Ekowisata Ekowisata Bahari Study The Benefit of Marine Protected Areas for Development of Marine Ecotourism (Study Case on Marine Protected Area of Nusa Penida, Bali).

Tabel 2. Jenis dan metode pengumpulan data Kebutuhan Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Primer Sekunder Data Ekologi : Tutupan Karang √ CTC Kondisi Ikan Karang √ CTC Panjang Pantai √ Insitu Lebar Pantai √ Insitu Kecepatan Arus √ √ Insitu, Fauziyah 2012 Kemiringan pantai √ Insitu Data Sosial Ekonomi : Kondisi dan Fasilitas Perumahan √ Kuesioner Wawancara Mendalam Penghasilan Pendapatan Masyarakat √ Kuesioner Wawancara Mendalam Konsumsi Pengeluaran Masyarakat √ Kuesioner Wawancara Mendalam PersepsiTanggapan Masyarakat terhadap kegiatan KKP di Nusa Penida √ Kuesioner Wawancara Mendalam Karakteristik Wisatawan √ Kuesioner Wawancara Mendalam Jumlah Pengunjung di Nusa Penida √ Dinas Kebudayaan Pariwisata, Kab. Klungkung Data Kependudukan √ Kantor Kecamatan Nusa Penida Kab. Klungkung Dalam Angka √ BPS, Kab. Klungkung Nusa Penida Dalam Angka √ BPS, Kab. Klungkung Gambar 2. Peta lokasi penelitian

3.3 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan untuk menganalisis aspek-aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.3.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini untuk mengetahui kondisi gambaran umum lokasi penelitian, data kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia pada kawasan Nusa Penida. Kondisi dan potensi sumberdaya yang ada dilakukan dengan analisis deskriptif dari hasil pengamatan lapangan dan data hasil penelitian sebelumnya yang masih relevan.

3.3.2 Persen Tutupan Komunitas Karang

Kondisi terumbu karang terutama persen tutupan komunitas karang, dihitung dengan persentasi karang hidup life form dan berdasarkan kategori. Data persen tutupan komunitas karang yang didapatkan dengan menggunakan metode LIT dihitung dengan menggunakan rumus : Dimana : Ni = Persen penutupan komunitas karang li = Panjang total life form l jenis ke-i L = Panjang Transek m Dari hasil perhitungan diatas akan dianalisis dengan menggunakan kategori persen tutupan karang dimana persen tutupan komunitas karang merupakan penjumlahan dari persentase tutupan karang keras, persentase tutupan karang lunak, dan tutupan kategori others OT Yulianda, 2007. Kriteria tersebut menggunakan 4 kategori, yaitu : a Kategori rusak : 0 – 24,9 b Kategori sedangkritis : 25 – 50 c Kategori baik : 50,1 – 75 d Kategori sangat baik : 75,1 – 100

3.3.3 Indeks Kematian Karang Mortalitas Karang

Penilaian suatu kondisi atau kesehatan karang tidak hanya berpatokan pada persentase tutupan karang, karena bisa terjadi bahwa dua daerah memiliki persentase tutupan karang hidupnya sama namun mempunyai tingkat kerusakan yang berbeda. Tingkat kerusakan ini terkait dengan besarnya perubahan karang hidup menjadi karang mati. Rasio kematian karang dapat diketahui melalui perhitungan indeks kematian karang mortalitas karang berdasarkan perhitungan yang telah ditetapkan oleh English et al. 1997 : IM =