Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

4 pelajaran sekolah lebih banyak dibanding pelajaran lain. Pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang pendidikan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan bila mengahadapi soal-soal matematika. Hal ini dapat mengakibatkan hasil belajar matematika lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil belajar pada mata pelajaran lain. Keadaan ini sangat ironis dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat matematika merupakan induk ilmu pengetahuan. Matematika saat ini belum menjadi pelajaran yang difavoritkan Rizka Azizah, 2010: 14. Alih-alih difavoritkan, mata pelajaran ini kerap dianggap momok bagi sebagian besar siswa. Pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan Matematika masih terbilang buruk. Menurut Zulkardi dalam Ilma R. 2010: 20 masalah utama dalam pendidikan di Indonesia adalah rendahnya hasil belajar murid di sekolah. Dalam konteks pendidikan matematika hasil belajar tidak hanya pada aspek kemampuan kognitif, tetapi juga aspek sikap attitude terhadap matematika. Dalam ilmu matematika kemampuan berpikir, seperti kemampuan menghafal, memahami, menganalisis, dan kemampuan mengevaluasi sangat diperlukan. Selain itu aspek sikap seperti disiplin dan tanggung jawab juga sangatlah diperlukan. Rendahnya minat belajar matematika disebabkan karena matematika terasa sulit dan banyak guru matematika mengajarkan materi- materi dengan menggunakan metode yang tidak menarik, dimana guru 5 menerangkan materi Teacher telling sementara murid mencatat pelajaran. Metode yang tidak menarik tersebut menyebabkan murid menjadi malas dalam belajar dan tidak memiliki keinginan untuk memperdalam pelajaran tersebut Rizka Azizah, 2010: 14. Selain itu kurang adanya koordinasi yang baik antara guru mata pelajaran matematika dan guru bimbingan konseling dalam menangani permasalahan siswa menyebabkan masalah belajar yang dialami siswa tidak kunjung terselesaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran masih banyak para pengajar pelajaran matematika yang menggunakan satu jenis model pengajaran yang dianggap konvensional, selain itu guru bimbingan konseling terlihat di sekolah kurang maksimal dalam pemberian layanan bimbingan belajar terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. Sebagai akibatnya terlihat pola pengajaran guru matematika dan pemberian layanan bimbingan oleh guru bimbingan konseling tidak mengalami perubahan apalagi perkembangan. Akibat dalam pengajaran matematika yang tidak menggunakan metode, strategi, teknik, dan model pembelajaran yang tepat, akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Piyungan Bantul diperoleh hasil, bahwa siswa kelas VIII masih merasa kesulitan dalam memahami pelajaran matematika. Selain itu siswa juga kurang bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini terlihat dengan siswa yang kadang bercerita sendiri, mengantuk, dan 6 bermain. Cara yang ditempuh oleh guru mata pelajaran untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan tugas kepada siswa. Hal seperti ini yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa berkaitan dengan mata pelajaran matematika. Selain itu terlihat kurang maksimalnya pemberian layanan bimbingan belajar yang diberikan guru bimbingan konseling di sekolah terhadap siswa yang mengalami masalah belajar karena kurangnya koordinasi dan kerjasama antara guru mata pelajaran dengan guru bimbingan konseling terkait masalah belajar yang dialami oleh siswa. Dalam upaya membantu guru mata pelajaran dalam menangani permasalahan belajar siswa tersebut, diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok, dengan kekhasan dari model tersebut adalah setiap siswa dalam kelompok-kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan, budaya, etnis, sosial yang berbeda-beda, yang dalam hal ini terutama tingkat kemampuan yang mengutamakan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan serta menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran kooperatif yang diharapkan ialah untuk mengembangkan keterampilan siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, 7 menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Menanggapi permasalahan tersebut dan terkait dengan kewajiban konselor sekolah, maka sudah tentunya dibutuhkan model konseling yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Berdasarkan paradigma hasil belajar matematika yang dihadapi oleh siswa, maka peneliti, guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran matematika berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya. Adapun model kolaborasinya berupa peneliti mengakomodasi proses pembelajaran dengan model bimbingan kelompok melalui tutor teman sebaya. Kolaborasi ini diprediksikan akan mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pembelajaran tutor teman sebaya merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif Rizka Azizah, 2010 : 2. Penggunaan bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya diharapkan lebih efektif membantu permasalahan siswa. Di dalam tutor teman sebaya tidak ada batas yang menghalangi antara siswa dengan tutor dan siswa akan lebih terbuka, tidak malu bertanya karena yang menjadi tutor adalah teman mereka sendiri. Selain itu pembelajaran yang dilakukan berkelompok dengan kesamaan usia akan lebih memudahkan siswa dalam memahami materi. Alasan psikologis ini yang menjadi pertimbangan mengapa dalam penelitian ini menggunakan bimbingan kelompok dengan metode tutor 8 teman sebaya. Dengan tutor teman sebaya siswa akan lebih cepat memahami materi dibandingkan saat guru yang menjelaskanya. Siswa yang menjadi tutor juga akan lebih memotivasi siswa lainya, karena akan muncul rasa ingin meniru tutor dari siswa. Meniru dalam hal positif seperti mempunyai hasil belajar yang baik, dipercaya oleh guru, dan dapat menguasai materi dengan baik. Hal-hal semacam ini yang dapat memotivasi siswa untuk menjadi lebih baik. Alasan lain diberikanya bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya karena di sekolah ini belum pernah menerapkan bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya dalam proses pemberian layanan bimbingan belajar. Guru belum pernah mencoba metode lain dalam proses pembelajaran, sehingga muncul rasa bosan dan malas dari siswa. Diterapkanya bimbingan kelompok dengan metode ini diharapkan siswa akan lebih mudah menyerap materi yang diberikan kepadanya, selain itu saat proses belajar mengajar siswa menjadi lebih aktif dan tidak ada rasa malu untuk bertanya saat mengalami kesulitan. Penelitian yang dilakukan oleh Maryani 2010 tentang “Penerapan Metode Pembelajaran Tutor teman sebaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akutansi Pada Siswa Kelas X AK 1 SMK Batik 2 Surakarta”, menyimpulkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkanya metode tutor teman sebaya. Penelitian lain yang dilakukan oleh Zahral Hayati 2013 tentang “Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor teman sebaya Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran 9 Biologi Di SMA Srijaya Negara Palem bang”, menyimpulkan metode diskusi kelompok tutor teman sebaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Dari studi pendahuluan ini dan melihat hasil yang diperoleh, diharapkan penerapan bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya oleh peneliti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Piyungan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan seorang guru matematika dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 3. Siswa masih merasa kesulitan dalam memahami pelajaran matematika. 4. Siswa kurang semangat dalam proses belajar karena metode yang digunakan oleh guru matematika kurang bervariasi. 5. Kurang maksimalnya pemberian layanan bimbingan belajar yang diberikan guru bimbingan konseling di sekolah terhadap siswa yang mengalami masalah belajar matematika. 10 6. Kurangnya koordinasi dan kerjasama antara guru mata pelajaran matematika dengan guru bimbingan konseling terkait masalah belajar yang dialami oleh siswa

