10 Interaksi sosial menurut Bimo Walgito 2010, 65 merupakan hubungan
antara individu satu dengan individu yang lain dimana individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. Sehingga terdapat adanya
hubungan timbal balik. Hubungan tersebut bisa antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Dalam suatu
kelompok, ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan orang lain atau sebaliknya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, interaksi sosial dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan hubungan
timbal balik antarsiswa, antara siswa dengan kelompok-kelompok siswa, dan antarkelompok siswa melalui suatu kontak sosial dan komunikasi yang bersifat
dinamis seperti menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi.
2. Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Interaksi sosial hanya akan terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi Burhan Bungin, 2006: 55. Berikut merupakan penjelasan mengenai kontak
sosial dan komunikasi secara lebih rinci dari beberapa ahli. a.
Kontak Sosial Kontak akan terjadi apabila ada sentuhan anggota tubuh. Selanjutnya
dijelaskan bahwa dalam istilah sosiologi kontak sosial akan terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengadakan hubungan dengan pihak lain
tidak harus dalam bentuk sentuhan fisik. Kontak sosial dapat terjadi melalui gejala-gejala sosial berupa berbicara dengan orang lain, membaca surat,
11 saling mengirimkan email, bertanding seni beladiri, mubaligh sedang
berceramah di depan khalayak, dan lain sebagainya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, 2011: 73.
Pendapat yang serupa juga diungkapkan oleh Abdulsyani 2012: 154 bahwa kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui
percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing- masing dalam kehidupan masyarakat.
b. Komunikasi
Komunikasi menurut Suranto Aw 2010: 2 merupakan proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seorang
sumber atau komunikator kepada seorang penerima atau komunikan dengan tujuan tertentu. Sedangkan pengertian komunikasi menurut Burhan Bungin
2006: 57 yakni: Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai
yang dilakukan seseorang I terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain II yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik,
atau sikap, perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang I membuat reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan perilaku tersebut
berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia I alami.
Sementara itu, Elly M. Setiadi dan Usman Kolip 2011: 75 menjelaskan bahwa komunikasi merupakan aksi antara dua pihak atau lebih
yang melakukan hubungan dalam bentuk saling memberikan tafsiran atas pesan yang disampaikan oleh masing-masing pihak. Syarat-syarat terjadinya
interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati 2013: 58- 61 meliputi kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial terjadi apabila
terjadi hubungan badaniah. Namun sebagai gejala sosial tidak perlu berarti
12 suatu hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan dengan
pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk sebagai
berikut, a antara orang-perorangan; b antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya; dan c antara suatu kelompok
manusia dengan kelompok manusia lainnya. Komunikasi adalah ketika seseorang memberikan tafsiran pada perilaku
orang lain yang berwujud permbicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang
yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dalam komunikasi dapat terjadi
berbagai macam pernafsiran terhadap tingkah laku orang lain yang memungkinkan kerja sama atau bahkan pertikaian akibat salah paham dan
tidak mau mengalah. Syarat interaksi sosial menurut Made Pidarta 2007 yakni interaksi sosial
akan terjadi apabila memenuhi dua syarat sebagai berikut; a.
Kontak Sosial Kontak sosial merupakan hubungan antara seseorang dengan seseorang,
seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tiga bentuk kontak sosial tersebut yakni:
1 Kontak antarindividu, meliputi hubungan antara siswa dengan guru atau
siswa dengan siswa. Kontak yang dilakukan memiliki maksud-maksud
13 tertentu seperti meminta penjelasan guru, bertanya tentang suatu hal,
belajar bersama, dan sebagainya. 2
Kontak antara individu dengan kelompok atau sebaliknya. Misalnya seorang remaja yang ingin ikut perkumpulan sepak bola, guru mengajar
siswa satu kelas, dan sebagainya. 3
Kontak antar kelompok. Misalnya rapat wali murid dengan guru-guru, dua kelompok kesenian merencanakan untuk tampil bersama pada suatu
daerah, dan sebagainya. b.
Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan
seseorang kepada orang lain atau sekelompok orang. Terdapat sejumlah alat yang dapat digunakan untuk mengadakan komunikasi, seperti berikut.
1 Melalui pembicaraan, dengan segala macam nada seperti bisik-bisik
halus, kasar, dank eras, bergantung pada tujuan pembicaraan dan sifat orang yang berbicara.
2 Melalui mimik, seperti raut muka, pandangan, dan sikap.
3 Melalui lambang, seperti berbicara isyarat untuk orang-orang tunarungu,
menganggukkan kepala, menggelengkan kepala, membentuk huruf O dengan jari tangan, dan sebagainya.
4 Melalui alat-alat yaitu alat elektronik seperti radio, televisi, telepon,
sejumlah media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, brosur, dan sebagainya.
14 Berdasarkan beberapa paparan ahli di atas, maka diketahui bahwa syarat-
syarat interaksi sosial dalam penelitian ini meliputi kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial berlangsung dalam tiga bentuk yakni kontak sosial antarindividu,
antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Sedangkan komunikasi mencakup proses menyampaikan informasi dari komunikator pada penerima
melalui pegetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, sikap, perilaku, dan perasaan- perasaan sehingga menimbulkan tafsiran serta pengertian tertentu sebagai tujuan
dari penyampaian informasi tersebut pada penerima.
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial