19
3.2.5.2. Analisis Kimia
3.2.5.2.1. Kadar Air SNI 01-2891-1992
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Cawan alumunium dan tutupnya dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan pada suhu 100
C selama 15 menit dan didinginkan di dalam desikator. Cawan kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca analitik a
gram. Sebanyak 1-2 gram x gram contoh ditimbang dalam cawan tersebut kemudian dikeringkan dalam oven 105
C selama 3 jam. Cawan dan isinya kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh bobot konstan y gram.
Kadar air wb= x-y-a
x Kadar air db=
x-y-a y-a
3.2.5.2.2. Kadar Abu SNI 01-2891-1992
Cawan porselen dikeringkan dengan oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian
didinginkan dalam desikator. Cawan tersebut ditimbang dengan timbangan analitik a g. Sebanyak 2-3 g contoh w g ditimbang dalam cawan tersebut. Contoh diarangkan di atas hot plate selama 30-
60 menit sampai tidak berasap. Kemudian dimasukkan kedalam tanur bersuhu 550 C sampai
pengabuan sempurna, lalu didinginkan di dalam desikator dan ditimbang x gram. Kadar abu bb =
x-a w
×100
3.2.5.2.3. Kadar Protein Metode Kjeldahl AOAC Method 960.52 yang
dimodifikasi
Contoh ditimbang sebanyak 0.1-0.25 g dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. Selanjutnya, ke dalam contoh tersebut ditambahkan 1.0 g campuran K
2
SO
4
, 40 mg HgO, dan 2 ml H
2
SO
4
pekat, kemudian dididihkan dalam digestion system hingga larutan menjadi jernih. Modifikasi dilakukan
pada jumlah H
2
SO
4
pekat yang ditambahkan. Pada motode AOAC 960.52, jumlah H
2
SO
4
pekat ditambah sebanyak 0.1 ml untuk setiap 10 mg berat sampel jika sampel beratnya lebih dari 15 mg.
Namun, hal tersebut tidak dilakukan dengan asumsi 2 ml H
2
SO
4
pekat yang digunakan sudah cukup untuk mendetruksi sampel. Labu didinginkan dan ditambahkan sedikit air destilata. Larutan hasil
destruksi dituang kedalam alat destilasi, ditambahkan 8-10 ml NaOH 60- Na
2
S
2
O
3
5. Destilat ditampung dalam 5 ml asam borat yang telah dicampur dengan lima tetes indikator MB:MM.
Destilasi dilakukan selama 15 menit atau sampai volume penampung mencapai 15 ml. Larutan tersebut kemudian dititrasi dengan HCL 0.02 N.
Kadar protein bb= V HCl – V blanko × N HCl × 14.007 × FK × 100
Bobot contoh mg
20
3.2.5.2.4. Kadar Lemak Metode Hidrolisis SNI 01-2891-1992