Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
96 Dijelaskan juga oleh Hawkins dalam Flachikov, 2001: 4 tutor
teman sebaya adalah kegiatan berbagi dalam pelajaran atau tugas yang melibatkan antara dua teman atau lebih yang saling percaya, dan adanya
hubungan timbal balik. Selain itu menurut Orlin dkk dalam Nur Afifah, 2011: 34 tutor sebaya sebagai strategi yang paling sering digunakan
untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar atau kesulitan dalam pengolahan informasi dengan seting kelompok sangat kecil
biasanya empat atau lebih sedikit dan berfokus pada kisaran yang sempit bahan. Dijelaskan juga bahwa strategi tutor sebaya banyak digunakan
guru seperti mata pelajaran membaca, matematika, ekonomi, seni, dan bisnis untuk instruksi perbaikan. Pendapat tersebut merupakan salah satu
alasan peneliti untuk menggunakan metode tutor teman sebaya untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada kelas VIII-C di SMP Negeri
2 Piyungan ini.
Metode tutor sebaya bukan hal baru bagi siswa kelas VIII-C SMP Negeri 2 Piyungan. Siswa sudah beberapa kali melakukan kegiatan ini
secara tidak disadari dan tanpa sengaja pada saat siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan suatu soal dari salah satu mata pelajaran sehingga
mereka meminta teman untuk membantu menyelesaikannya dengan menerangkan kembali yang dijelaskan oleh guru ketika pelajaran
berlangsung pada jam istirahat atau di luar jam sekolah, sehingga siswa sudah terbiasa. Namun tutor teman sebaya kali ini mungkin lebih
terstruktur pelaksanaannya dibandingkan yang biasa mereka lakukan.
97 Pemilihan materi mata pelajaran Matematika pada tutor teman sebaya
untuk meningkatkan hasil belajar Matematika ini ditentukan berdasarkan pemilihan materi yang guru Matematika sarankan, yaitu mengenai bab
“Persamaan Garis Lurus”.
Hasil penelitian ini secara garis besar yakni hasil belajar Matematika siswa dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok
melalui metode tutor teman sebaya. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan prosentase setiap siklusnya yang menunjukkan angka
peningkatan kategori siswa yang memiliki nilai rendah di awal adalah 22 direduksi menjadi 4, dan setelah siklus kedua berlangsung menjadi
0. Pada siswa yang memiliki kategori nilai tinggi pun juga meningkat dari awal siswa yang memiliki nilai Matematika pada kategori tinggi
sebanyak 11 setelah diberikan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 22, setelah itu dilanjutkan pada siklus ke-II meningkat lagi menjadi
33 sehingga pada hasil siklus ke-I ke siklus II megalami peningkatan jumlah siswa yang memiliki nilai Matematika tinggi sebesar 11. Hal ini
menunjukkan bahwa tutor teman sebaya efektif meningkatkan hasil belajar Matematika. Hal ini didukung pendapat ahli menurut Mulyadi
dalam Nur Afifah, 2011: 38 menyebutkan beberapa kelebihan dari tutor teman sebaya yaitu a tutor teman sebaya dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab dan kepercayaan diri, b adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid yang dibantu dan tutor yang membantu, dan
98 c manfaat bagi tutor sendiri adalah mendapat kesempatan untuk
pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar.
Hasil belajar Matematika yang meningkat pada siswa kelas VIII-C ditandai dengan meningkatnya perbedaan nilai rata-rata, nilai tengah pada
keseluruhan siswa, peningkatan nilai terkecil, dan nilai tertinggi pada seluruh siswa. Semua itu terlihat dengan siswa yang semakin senang
belajar Matematika, aktif mengerjakan ketika guru memberikan soal, mampu menyelesaikan soal yang diberikan guru dengan waktu yang tidak
lama, dan mampu mencerna penjelasan dari guru dengan baik. Selain itu, peningkatan hasil belajar Matematika ditunjukkan dengan meningkatnya
nilai setelah pemberian tutor teman sebaya pada siswa.
Perencanaan pada siklus kedua, digunakan untuk menindaklanjuti nilai pada siklus kedua dan menyiapkan beberapa peralatan untuk
melangsungkan siklus kedua. Siklus ke-II dilakukan dikarenakan pada siklus pertama masih ada kekurangan yakni belum cukup persiapan untuk
tutor, sehingga pada siklus kedua ini dilakukan pembekalan tutor untuk memperbaiki kekurangan pada siklus pertama dan persiapan peralatan
dilakukan satu hari sebelum tindakan pertama pada siklus kedua dilancarkan. Peneliti menyusun soal Matematika yang akan diberikan saat
post-test II berdasar pada pengembangan teori yang disajikan. Menindaklanjuti pada tindakan pertama siklus pertama, dimana tutor
belum dibekali untuk memberikan materi kepada kelompoknya masing- masing sehingga masih terdapat siswa yang memiliki nilai rendah 1 siswa,
99 dan belum maksimal pemberian materinya. Selain itu, beberapa siswa
yang memiliki nilai yang tetap atau tidak meningkat dari pre-test, sehingga hal ini perlu dijadikan evaluasi dan sebagai tambahan
perencanaan untuk melakukan siklus ke II.
Dengan demikian tujuan penelitian ini dapat tercapai yaitu hasil belajar Matematika siswa kelas VIII-C di SMP Negeri 2 Piyungan dapat
ditingkatkan melalui bimbingan kelompok menggunakan metode tutor teman sebaya. Seluruh siswa mengikuti proses kegiatan dengan lancar
setelah adanya pendekatan dan pengakraban antara tutor dengan kelompok yang akan diberikan tutoring oleh peneliti. Perbedaan rata-rata
nilai hasil belajar Matematika siswa menunjukkan skor rata-rata nilai Matematika siswa sebesar 74, setelah dilakukan tutor teman sebaya pada
siklus pertama hasil nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81 terjadi peningkatan skor rata-rata sebesar 7 angka. Sedangkan pada siklus kedua
rata-rata skor siswa menjadi 83 terjadi peningkatan sebesar 2 angka.
Dari uraian pembahasan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan bimbingan kelompok dengan metode tutor
teman sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VIII-C di SMP Negeri 2 Piyungan. Dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar atau nilai Matematika yang ditunjukkan dengan hasil skor nilai Matematika yang didapatkan
peneliti dan pembandingan prosentase siswa yang memiliki kategori nilai
Matematika pada siklus pertama dan kedua.
100