Tahapan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

20 1 Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan. 2 Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu. 3 Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas. 4 Kegiatan selingan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya masalah atau topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok. Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan, baik yang menyangkut unsur tingkah laku, pemikiran ataupun perasaan. d. Tahap IV pengakhiran Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu. Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seharusnya mendorong kelompok itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti melakukan kegiatan, dan kemudian bertemu kembali 21 untuk melakukan kegiatan. Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: 1 Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri. 2 Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasilhasil kegiatan. 3 Membahas kegiatan lanjutan. 4 Mengemukakan pesan dan harapan. Setelah kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para anggota kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka pelajari dalam suasana kelompok, pada kehidupan nyata mereka sehari- hari. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, terdapat empat tahapan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok. Tahap I pembentukan, tahap ini merupakan tahap pengenalan diri atau tahap memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Tahap II peralihan, tahap kedua ini merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Tahap III kegiatan, tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok. Tahap IV pengakhiran, pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok pokok perhatian utama bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, 22 tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu. Dengan melakukan tahap-tahap tersebut diharapkan bimbingan kelompok yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancer dan mendapatkan hasil yang maksimal.

5. Model Bimbingan Kelompok

Beberapa jenis metode bimbingan kelompok menurut Tohirin

2007: 290 yaitu:

a. Program Home Room Program ini dilakukan dilakukan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta suatu kondisi yang bebas dan menyenangkan. Dalam program ini guru pembimbing membangun komunikasi seperti di rumah sehingga muncul suasana keakraban. Tujuan utama program ini adalah agar guru dapat mengenal siswanya secara lebih dekat sehingga dapat membantunya secara maksimal. b. Karyawisata Metode ini dilaksanakan dengan mengunjungi dan meninjau objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tertentu agar siswa bias mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Dalam pelaksanaannya, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setelah selesai, dilakukan diskusi antar kelompok tentang apa yang sudah mereka dapatkan selama mengikuti 23 karyawisata. Hal ini akan mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab, kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita. c. Diskusi kelompok Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi, siswa diberi peran- peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan notulis, dan siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian diharapkan akan timbul rasa tanggung jawab dan harga diri. d. Kegiatan kelompok Kegiatan kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok memberikan kesempatan pada individu para siswa untuk berpartisipasi secara baik. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil apabila dilakukan secara kelompok. Kegiatan kelompok ini dapat mengembangkan bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan tertentu dan siswa dapat menyumbangkan pemikirannya. Dengan demikian akan muncul tanggung jawab dan rasa percaya diri. 24 e. Organisasi siswa Organisasi siswa khususnya di lingkungan sekolah dapat menjadi salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. Melalui organisasi siswa banyak masalah-masalah siswa yang sifatnya individual maupun kelompok dapat dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa memperoleh kesempatan mengenal berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan siswa dalam organisasi siswa dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan memupuk rasa tanggung jawab serta harga diri siswa. f. Sosiodrama Sosiodrama dapat digunakan sebagai salah satu metodebimbingan kelompok untuk membantu memecahkan masalah siswa melalui drama. Masalah yang didramakan adalah masalah-masalah sosial. Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial. Pemecahan masalah individu diperoleh melalui penghayatan peran tentang situasi masalah yang dihadapinya. Setelah pementasan peran kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalah. g. Psikodrama Metode ini hampir sama dengan sosiodrama, bedanya terletak pada masalah yang didramakan. Dalam sosiodrama 25 masalah yang diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada psikodrama yang didramakan adalah masalah psikis yang dialami individu. h. Pengajaran Remidial Pengajaran remedial remedial teaching merupakan suatu bentuk pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran remedial merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Dalam penelitian ini, bentuk bimbingan kelompok yang akan digunakan oleh peneliti adalah diskusi kelompok. Menurut peneliti dengan melalui diskusi kelompok dan pengajaran remidial siswa akan banyak memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dengan teman satu kelompoknya, sehingga siswa dapat membentuk rasa tanggung jawab serta rasa solidaritas dalam kelompoknya.

B. Tutor Teman Sebaya

1. Pengertian Tutor Teman Sebaya

Menurut Ischak S. W dan Warji dalam Nur Afifah 2011: 34 mengartikan tutor sebagai “orang yang memberikan bimbingan belajar kepada sis wa yang mengalami kesulitan belajar”. Dijelaskan juga

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hubungan Sosial antar Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII SMP Islam Wonopringgo Pekalongan

4 26 230

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENGAJARAN REMEDIAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007.

0 0 104

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 4

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA

0 0 16

METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA

0 2 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ALJABAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DI SMP NEGERI 175 JAKARTA

0 0 15