10 “Pada dasarnya suara anak-anak sebelum akil-baliq adalah merdu, bening dan
ringan ” Safrina, 2002: 53. Suara anak cenderung masih sangat lentur fleksibel. Hal
tersebut menjadi salah satu karakter suara anak yang dimiliki pada usianya. “Alat-alat
suara anak tersebut terdiri dari selaput suara, kotak selaput suara, dan bagian-bagian tubuh yang mendukung pertumbuhan suara seperti alat pernafasan, memang lebih kecil dari
alat-alat suara orang dewasa, dan pertumbuhannya belum matang ” Jamalus, 1988:46.
Menurut Aley 2010: 28 “Rata-rata suara anak hanya mempunyai dua wilayah
suara, yakni suara tinggi dan rendah ”. Berdasarkan perbedaan dari kedua wilayah
suaranya tersebut, dapat diketahui dari nada dasarnya. Wilayah suara tinggi anak yaitu d
ari cˈsampai f dan wilayah suara rendah anak dari a sampai d” Jamalus, 1988: 47. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 01:
Gambar 01: Wilayah suara anak tertinggi dan terendah Sumber: Jamalus, 1988: 47
Pada gambar 02: luas wilayah suara tersebut dapat dinyanyikan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.
Gambar 02: Wilayah suara anak laki-laki maupun perempuan Sumber: Jamalus, 1988: 47
11 Berdasarkan dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa suara anak
merupakan suara yang ringan, halus dan indah. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang masih lentur fleksibel. Suara anak memiliki wilayah suaranya sendiri, sehingga anak-
anak tidak dapat dipaksakan dalam bernyanyi. Akan tetapi suara anak-anak berubah sedikit demi sedikit dan bertahap sesuai dengan perkembang usia dan pertumbuhan
fisiknya.
b. Teknik Dasar Bernyanyi
Teknik dasar menyanyi menjadi suatu hal yang penting dalam mempengaruhi keterampilan bernyanyi.
“Teknik dasar bernyanyi harus di pelajari dengan sungguh- sungguh dan dilatih secara bertahap, teratur, dan dengan tekun, sehingga terbentuk suara
yang baik untuk bernyanyi ” Jamalus, 2010:49. Menurut Aley 2010: 49 “Teknik
bernyanyi adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu dan nyaring”. Oleh sebab itu, pada saat benyanyi
dengan menggunakan teknik yang benar, isi dari lagu tersebut dapat tersampaikan kepada pendengar.
Untuk dapat bernyanyi dengan baik, teknik dasar vokal merupakan hal yang harus ketahui dan dikuasi pada saat bernyanyi. Dengan teknik vokal yang benar, penyanyi dapat
bernyanyi dengan baik. Teknik tersebut diantaranya:
12
1 Artikulasi
“Suatu keistimewaan yang dimiliki manusia dalam bernyanyi adalah kemampuan membentuk suara menjadi ucapan-ucapan, baik huruf hidup maupun mati, karena
manusia memiliki alat alat ucapan atau alat artikulasi ” PML, 2004: 18.
Menurut Aley 2010:49 “Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas
”. Bernyanyi artinya “berbicara” melalui syair yang memiliki notasimelodiirama dan birama, yang di dalamnya mengandung pesan yang harus
dimengerti oleh pendengar, sehingga artikulasi menjadi hal yang harus diperhatikan pada saat bernyanyi.
“Orang bernyanyi menggunakan nada dan kata-kata, karena selain memperhatikan mutu suara, pengucapan kata-katanya harus pula sesuai dengan kata-kata
dalam bahasa yang digunakan ” Safrina, 2002: 48. Pengucapan kata pada saat bernyanyi
harus benar dan jelas supaya maknapesan lagu yang dinyanyikan tersebut dapat diterima dengan baik oleh si pendengar.
Menurut PML 2004: 18 “Alat-alat artikulasi terdiri dari: bibir, gigi, lidah, langit-
langit keras dan langit-langit lunak, rongga mulut, rongga hidung, dan anak tekak ”. Untuk
mendapatkan bunyi suara yang penuh dan bulat, ruang dalam mulut harus dibesarkan dengan menurunkan rahang bawah sejauh-jauhnya, posisi lidah mendatar di dasar mulut
dan ujung lidah menyentuh belakang gigi bawah, mengangkat langit-langit lunak ke atas, kemudian membulatkan bentuk bibir atas dan bawah.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa artikulasi merupakan cara pengucapan yang baik dan jelas pada saat bernyanyi. Bernyanyi artinya
13 berbicarabercerita menggunakan suara yang indah dan pada saat bernyanyi tersebut kata
yang diucapkan harus terdengar jelas kepada pendengarnya. Pada penelitian ini, peneliti menekankan siswa untuk bernyanyi lagu
“Indonesia Raya” dengan pengucapan yang baik dan benar agar pada saat bernyanyi kata-kata yang diucapkan terdengar jelas.
