melancarkan hubungan, kerja dan tugas.Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok.
Pada pembelajaran kooperatif, siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu diantara agar
dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya seperti menjadi pendengar yang aktif, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik dan
berdiskusi. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi Trianto, 2007:
42. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan keterampilan kooperatif
sangatlah penting dimiliki siswa, guna melancarkan hubungan, kerja dan tugas.Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan
komunikasi antar anggota kelompok.Siswa saling membantu dalam kelompok untuk memecahkan masalah secara bersama-sama sehingga tugas yang sulit dapat
terpecahkan.
2.1.9 Model Problem Based Learning PBL
2.1.9.1 Pengertian PBL
Menurut Arends 2008:41 pembelajaran PBL merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan presentasi situasi-situasi yang autentik dan
bermakna, yang berfungsi sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan siswa. Sedangkan Wisudawati 2014:89 mendefinisikan PBL sebagai model yang
menyajikan suatu masalah yang sesuai kenyataan dan bermakna kepada peserta didik untuk diselidiki secara terbuka dan ditemukan solusi penyelesaiannya. PBL
dikembangkan John Hopkins University yang bertujuan untuk membantu peserta didik mempelajari konsep pengetahuan dan kemampuan memecahkan masalah
dengan menghubungkan situasi masalah yang ada dalam dunia nyata. Panen dalam Rusmono,2012:74 mengatakan dalam strategi pembelajaran
PBLdiharapkan siswa
untuk terlibat
dalam proses
penelitian yang
mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model PBL merupakan pembelajaran yang befokus pada siswa bukan pada guru, siswa
dapat memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan dunia nyata anak melalui penyelidikan yang dilakukannya sendiri sehingga pembelajaran dapat
lebih bermakna dan siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran.
2.1.9.2 Karakteristik PBL
Menurut Tan dalam Fathurrohman 2015:115 pembelajaran model Problem Based Learning PBL memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1 Belajar dimulai dengan suatu masalah.
2 Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia
nyata peserta didik atau integrasi konsep dan masalah di dunia nyata. 3
Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di seputar disiplin ilmu.
4 Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam
membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
5 Menggunakan kelompok kecil.
6 Menuntut pembelajar untuk mendemostrasikan apa yang telah mereka
pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja. Inilah yang akan membentuk skill peserta didik. Jadi, peserta didik diajari keterampilan.
2.1.9.3 Sintak PBL