7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Keterampilan
Menurut Syah 117:2010 keterampilan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan ototo-otot neuromuscular yang lazimnya tampak dalam
kegiatan jasmani. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 1447 “keterampilan berasal dari kata “terampil” yang artinya cakap dalam menyelesaikan
tugas; mampu dan cekatan. Kata terampil di beri imbuhan “ke-an” menjadi kata “keterampilan” yang artinya kecakapan untuk menyelesaikan tugas” KBBI, 2008: 1447,
sedangkan menurut Poerwadarminta 1976: 1088 “keterampilan merupakan kecekatan,
kecapakapan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat dengan keahlian. Kemampuan tersebut dapat mengoprasikan pekerjaan secara mudah dan cepat
dan biasanya cenderung pada aktivitas psikomotorik Gordon dalam Nurullah, 2009. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
merupakan suatu kegiatan yang bersifat kegiatan jasmani dengan menggunakan kecakapan atau kemampuan dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik dan cermat.
Keterampilan tersebut dapat berkaitan dengan skill atau kemampuan yang bersifat psikomotorik. Keterampilan dapat dilatih dan diasah terus menerus untuk meningkatkan
keterampilan seseorang diberbagai bidang.
8
2. Bernyanyi
Menurut Safrina 2002: 34 “Bernyanyi adalah bentuk kegiatan seni untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui suara”. Suara merupakan bunyi
yang dihasilkan oleh selaput suara yang bergetar yang berada dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh aliran udara pernafasan dari paru-paru. Selaput suara yang sering di sebut
dengan pita suara, terdapat pada kotak suara larynx yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang terletak di atas batang tenggorokan Safrina 2002. Bila pita suara tersebut
merapat dan udara bergerak melaluinya, maka pita suara tersebut akan bergetar dan membentuk gelombang-gelombang suara.
Bernyanyi artinya menghasilkan bunyi atau suara. Menurut PML 2014: 18 Suara yang dihasilkan muncul pada saat udara
‘memompa’ ke dalam paru-paru yang dibantu oleh otot-otot perut, otot dada, dan otot sisi tubuh serta diagfragma,
l alu udara mulai ‘dihembuskan’ sehingga menggetarkan pita suara, kemudian
getaran-getaran tersebut baru menjadi suara yang jelas dan indah didalam rongga mulut.
Setelah suara di keluarkan oleh rongga mulut, dengan bentuk mulut yang baik akan mempengaruhi pembentukan suara yang baik pula.
“Suara yang di keluarkan melalui bentuk mulut yang di buka lembar dan bulat akan kedengaran penuh, bulat dan
menyenangkan ” Jamalus, 1988: 53.
Bernyanyi dapat dikatakan sebagai salah satu kegiatan yang sudah dilakukan manusia sejak dini. Hal tersebut dikarenakan suara manusia adalah instrumen musik yang
sudah dimiliki sejak lahir Safrina, 2002. Kegiatan bernyanyi biasanya sudah dilakukan pada saat anak berusia 2 tahun, yang berupa nyanyian yang sering didengarkan. Pada
masa dini, anak-anak cenderung senang meniru yang didengar dan dilihatnya. Menurut