2 Frasering
Bernyanyi berarti membawakan sebuah lagu dengan menggunakan kata-kata sebagai pesan cerita lagu dan nada-nadanya sebagai satu kesatuannya. Dalam isi lagu
tersebut terdapat kata-kata yang membentuk suatu kalimat yang bila dinyanyikan tidak dapat dipisahkan karena dapat mempengaruhi makna lagu itu sendiri. Menurut PML
2004:69 “Menyanyikan nyanyian dengan kalimat yang utuh disebut dengan frasering”.
Frasering dapat dikatakan sebagai pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam menyanyikan sebuah lagu agar pesan lagu tersebut dapat dimengerti. Frasering
memudahkan penyanyi dalam mengucapkan katakalimat sebagai pengungkap makna sebuah lagu. Dengan demikian bernyanyi dengan frasering yang benar dapat
mengungkapkan suatu lagu yang terdapat makna di dalamnya sesuai dengan pesan lagu yang dibawakan.
3 Intonasi
Menurut Aley 2004:58 “Intonasi adalah salah satu cara membidik nada yang tepat atau menyanyikan nada dengan tepat
”. Ketepatan nada yang dimaksud terletak pada tinggi rendah suatu nada yang harus dijangkau pada saat bernyanyi.
“Syarat-syarat
14 terbentuknya intonasi dengan baik adalah pendengaran yang baik, kontrol pernafasan dan
musical feeling ” Aley, 2004: 29.
Menurut PML 2014:41 ada 11 alasan mengapa nada-nada yang dinyanyikan kurang tepat:
1 Suasana bernyanyi terlalu tegang
2 Konsentrasi dalam bernyanyi kurang
3 Para penyanyi kehabisan nafas
4 Nada yang diulang atau dipahami, melelahkan
5 Para penyanyi kurang peka akan keselarasan dalam gabungan suara
6 Kurang mahir membidik lompatan nada
7 Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dikuasai
8 Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dinyanyikan
9 Huruf-huruf dengan warna gelap dan terang mempengaruhi tinggi nada
10 Kecenderungan mengikuti tangga nada lain
11 Tergelincir waktu mengayunkan nada
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa intonasi merupakan tinggi rendahnya nada yang harus di jangkau dengan tepat pada saat bernyanyi. Ketepatan
nada tersebut dapat di kontrol dengan musical feeling yang dirasakan oleh penyanyi dan apabila nada yang dijangkau kurang tepat akan terdengar tidak enak false
4 Irama dan Ritme
Dalam bernyanyi pasti akan selalu terikat dengan adanya unsur-unsur musik. “Musik merupakan suatu seni yang berada dalam waktu” Bramanto, 1994:24. Hal
tersebut tidak terlepas dengan adanya irama dan ritme dalam sebuah lagu. Menurut Jamalus 1988: 7
“Irama merupakan suatu rangkaian gerakan yang menjadi suatu unsur dasar dalam musik dan Tari
”. Irama dalam musik tersebut terbentuk dari bunyi dan diam dengan lama waktu atau panjang-pendek yang terdapat didalamnya. Elemen-elemen
15 tersebut menentukan kesempurnaan dan intepretasi sebuah lagu, seperti halnya bernyanyi
dengan panjang pendek nada atau harga nada yang tepat yang menghasilkan irama yang indah. Ritme sendiri dapat muncul tanpa adanya melodi seperti dalam pukulan-pukulan
genderang, atau bertepuk tangan, sedangkan melodi tidak dapat muncul tanpa ritme. Ritme yang muncul dengan melodi tersebut dapat menghasilkan sebuah irama. Dalam
penelitian ini, peneliti akan mengkaitkan ritme pada lagu “Indonesia Raya” agar menjadi
irama yang tepat dalam upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa.
3. Media
a. Pengertian Media
Pada dasarnya, komunikasi merupakan hakikat dalam proses belajar mengajar. Sadiman 2008: 10
mengungkapkan bahwa “komunikasi adalah suatu proses penyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluranmedia tertentu ke penerima
pesan ”. Komunikasi menjadi hal penting untuk interaksi terhadap siswa. Komunikasi
tersebut di dukung dengan adanya media yang digunakan oleh guru pada saat proses belajar.
Menurut Latuheru 1988: 9 kata “media” adalah bentuk jamak dari kata
“medium”, yang berasal dari bahasa latin “medius”yang berarti “tengah” dan dalam bahasa Indonesia
, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” pengertian media mengarah pada suatu yang mengatur meneruskan informasi pesan
16 antara sumber pemberi pesan dan penerima pesan, sedangkan menurut Sadiman 2008:
6 menyatakan “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perhatian, kemauan, siswa untuk belajar ”. Media
tersebut dapat menjadi alat bantu yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan bahan ajar pada saat proses pembelajaran
Aqiq 2013: 50 mengemukakan beberapa pengertian mengenai media pembelajaran yaitu:
1 Media: perantara, pengantar.
2 Media pembelajaran: segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar siswa 3
Makna media pembelajaran lebih luas dari: alat peraga, alat bantu mengajar, media audio viisual.
