4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemaknaan Temuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model Problem Based Learning PBL dibandingkan dengan model Group Investigation
GI terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ikan Lodan Kota Semarang.
Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Ikan Lodan Kecamatan Semarang Utara yang terdiri dari empat SD yaitu SDN Dadapsari Kelas VA dan VB, SDN
Kuningan 02, SDN Kuningan 04, SDN Purwosari 01, SDN Purwosari 02 Kelas VA dan VB.
4.2.1.1 Kondisi Awal Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini yaitu SDN Purwosari 02 VB sebagai kelas ekperimen dengan jumlah 34 siswa dan SDN Dadapsari VB dengan jumlah 28
siswa. Selain itu juga terdapat kelas uji coba yaitu SDN Kuningan 04. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiono, 2015:124. Adapun pertimbangan dalam penelitian ini adalah kedua jam belajar dan fasilitas sarana
dan prasarana yang dimiliki hampir sama, akreditasi sekolah yang sama, segi pengalaman dan tingkat pendidikan guru yang mengajar, serta batas Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM setara yaitu 65 dan 65. Sehingga diperoleh sampel penelitian yaitu SDN Purwosari 02 VB dan SDN Dadapsari VB. Dimana dalam
uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan varians rata-rata kelas-kelas dalam populasi uji ANAVA dengan data
nilai ujian akhir sekolah UAS semester gasal kelas V IPA tahun pelajaran 20152016.
Berdasarkan perhitungan normalitas data nilai ujian akhir semester gasal siswa menunjukkan bahwa ketiga kelas dalam populasi berdistribusi normal
sehingga analisis statistik untuk uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Pada uji homogenitas diperoleh hasil χ
2 hitung
4,9869 χ
2 hitung
7,81 yang berarti lasi memiliki homogenitas yang sama. Pada uji kesamaan varians rata-rata sampel
dalam populasi diperoleh hasil bahwa F
hitung
2,07 F
tabel
2,67 yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata diantara sampel-sampel dalam populasi. Adanya
sebaran data yang normal, memiliki homogenitas yang sama, serta memiliki kesamaan rata-rata yang sama itulah yang menunjukkan bahwa keempat sampel
anggota populasi berasal dari keadaan awal yang sama. Sebelum kelas ekperimen dan kontrol mendapatkan perlakuan, terlebih
dahulu dilaksanakan pretest yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kedua kelas. Dari hasil pretest diperoleh rata-rata nilai pretest kelas ekperimen adalah
62,20 sedangkan kelas kontrol adalah 61,29. Analisis data hasil pretest yang digunakan adalah uji normalitas, kesamaan dua varians, dan uji perbedaan rata-
rata dua pihak. Berdasarkan perhitungan data hasil pretest menunjukkan kelas berdistribusi normal dan hasil uji F menunjukkan kedua kelas memiliki varians
yang sama. Dari hasil uji t diperoleh -t
tabel
-1,667 t
hitung
0,447 t
tabel
1,667 yang berarti tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas kontrol dan
ekperimen, sehingga dapat dikatakan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan berada pada titik yang sama.
Hasil analisis awal dari nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas berawal dari kondisi yang sama.
Kemudian kedua kelas diberikan pembelajaran yang berbeda. Kelas Eksperimen menerapkan pembelajaran dengan model Problem Based Learning PBL
sedangkan kelas kontrol dengan model Group Investigation GI.
4.2.1.2 Proses Pembelajaran