diperoleh nilai t
0,9560
adalah 1,667. Karena 0,477 1,667 maka t
hitung
t
tabel,
artinya H diterima atau H
a
ditolak. Jadi, nilai pretest kelompok ekperimen tidak berbeda dari kelompok kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sampel
kelompok eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal yang sama atau seimbang.
4.1.3 Analisis Data Akhir
Analisis data akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Perhitungan yang digunakan dalam analisis data akhir ini pada
dasarnya sama dengan perhitungan data awal. Data yang digunakan untuk analisis pada data akhir adalah nilai posttest.
4.1.3.1 Data hasil Postest
4.1.3.1.1 Data Kelompok Eksperimen
Berdasarkan data nilai hasil posttest untuk kelompok ekperimen yang terdapat pada Lampiran 27 halaman 281, diketahui nilai tertinggi siswa 91 nilai
terendah 58, dan nilai rata-rata kelas 78,09, maka dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen
No Interval Nilai
Frekuensi Presentase
1 58-63
2 5,88
2 64-69
5 14,71
3 70-75
8 23,53
4 76-81
3 8,82
5 82-87
10 29,41
6 88-93
6 17,65
Jumlah 34
100,00
Bersadarkan Tabel 4.10 di atas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai antara 58-63 adalah 2 siswa. Nilai antara 64-69 berjumlah 5
siswa. Ada 8 siswa yang mendapatkan nilai antara 70-75. Nilai antara 76-81 berjumlah 3 siswa. Jumlah siswa terbanyak terdapat pada nilai antara 82-87 yaitu
10 siswa. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai 88-93 adalah 6 siswa. Distribusi frekuensi nilai posttest kelompok ekperimen dapat dilihat pada diagram batang
dibawah ini:
Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
4.1.3.1.2 Data Kelompok Kontrol
Berdasarkan data nilai posttest untuk kelompok kontrol yang terdapat pada lampiran halaman, diketahui nilai tertinggi siswa 86, nilai terendah 57, dan nilai
rata-rata kelas adalah 73,04. Maka dapat dibuat tabel frekuensi sebagai berikut: 2
4 6
8 10
12
58-63 64-69
70-75 76-81
82-87 88-93
F re
kue nsi
Interval Nilai
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelompok Kontrol.
No Interval Nilai
Frekuensi Presentase
1 57-61
2 7,14
2 62-66
3 10,71
3 67-71
6 21,43
4 72-76
6 21,43
5 77-81
9 32,14
6 82-86
2 7,14
Jumlah 38
100,00 Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, menunjukkan bahwa jumlah siswa yang
mendapatkan nilai antara 57-61 adalah 2 siswa. Nilai antara 62-66 berjumlah 3 siswa. Ada 6 siswa yang mendapatkan nilai antara 67-71. Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai antara 72-76 adalah 6. Jumlah siswa yang terbanyak terdapat pada nilai antara 77-81 yaitu 9 siswa. Nilai antara 82-86 adalah 2 siswa. Distribusi
frekuensi nilai posttest kelompok kontrol dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini:
Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai Posttest Kelompok Kontrol
2 4
6 8
10
57-61 62-66
67-71 72-76
77-81 82-86
F re
kue nsi
Interval Nilai
4.1.3.1.3 Uji Normalitas
Rumus untuk menghitung uji normalitas pada tahap akhir sama dengan rumus uji normalitas tahap awal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 22 halaman 272. Hasil perhitungan uji normalitas data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas posttest
Kelompok χ
2 hitung
χ
2 tabel
Keputusan Uji Eksperimen
5,067 7,814
H diterima normal
Kontrol 6,730
7,814 H
diterima normal Berdasarkan perhitungan
χ
2 hitung
χ
2 tabel
maka data nilai postest bedistribusi normal.
4.1.3.1.4 Uji Homogenitas
Langkah-langkah pengujian pada tahap ini sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada tahap awal. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
kedua sampel mempunyai varian yang sama atau tidak. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 halaman 278. Hasil perhitungan uji normalitas
data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Posttest
Kelompok F
hitung
F
tabel
Keputusan Uji Eksperimen
dan Kontrol 1,79
1,88 H
diterima homogen Berdasarkan perhitungan, F
hitung
F
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
4.1.3.1.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan
uji dua pihak. Uji dua pihak ini menggunakan uji t dengan menggunakan data yang berdistribusi normal.
4.1.3.1.5.1 Perbedaan Dua Rata-rata Tabel 4.14
Hasil analisis uji perbedaan dua rata-rata nilai posttest Kelompok
N Rata-rata
t
hitung
t
tabel
Kriteria Simpulan
Eksperimen 34 78,09
2,216 1,667
t
hitung
t
tabel
Ha diterima
Kontrol 28
73,04 Berdasarkan hasil perhitungan uji t dua pihak kanan diperoleh t
hitung
adalah 2,37,
untuk taraf signifikan α = 5, dengan derajat kebebasan, dk = 34+28–2 = 60, maka diperoleh nilai t
0,9560
adalah 1,667. Dengan demikian, karena t
hitung
t
tabel
yaitu 2,216 1,667, maka Ha diterima sehingga rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model Problem Based Learning lebih tinggi daripada model Group
Investigation. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 279.
4.1.3.1.6 Uji Normalized Gain N-Gain
Untuk menganalisis data nilai pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji Normalized Gain N-Gain.
Hasil perolehan N-gain dri nilai pretest dan posttest secara klasikal untuk kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.14. Hasil perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 28 halaman 282.
Tabel 4.15 Hasil analisis Uji N-gain secara klasikal pada Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol No
Kelompok Pretest
Posttest N-gain
Kategori 1
Eksperimen 62,20
78,09 0,42
Sedang 2
Kontrol 61,29
73,04 0,30
Rendah Berdasarkan tabel diatas, kelompok eksperimen memperoleh nilai N-gain
yang memiliki kategori sedang, sedangkan kelompok kontrol memperoleh nilai N- gain yang memiliki kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan pencapaian
peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yang
menggunkan model Group Investigaton.
4.1.4 Analisis Data Observasi