Kelas Eksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan demikian, rata-rata nilai keterampilan guru pada kelas eksperimen yang menerapkan model PBL sebesar 19,17 atau 79,86 masuk dalam kriteria sangat baik. Sementara rata-rata nilai nilai keterampilan guru pada kelas kontrol yang menerapkan model GI sebesar 17,50 atau 73,00 termasuk dalam kriteria baik. Nilai rata-rata keterampilan guru pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata keterampilan guru pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa lebih tingginya keterampilan guru pada kelas yang menerapkan model PBL. Perbandingan peningkatan keterampilan guru pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada gambar 4.7 berikut ini: Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Keterampilan Guru

a. Kelas Eksperimen

Pada kelas eksperimen pertemuan pertama, keterampilan guru mendapatkan perolehan nilai 15 atau 62,50. Hal ini ditunjukkan dengan deskriptor yang nampak yaitu guru membuka pelajaran yang menarik perhatian siswa dengan memberikan apersepsi dan sudah memberikan motivasi kepada 20 40 60 80 100 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 Pertemuan 6 63 70.83 75.00 87.50 91.67 91.67 54.17 58.83 75.00 79.17 83.83 87.50 Kelas eksperimen Kelas Kontrol siswa untuk memecahkan masalah. Namun guru belum menyampaikan masalah dengan kalimat yang dipahami siswa dan belum mengorganisasikan siswa kelompok dengan baik. Pertemuan kedua, keterampilan guru mendapatkan perolehan nilai 17 atau 70,83. Hal ini ditunjukkan dengan deskriptor yang nampak yaitu guru mengembangkan keterampilan kerjasama antar siswa dengan membentuk kelompok dan sudah dapat mengorganisasikan siswa kedalam kelompok dengan baik. Namun guru belum memebimbing siswa dalam penyelidikan degan baik. Pertemuan ketiga, keterampilan guru mendapatkan perolehan nilai 18 atau 75,00. Hal ini ditunjukkan dengan deskriptor yang nampak yaitu guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya berupa laporan dan memberikan penguatan kepada siswa dan sudah dapat membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan. Pertemuan keempat perolehan nilai meningkat menjadi 21 atau 87,50 dengan kategori sangat baik , hampir semua deskriptor keterampilan guru terlihat. Guru sudah mengorganisasikan siswa dalam belajar, mengorientasikan siswa dalam permasalahan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan mengembangkan keterampilan siswa dalam mempresentasikan laporan. Namun guru belum membantu penyelidikan siswa dengan baik. Pertemuan kelima mendapatkan nilai 22 atau 91,67 dengan kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan deskriptor yang nampak yaitu guru mengorganisasikan siswa dalam belajar dengan baik, mengembangkan keterampilan kerjasama antar siswa dengan membentuk kelompok berjumlah 6 dengan anggota tiap kelompok 6-7 siswa dan membantu siswa merencanakan penyelidikan dan membantu membuat pelaporan. Namun guru belum membantu menginvestigasi masalah secara bersama. Pada pertemuan keenam nilai keterampilan guru meningkat dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya yaitu mendapat nilai 22 atau 91,67 dengan kategori sangat baik. Hampir semua deskriptor keteampilan guru nampak atau terlihat. Dari deskriptor membuka pelajaran guru sudah melakukan melakukan apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran dengan baik. Guru juga sudah mengorientasikan siswa dengan bahasa yang mudah dipahami, mengorganisasikan siswa dalam belajar, membimbing siswa dalam mempresentasikan laporan diskusi dan penyelidikan dengan baik.

b. Kelas Kontrol