Penetapan Batas Kawasan Konservasi Perairan di Nusa Penida

Tabel 10. Persentase tutupan karang hidup pada kedalaman 3 meter dan 10 meter di Nusa Penida Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida memiliki tipe terumbu karang tepi fringing reefs yang mengelilingi Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan dengan luas 1.419 hektar CTC, 2012. Turak and De Vantier 2008 coral expert telah melakukan Kajian Ekologi Laut secara cepat Rapid Ecology AssesmentREA pada bulan November di Nusa Penida dan hasilnya yaitu ditemukannya 296 jenis karang yang didominasi oleh genus karang seperti: Porites sp , Acropora sp, Montipora sp, Favia sp, Favites sp dan Sponge. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Nusa Penida memiliki keanekaragaman jenis karang. Keanekaragaman jenis karang inilah yang menjadikan kawasan Nusa Penida menjadi salah satu yang menjadi daya tarik kedatangan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Keanekaragaman jenis karang tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. Stasiun Pengamatan Kedalaman 3 meter Kedalaman 10 meter 2010 2011 2012 2010 2011 2012 Atuh - 74,67 58,33 83,67 76,67 83,67 Buyuk 72,00 81,33 71,33 60,33 69,67 68,00 Crystal Bay 73,00 73,67 79,50 60,00 78,67 78,60 Manta Point 78,67 - - - 62,00 46,67 Mangrove Point 72,67 78,33 84,67 69,33 52,33 79,67 Ped 62,00 63,00 43,00 58,33 57,33 72,33 Tower - - - 79,33 69,67 62,67 Sental - 60,00 - - 45,33 - Toyapakel Wall - - 84,00 - - 74,34 Batununggul 73,00 - 69,33 49,67 - 44,00 Suana 45,00 - - 38,34 - - Sakenan - 83,67 - - 56,33 - Ceningan Wall 70,00 - - 68,34 - - Gamat 55,67 - - 79,34 - - Malibu - 71,33 76,66 - 67,00 58,33 Tanjung Samuh 87,00 78,67 - 89,00 66,33 - Secret Manta - - - - - 83,00 Manta 2 - - - - 67,33 - Rata-rata 68,90 73,85 70,85 66,88 64,06 68,30 Standar Deviasi 11,91 8,00 14,18 15,37 9,81 13,89 Sumber : CTC, 2010-2012

5.2 Indeks Mortalitas Karang Tingkat Kematian Karang

Indeks mortalitas karang adalah suatu cara untuk menghitung tingkat kesehatan karang atau rasio kematian karang pada suatu kawasan atau ekosistem yang terdapat hamparan karang dan dijadikan sebagai kawasan tempat melakukan aktivitas wisata bawah laut. Nilai atau indeks ini sangat penting untuk diketahui karena dapat memberi gambaran tentang kondisi karang dan ekosistem yang ada di kawasan tersebut. Berdasarkan English et al.1997 maka nilai indeks mortalitas karang dibagi menjadi dua kategori dengan batasan sebagai berikut : 1 Jika nilai indeks mortalitas karang berkisar 0 – 0,5 artinya bahwa tidak ada perubahan yang berarti dari karang hidup menjadi hamparan karang mati, 2 Jika nilai indeks mortalitas karang berkisar antara 0,51 – 1 artinya bahwa terjadi perubahan yang berarti dari karang hidup menjadi hamparan karang mati. Nilai indeks mortalitas pada kawasan konservasi perairan di Nusa Penida adalah berkisar antara 0 – 0,02 pada kedalaman 3 meter dan berkisar antara 0 – 0,05 pada kedalaman 10 meter Gambar 5. Berdasarkan nilai indeks mortalitas karang ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan karang di tahun 2010-2012 ini baik artinya bahwa tingkat kerusakan karang di kawasan Nusa Penida sangat kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks mortalitas karang pada kedalaman 3 meter dan 10 meter mengalami perubahan yang membaik dari tahun 2010 sampai dengan 2012 dengan nilai indeks mortalitasnya lebih kecil dari satu bahkan mendekati nol 0 yang artinya tidak ada perubahan yang mendasar dari karang hidup menjadi hamparan karang mati. Pada tahun 2010 kematian karang terjadi walaupun indeksnya sangat kecil namun pada tahun 2012 hampir semua stasiun penyelaman mengalami pemulihan. Hal ini diindikasikan bahwa pada tahun 2010 merupakan awal dari pencadangan kawasan Nusa Penida menjadi Kawasan Konservasi Perairan sedangkan pada tahun 2012 sudah ada kelompok Gambar 4. Kondisi komunitas karang di Kawasan Nusa Penida Sumber : CTC, 2010 Jungut Batu Mangrove Point Atuh Sakti Crystal Bay Toyapakeh