Karakteristik Model Group Investigation Sintak Model Group Investigation

Sebagai bagian dari investigasi, para siswa mencari dan menemukan informasi dari berbagai macam sumber di dalam dan di luar kelas.Sumber ini dapat berasal dari siswa ataupun orang lain dan sumber berupa buku, internet, media cetak, media elektronik, dan sebagainya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran yang menuntut adanya penyelidikan suatu topik. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan proses kelompok. Awalnya siswa dibentuk kelompok secara heterogen lalu menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Siswa juga bisa mencari dari beberapa sumber.Kemudian para siswa mengevaluasi dan mensintesiskan semua informasi yang disampaikan oleh masing-masing anggota kelompok dan akhirnya dapat menghasilkan produk berupa laporan kelompok.

2.1.10.2 Karakteristik Model Group Investigation

Menurut Slavin 2015:216-217 pembelajaran model Group Investigationmemiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1 Membutuhkan kemampuan kelompok. Didalam mengerjakan stiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi.Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari dalam maupun di luar kelas.Kemudian, siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja. 2 Rencana Kooperatif Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas. 3 Peran Guru Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memerhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.

2.1.10.3 Sintak Model Group Investigation

Adapun implementasi pembelajaran di dalam kelas peneliti mengadaptasi tahap-tahap pembelajaran menurut Slavin 2015:218 yang masih bersifat umum untuk dapat diaplikasikan di kelas. Tahap 1: Mengidentifikasikan Topik dan Mengatur Murid kedalam Kelompok. a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengaktegorikan saran-saran. b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. c. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen. d. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan. Tahap 2: Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari. a. Para siswa merencanakan bersama mengenai; Apa yang kita pelajari? Bagaimana kita mempelajari? Siapa melakukan apa? Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini? Tahap 3: Melaksanakan Investigasi. a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifiksi, dan mensintesis semua gagasan. Tahap 4: Menyiapakan Laporan Akhir. a. Anggota kelompok menentukan menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka. b. Anggota kelompok merencanakan apa yang mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka. c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. Tahap 5: Mempresentasikan Laporan Akhir a. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk. b. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif. c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas. Tahap 6: Evalusi a. Siswa saling memeberikan umpan balik mengenai topic tersebut. b. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.

2.1.10.4 Kelebihan Model Group Investigation