Data Peneitian LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL).

77 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 RPP 2 Sekolah : SMP N 5 Sleman Mata Pelajaran : IPA Kelas Semester : VII 1 Materi Pokok : Biotik dan Abiotik Alokasi waktu : 6x 40menit 3 pertemuan Standar Kompetensi 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan Kompetensi Dasar 5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan a-biotik

A. Indikator

2. Mendiskripsikan gejala alam biotik dan abiotik

B. Tujuan Pembelajaran

3. Melalui observasi peserta didik dapat mendiskripsikan gejala alam biotik dan abiotik dengan jujur dan bertanggung jawab.

C. Materi Pembelajaran

1. Biotik Abiotik

a. Komponen Biotik Biotic berarti makhluk hidup. Komponen-komponen biotic terdiri atas berbagai jenis makhluk hidup yaitu mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, invertebrate hewan tidak bertulang belakang dan vertebrata hewan bertulang belakang termasuk manusia. Setiap komponen biotic memiliki cara hidup sendiri yang akan menentukan interaksinya dengan komponen biotic dan komponen abiotik lainnya. b. Komponen Abiotik Abiotik artinya bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Benda-benda mati makhluk tak hidup tersebut mempunyai pengaruh pada kehidupan makhluk hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, air, cahaya, kelembapan, udara, garam-garam mineral dan tanah. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat satu sama lain. 1 Suhu Suhu atau tenperatur adalah derajat energy panas. Sumber utama energy adalah radiasi matahari. Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organism karena sangat menentukan aktivitas enzim di dalam tubuh organism. Peningkatan suhu tubuh pada rentang kisaran toleransi organism akan menyebabkan kenaikan aktivitas enzim dalam membantu reaksi metabolism. Sel bisa pecah bila air yang terdapat di dalamnya membeku pada suhu dibawah 0 o C, dan ptotein pada sebagian besar organism akan mengalami denaturasi pada suhu di atas 45 o C. Selain itu, sejumlah organism dapat mempertahankan suatu metabolism yang cukup aktif pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang sangat tinggi. Adaptasi memungkinkan beberapa organism hidup di luar kisaran suhu tersebut. Suhu internal suatu organism sesungguhnya dipengaruhi oleh pertukaran panas