi penyelaman yang memiliki nilai persen tutupan komunitas karang yang tertinggi yaitu Crystal Bay dengan nilai
persen tutupan komunitas karangnya adalah 97,00 dan yang terendah berada pada lokasi penyelaman Ped dengan nilai persen tutupan komunitas karangnya
52,00.
Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lokasi penyelaman Mangrove Point
baik pada kedalaman 3 meter maupun 10 meter memiliki tutupan komunitas karang yang terbaik. Dikatakan terbaik oleh karena dalam persen
tutupan komunitas karang yang dihasilkan, tutupan karang kerasnya dari tahun 2010-2012 masih yang tertinggi dari tutupan karang lunak dan organisme hidup
lainnya living others. Pada tahun 2010 tutupan komunitas karang di Mangrove Point
pada kedalaman 3 meter sebesar 77,99 yang terdiri dari 37,33 karang keras, 35,33 karang lunak dan 5,33 organisme hidup lain living others. Pada
kedalaman 10 meter nilai tutupan komunitas karangnya adalah 77,33 yang terdiri dari 41,33 karang keras, 28,00 karang lunak dan 8,00 organisme
hidup lainnya living others. Hal ini menunjukkan bahwa karang di lokasi penyelaman Mangrove Point masih tergolong sehat dan berdasarkan kenyataan di
lapangan terlihat bahwa lokasi ini juga menjadi tempat favorit tujuan wisatawan.
Pada lokasi ini juga ada atraksi lain selain menyelam diving dan renang snorkling yaitu memberi makan roti kepada ikan-ikan karang. Lokasi
penyelaman lainnya yang memiliki persen tutupan karang keras yang lebih tinggi dari persen tutupan karang lunak dan organisme lainnya adalah lokasi penyelaman
Atuh pada kedalaman 10 meter yaitu 68,00 tahun 2010, 65,33 tahun 2011, dan 66,00 tahun 2012. Lokasi penyelaman Ped pada kedalaman 10 meter dari
tahun 2010-2012 masing-masing secara berturut-turut adalah 33,33, 35,67, 42,33. Lokasi penyelaman Crystal Bay pada kedalaman 3 meter masing-masing
secara berurutan dari tahun 2010-2012 adalah 39,33, 38,67, dan 45,00.
Hasil analisis persen tutupan komunitas karang dari tahun 2010-2012 menunjukkan bahwa kondisi karang di KKP Nusa Penida pada kedalaman 3 meter
dan 10 meter telah mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan walaupun kondisi karang dikategorikan dalam kondisi yang baik sampai sangat baik.
Adapun nilai rata-rata persen tutupan komunitas karang dari tahun 2010-2012 pada kedalaman 3 meter berturut-turut adalah 77,65, 74,48, 77,28
sedangkan pada kedalaman 10 meter nilai rata-rata persen tutupan karangnya berturut-turut adalah 78,13, 85,33, 77,33. Berdasarkan analisis tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan KKP Nusa Penida belum maksimal sehingga keberadaan KKP Nusa Penida dinilai belum memberi manfaat yang
berarti terhadap kondisi ekologi khususnya kepada kondisi terumbu karang. Hal ini terlihat dengan tidak stabilnya kondisi karang di KKP Nusa Penida. Kondisi
ini terjadi karena belum adanya perangkat hukum yang kuat dari penetapan KKP Nusa Penida menjadi Kawasan Konservasi Perairan KKP melalui Surat
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan yang mengakibatkan tidak adanya tindakan yang tegas kepada setiap orang yang melakukan aktivitas yang merusak
dikawasan tersebut.
Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa rata-rata persen tutupan karang hidup pada kedalaman 3 meter berkisar antara 68,90 - 73,85 sedangkan pada
kedalaman 10 meter berkisar antara 64,06 - 68,30. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi karang di kawasan konservasi perairan Nusa Penida berada pada
kondisi baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Coral Triangle Center CTC dan diolah maka dapat disimpulkan bahwa kondisi karang di kawasan konservasi
perairan Nusa Penida belum mengalami perubahan kearah yang membaik secara signifikan, hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh bahwa persen tutupan karang
hidup yang diwakili oleh tutupan karang keras hidup di masing-masing lokasi masih belum stabil atau masih mengalami kondisi yang naik turun.
Tabel 10. Persentase tutupan karang hidup pada kedalaman 3 meter dan 10 meter di Nusa Penida
Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida memiliki tipe terumbu karang tepi fringing reefs yang mengelilingi Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa
Lembongan dengan luas 1.419 hektar CTC, 2012. Turak and De Vantier 2008 coral expert telah melakukan Kajian Ekologi Laut secara cepat Rapid Ecology
AssesmentREA
pada bulan November di Nusa Penida dan hasilnya yaitu ditemukannya 296 jenis karang yang didominasi oleh genus karang seperti:
Porites sp , Acropora sp, Montipora sp, Favia sp, Favites sp dan Sponge. Hal ini
menunjukkan bahwa kawasan Nusa Penida memiliki keanekaragaman jenis karang. Keanekaragaman jenis karang inilah yang menjadikan kawasan Nusa
Penida menjadi salah satu yang menjadi daya tarik kedatangan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Keanekaragaman jenis karang tersebut
dapat dilihat pada Gambar 4.
Stasiun Pengamatan
Kedalaman 3 meter Kedalaman 10 meter
2010 2011
2012 2010
2011 2012
Atuh -
74,67 58,33
83,67 76,67
83,67 Buyuk
72,00 81,33
71,33 60,33
69,67 68,00
Crystal Bay 73,00
73,67 79,50
60,00 78,67
78,60 Manta Point
78,67 -
- -
62,00 46,67
Mangrove Point 72,67
78,33 84,67
69,33 52,33
79,67 Ped
62,00 63,00
43,00 58,33
57,33 72,33
Tower -
- -
79,33 69,67
62,67 Sental
- 60,00
- -
45,33 -
Toyapakel Wall -
- 84,00
- -
74,34 Batununggul
73,00 -
69,33 49,67
- 44,00
Suana 45,00
- -
38,34 -
- Sakenan
- 83,67
- -
56,33 -
Ceningan Wall 70,00
- -
68,34 -
- Gamat
55,67 -
- 79,34
- -
Malibu -
71,33 76,66
- 67,00
58,33 Tanjung Samuh
87,00 78,67
- 89,00
66,33 -
Secret Manta
- -
- -
-
83,00 Manta 2
- -
- -
67,33 -
Rata-rata 68,90
73,85 70,85
66,88 64,06
68,30 Standar Deviasi
11,91 8,00
14,18 15,37
9,81 13,89
Sumber : CTC, 2010-2012