Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II
59 Tahap prasiklus pretest merupakan tahap pertemuan pertama untuk mengetahui
seberapa jauh keterampilan bernyanyi siswa menggunakan model lagu “Indonesia Raya”.
Hasil yang diperoleh ditunjukan dengan nilai rata-rata, yaitu 66,64 dan 36 siswa dengan kategori Kurang Baik 50-69. Hal tersebut dilihat dari intonasi yang kurang tepat,
pemenggalan kata yang kurang benar, ritme yang kurang tepat, serta artikulasi yang kurang baik. Oleh sebab itu, peneliti mengatasi tindakan itu dengan cara memberikan
perbaikan tindakan kelas dengan persiklus. Tahap siklus I, dilakukan pada tanggal 25 April 2016- 09 Mei 2016. Peneliti
memberikan tindakan mengenai intonasi dengan cara mendengarkan melodi di keyboard terlebih dahulu kemudian membidikan pernadanya. Hal tersebut dilakukan untuk
membiasakan siswa untuk bernyanyi dengan tinggi rendah nada yang tepat. Pembelajaran di siklus I dilanjut dengan pemenggalan kata frasering yang benar. Untuk mengatasi
pemenggalan kalimat tersebut, siswa di minta untuk bernyanyi menggunakan pernafasan yang baik yaitu pernafasan diafragma dan pemenggalan kata yang benar dikarenakan itu
hal penting dari bernyanyi agar kalimat yang dinyayikan tidak terpotong-potong dan pembelajaran dibantu menggunakan iringan keyboard. Hasil yang diperoleh dari
perbaikan siklus I adalah meningkatnya keterampilan bernyanyi siswa pada lagu “Indonesia Raya” dengan nilai rata-rata sebesar 72,29 dan 36 siswa yang berkategori Baik
70-85. Hal tersebut dilihat dengan telah adanya peningkatan siswa yang bernyanyi dengan intonasi yang tepat di bagian tinggi rendah nada, serta tidak sedikit siswa sudah
bernyanyi dengan pemenggalan kata yang baik di setiap bagiannya, tetapi masih terdapat siswa yang bernyanyi dengan ritme yang kurang tepat, khusunya di bagian
60 sseperenambelasan dan terdapat siswa yang masih malu-malu untuk membuka mulutnya
dan bernyanyi lantang jika diminta untuk bernyanyi satu-satu di depan kelas. Oleh sebab itu, peneliti mengatasi tindakan kelas selanjutnya pada siklus ke II dengan memperbaiki
ritme dan artikulasi. Tahap selanjutnya adalah tahap siklus II. Siklus II ini dilakukan pada tanggal 14
Mei 2016- 28 Mei 2016. Proses pembelajaran pada siklus II, guru menerapkan materi ritme dengan permainan tepuk tangan. Guru memberi pola ritme yang terdiri dari satu
ketuk, setengah ketuk dan seperempat ketuk agar siswa tidak kesulitan untuk memahami masalah ketukan. Pola ritme tersebut dimainkan dengan cara bertepuk tangan. Setelah
permaianan tepuk tangan selesai, guru menjelaskan panjang pendek nada ritme dalam notasi angka. Siswa di tekankan pada setengah ketukan dan seperempatan ketukan pada
lagu “Indonesia Raya” agar dapat bernyanyi dengan ritme yang tepat. Pada materi ritme ini, guru tidak memberi penjelasan mengenai nilai harga kepada siswa dikarenakan nilai
harga tersebut berbeda dengan nilai ketukan sehingga akan membingungkan siswa. Guru membimbing siswa untuk bernyanyi dengan ritme yang tepat dan irama Con bravura yang
artinya bersemangatberapi-api, berani dan diiringi oleh keyboard. Pertemuan selanjutnya adalah bernyanyi dengan artikulasi yang jelas. Sebelum materi disampaikan, guru
memberi permainan menggerakan organ wajah dan khususnya mulut agar siswa dapat membuka mulutnya pada saat bernyanyi dengan pengucapan huruf vocal a, i, u, e, o yang
jelas menggunakan vokalisi, siswa diminta untuk tidak malu-malu untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan membuka mulut dan mengeluarkan suara yang lantang.
Lagu tersebut dinyanyikan secara berulang-ulang dengan memperhatikan artikulasi yang
61 jelas, hal tersebut disesuaikan pula dengan intonasi, pemenggalan kata, ritme yang tepat
dibantu menggunakan iringan keyboard. Hasil yang diperoleh di siklus II ini, mengalami peningkatan dengan nilai rata rata 80,30 dan telah memenuhi kategori BAIK dengan 2
siswa kategori SANGAT BAIK 86-100, 44 siswa dengan kategori BAIK70-85, dan 2 siswa dengan kategori KURANG BAIK. 50-69. Hal tersebut dapat dibandingkan
dengan siklus sebelumnya. pada siklus II ini, siswa dapat bernyanyi dengan intonasi yang tepat, pemenggalan katanya sudah lebih baik, lebih bersemangat dalam menyanyikan lagu
“Indonesia Raya” dengan irama yang benar, terdapat siswa yang sudah tidak malu-malu untuk membuka mulutnya dan jelas pengucapannya hanya beberapa siswa yang masih
suara kecil. . Data yang dideskripsikan tersebut merupakan hasil dari tindakan yang dilakukan
untuk berupaya meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB menggunakan media keyboard. Dalam hal ini, peneliti telah menganggap masalah yang dialami siswa
dalam menyanyikan lagu “Indonesia Raya” di upacara bendera dapat diperbaiki dengan baik sehingga memperoleh hasil yang maksimal dan dapat dikatakan berhasil.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB di SDN Anggadita I meningkat dengan adanya pembelajaran
menggunakan media keyboard.