Tipe Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masayarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas ke permukaan sebagai suatu gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu Bungin, 2007: 68 Pendekatan deskriftif ini digunakan untuk mengetahui lebih dalam mengenai faktor dominan apa yang menyebabkan anak putus sekolah di Kelurahan Sipolha Horisan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sipolha Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun. Alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi tersebut adalah karena terdapat banyak anak putus sekolah dan peneliti merasa masalah ini penting untuk diteliti untuk mengetahui faktor anak putus sekolah.

3.3 Unit Analisis dan Informan

3.3.1 Unit Analisis

Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah anak putus sekolah di Nagori Sipolha Horisan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun, sebanyak 5 orang anak yang putus sekolah serta 1 orang informan tambahan.

3.3.2 Informan

Pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan yang memberikan berbagai informasi yang di perlukan selama proses penelitian ini. Idrus, 2009 : 24 . Informan penelitian ini meliputi beberapa macam seperti informan kunci dan informan utama.

3.3.2.1 Informan Utama

Informan utama yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Pihak yang menjadi informan utama adalah anak yang putus sekolah. Adapun jumlah informan utama dalam penelitian ini adalah 5 orang anak yang putus sekolah, hal ini dikarenakan berumur 10-18 tahun dimana dianggap mengerti akan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

3.3.2.2 Informan Tambahan

Informan tambahan adalah orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang di teliti. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah pihak keluarga anak-anak yang menjadi anak putus sekolah. Universitas Sumatera Utara

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dalam pengumpulan data yang diperlukan, dilakukan melalui penelitian kepustakaan Library Research. Data akan diolah dari berbagai sumber kepustakaan, antara lain buku-buku ilmiah, majalah surat kebar, jurnal, dan bahan tulisan lainnya yang erat kaitannya dengan subjek penelitian. 2. Studi Lapangan Studi lapangan yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan subjek penelitian yakni: a. Wawancara mendalam In-depth interviews, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan informan yang bertujuan untuk melengkapi data dan menganisa masalah yang ada dan diperlukan dalam penelitian ini. Informan yang diwawancarai adalah anak-anak yang putus sekolah sebagai informan utama dan keluarga anak-anak putus sekolah sebagai informasi tambahan. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data secara detail tentang faktor dominan anak putus sekolah di Kelurahan Sipolha Horisan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. b. Dokumentasi, yaitu pengabilan data yang diperoleh melalui dokumen- dokumen. Data-data yang dikumpulkan melalui teknik observasi cenderung merupakan data sekunder. Universitas Sumatera Utara

3.5 Teknik Analisis Data