Berkaitan dengan pendapata tersebut, dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alatperantara yang digunakan untuk membantumempermudah dalam
menyampaikan informasi pesan terutama untuk proses pembelajaran.
b. Manfaat Media
Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan. Media menjadi salah satu alat pendukung yang efektif dalam proses pembelajaran. Tentu banyak manfaat dalam
penggunakan media tersebut. Susiliana 2009: 9 mengemukakan secara umum mengenai kegunaan dari media, yaitu:
1 Mempelajari pesan agar tidak terlalu verbalistis
2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
3 Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar. 4
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual auditori dan kinestetiknya
17 5
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Berkaitan dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media dapat mengatasi masalah-masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran. Media tersebut
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar dan memberi pengalam baru proses pembelajaran. Demikian halnya keyboard sebagai media diharapkan dapat
membatu proses pembelajaran dengan baik agar dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa.
4. Keyboard
“Keyboard merupakan bilah-bilah papan nada; bilah-bilah klaviatur” Bonoe, 2003: 220, sedangkan menurut Jamalus 1988:41 Keyboard adalah alat-alat musik yang
mempunyai bilahan , seperti susunan bilahan pada piano”. Kelompok dari alat musik
keyboard sendiri seperti: piano, organ, akordeon, pianika.
Menurut Hartoyo dalam Sulisdiyanto 2005: 28 mengemukakan beberapa manfaat keyboard sebagai berikut:
1 Susunan papan bilah pada keyboard dapat membantu siswa dalam membaca dan
memahami nada, sehingga siswa mengetahui nada apa yang akan dinyanyikan. 2
Keyboard dapat menampilkan musik secara utuh dengan menampilkan melodi, irama dan harmoni.
3 Keyboard dapat digunakan untuk menjelaskan semua unsur musik dengan mudah
dan nyata.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keyboard merupakan alat musik yang mempunyai bilahan atau papan nada seperti susunan bilahan
18 piano. Alat musik keyboard dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk membantu proses pembelajaran seni musik. Keyboard juga dapat meningkatkan kepekaan musikal siswa dengan menampilkan melodi, irama dan
harmoni untuk memahami nada yang dinyanyikan. Berikut merupakan gambar dari keyboard:
Gambar 03: Gambar keyboard Sumber: www.google.com
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan keyboard sebagai media pembelajaran bernyanyi kelas VB dalam meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa pada lagu
“Indonesia Raya”.
B. Tindakan Yang Dilakukan
Peneliti menggunakan media keyboard sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran bernyanyi bagi siswa. Media keyboard tersebut diharapkan mampu
membantu siswa dalam membidik nada agar dapat bernyanyi dengan intonasi yang tepat, ritme panjang pendek nada yang tepat, sehingga menghasilkan irama yang tepat.
Disamping itu, siswa juga dapat bernyanyi dengan artikulasi dan frasering yang benar agar pembelajaran bernyanyi lebih maksimal. Media keyboard digunakan untuk
19 mempermudah siswa dalam belajar bernyanyi dikarenakan bernyanyi dengan bantuan
instrumen dapat menghasilkan kepekaan pada saat bernyanyi. Selain untuk alat belajar, dengan adanya media keyboard tersebut dapat menjadi pengalaman baru dalam belajar
bernyanyi siswa sehingga tidak cepat jenuh dan lebih menyenangkan.
C. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan di atas, maka di ajukan hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu penerapan media keyboard dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa
kelas VB di SDN Anggadita I.
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research yang memiliki peran penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Kemmis
dan Mc. Taggart dalam Kunandar, 2012:42 penelitian tindakan kelas adalah: Suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi
social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dan paktik social atau pendidikan yang mereka lakukan terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan.
Menurut Wiriaatmadja 2007: 13 penelitian tindakan kelas adalah “Bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran, dan belajar dari pengalaman sendiri
”, sedangkan menurut Kunandar 2012:45 PTK adalah “Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelas ”. Dengan adanya penelitian tindakan kelas tersebut dapat
memperbaiki masalah di kelas dan dapat meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesi.
Kunandar 2012:45 membagi penelitian tindakan kelas menjadi tiga unsur atau tiga konsep, yakni sebagai berikut:
1 Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi
ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
2 Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu
yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.
21 3
Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Melalui PTK tersebut guru dapat mengembangkan model-model atau metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi dalam mengelola kelas yang dinamis dan
kondusif. Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, akan tetapi alangkah baiknya dilakukan secara kolaboratif dengan guru.
Dalam Kunandar 2012:50 beberapa alasan PTK menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran adalah
1 Merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekadar percobaan dan
masalah 2
Menggarap masalah-masalah faktual yang dihadapi guru dalam pembelajaran; 3
Tidak perlu meninggalkan tugas utama, yakni mengajar; 4
Guru sebagai peneliti; 5
Mengembangkan iklim akademik dan profesionalisme guru; 6
Dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan; 7
Murah biaya; 8
Disain lentur atau fleksibel; 9
Analisis data seketika dan tidak rumit; dan 10
Manfaat jelas dan langsung.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakuan di Anggadita I. Lokasi penelitian beradi di jalan Sukaresmi, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Subjek
dari penelitian adalah siswa kelas VB dengan jumlah 48 siswa dikarenakan kondisi kelas yang kondusif.