3 dan1,817,906 ton. Selain digunakan di dalam negeri, menurut UN Comtrade 2012 jagung yang
diproduksi di Indonesia juga diekspor dengan jumlah ekspor pada tahun 2010 sebanyak 41,954,096 kg.
2.1.2. UBI JALAR
Ubi jalar merupakan tanaman ubi-ubian dan tergolong tanaman semusim berumur pendek. Tanaman ubi jalar hanya satu kali berproduksi dan setelah itu tanaman mati. Tanaman ubi jalar
tumbuh menjalar pada permukaan tanah dengan panjang tanaman dapat mencapai tiga meter, tergantung pada varietasnya Juanda dan Cahyono 2009. Umbi ubi jalar ini sangat bervariasi dalam
ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan rasanya. Kulit umbi warnanya ada yang merah, merah keungu- unguan, kuning, putih, dan coklat muda. Warna daging umbi ada yang putih, kuing terang, jingga,
ataupun ungu. Bentuknya ada yang bulat, bulat lonjong, lonjong memanjang, ada rata atau bergelombang dengan ukuran beragam mulai dari yang kecil, sedang, dan besar Hanifa dan Lutfheni
2006. Tanaman ubi jalar secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Concolvulales, famili Convolvulaceae, genus
Ipomoea, dan spesies Ipomoea batatas L. Sin batats edulis choisy. Sebagai keluarga kangkung- kangkungan Convolvulaceae, ubi jalar memiliki cukup banyak kerabat dekat dengan kangkung,
antara lain kangkung air Ipomea aquatica Forsk, kangkung darat Ipomea reptans L. Poir, kangkung pagar atau kangkung hutan Ipomoea crassicaulus sin. I fistulosa Marf Juanda dan
Cahyono 2009. Menurut Suprapti 2003, ubi jalar Ipomoea batatas atau ketela rambat merupakan salah satu
palawija yang berasal dari Amerika bagian tengah. Diperkirakan pada abad ke-16, tanaman ubi jalar tersebut mulai tersebar ke negara-negara tropis di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penyebarannya
meluas di hampir seluruh wilayah Indonesia. Namanya bermacam-macam menurut daerahnya, antara lain telo rambat Jawa Tengah dan Jawa Timur dan huwi bolet Jawa Barat, Sunda. Pada umumnya,
umbi ini dimanfaatkan sebagai makanan selingan seperti direbus, dibakar, dipanggang, atau digoreng Hanifa dan Lutfheni 2006. Selain itu, ubi jalar dijadikan makanan pokok bagi sebagian masyarakat
seperti di Maluku dan Papua Soenardi Wulan 2009. Ubi jalar mengandung cukup banyak karbohidrat, vitamin, dan mineral. Warna daging
umbinya beraneka ragam dan menunjukkan komponen bioaktif yang bermacam-macam sesuai dengan warna dagingnya. Daging umbi berwarna kuning, oranye hingga jingga menunjukkan adanya
β- karoten sebagai provitamin A. Daging umbi yang berwarna ungu mengandung antosianin yang
berperan sebagai antioksidan Soenardi Wulan 2009. Kandungan gizi setiap 100 gram ubi jalar ditunjukkan pada Tabel 2.
Menurut Badan Pusat Statistik BPS 2012, produktivitas tanaman ubi jalar di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 123.26 kuha dengan total produksi sebesar 2,192,242 ton. Jumlah produksi
tersebut menurun dari tahun sebelumnya dengan total produksi mencapai 2,051,046 ton. Produksi ubi jalar terbanyak berada di daerah Jawa Barat sebanyak 426,177 ton pada tahun 2011. Selain di Jawa
Barat, ubi jalar juga banyak dihasilkan di daerah Papua dan Jawa Timur yaitu sebanyak 348,438 ton dan 217,545 ton pada tahun 2011. Selain untuk kepentingan dalam negeri, ubi jalar yang dihasilkan
juga di ekspor. Pada tahun 2010, Indonesia mengekspor ubi jalar dengan total ekspor 7,083,483 kg.
4 Tabel 2. Kandungan gizi dalam 100 gram ubi jalar segar
Komposisi Jumlah
Ubi Putih Ubi Merah
Ubi Kuning Kalori Kal
123.00 123.00
114 Protein g
1.80 1.80
0.80 Lemak g
0.70 0.70
0.50 Karboidrat g
27.90 27.90
26.70 Kalsium mg
30.00 30.00
51.00 Fosfor mg
49.00 49.00
47.00 Zat
besi mg 1.00 1.00 0.90
Vitamin A SI 60.00
7700.00 0.00
Vitamin B1 mg 0.100
0.10 0.10
Vitamin C mg 22.00
22.00 22.00
Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI 2004
2.1.3. TEPUNG KOMPOSIT