C. Batasan Masalah

Dalam hal ini batasan masalah sangat penting penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mendalam. Dari identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada pengembangan bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Piyungan, Bantul.

D. Rumusan Masalah

Berdasarka latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Piyungan Bantul ? 2. Bagaimana proses upaya atau tindakan untuk meningkatan hasil belajar matematika melalui bimbingan kelompok tutor teman sebaya?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 11 1. Untuk mengetahui apakah bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 2. Untuk mengetahui proses upaya atau tindakan untuk meningkatan hasil belajar matematika melalui bimbingan kelompok tutor teman sebaya.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan bimbingan kelompok dengan tutor teman sebaya dalam meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Manfaat Praktis Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis : a. Bagi siswa Meningkatkan minat belajar matematika siswa. b. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan referensi, dan dapat dijadikan informasi untuk penelitian selanjutnya. c. Bagi guru BK 12 Sebagai referensi dalam memberikan layanan bimbingan terutama bimbingan belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu juga sebagai bahan evaluasi dan masukan bahwa banyak metode dalam proses belajar mengajar.

G. Definisi Oprasional

1. Bimbingan kelompok adalah teknik yang digunakan dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang difasilitasi oleh guru pembimbing melalui kegiatan berkelompok yang memungkinkan untuk di ikuti oleh sejumlah siswa dan berguna untuk mengembangkan dirinya secara optimal dan maksimal. 2. Tutor teman sebaya adalah kegiatan berbagi dalam pelajaran atau tugas yang melibatkan antara dua teman atau lebih yang saling percaya, dan adanya hubungan timbal balik dimana peserta didik saling membantu dan belajar sendiri dengan cara saling mengajar. 3. Hasil belajar matematika adalah perubahan yang terjadi oleh pelajar setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diperoleh setelah terjadi interaksi kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat dari hasil ujian semester dan raport.

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hubungan Sosial antar Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII SMP Islam Wonopringgo Pekalongan

4 26 230

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENGAJARAN REMEDIAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007.

0 0 104

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 4

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP NEGERI 2 POGALAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA

0 0 16

METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA

0 2 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ALJABAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DI SMP NEGERI 175 JAKARTA

0 0 15