Pengertian Anak Sistematika Penelitian

Dari beberapa penelitian di atas, terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi anak putus sekolah di setiap daerah serta menggunakan metode penelitian yang berbeda dari setiap penelitian terdapat menggunakan metode penelitian dengan pendekatan etnografi, pendekatan studi kasus dan lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif, dimana peneliti bukan hanya mencari faktor penyebab anak putus sekolah tetapi juga menganalisis faktor dominan apa yang menyebabkan anak putus sekolah di Kelurahan Sipolha Horisan. Selain hal itu perbedaan antara penelitian yang di atas dengan penelitian yang dilakukan peneliti dilihat dari faktor penyebab anak putus sekolah dimana dijelaskan dalam penelitian diatas faktor penyebab anak putus sekolah di sebabkan oleh kemiskinan yang berdampak pada tingkat ekonomi keluarga anak. Jika dilihat dari latar belakang dari masyarakat di Kelurahan Sipolha Horisan bukan tergolong pada masyarakat miskin serta menganggap pendidikan itu penting, tetapi pada kenyataannya masih terdapat anak putus sekolah, sehingga peneliti tertarik meneliti apa yang menjadi faktor domina yang menyebabkan anak putus sekolah di daerah tersebut.

2.2 Konsep Anak

2.2.1 Pengertian Anak

Anak merupakan aset yang menentukan kelangsungan hidup, kualitas kejayaan keluarga, kelompok, komunitas dan bangsa yang perlu dididik serta dipelihara agar tumbuh kembangnya berjalan dengan baik. Masa depan bangsa ada ditangan anak-anak masa kini oleh karena itu, mereka perlu disiapkan sejak masa prenatal hingga masa dewasa atau masa produktif. Agar setiap anak sejahtera dan mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh kembang secara optimal, baik Universitas Sumatera Utara fisik, mental maupun sosial, perlu dilakukan upaya perlindungan yang memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya tanpa diskriminasi. Secara umum dikatakan anak adalah seseorang yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa seseorang yang di lahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. Anak juga cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa daya manusia bagi pembangunan nasional. Anak adalah aset bangsa dimana, masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada di tangan anak sekarang. Semakin baik kepribadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu sebaliknya, apabila kepribadian anak tersebut buruk akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang. Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang panjang dalam rentang kehidupan. Bagi kehidupan anak, masa kanak-kanak seringkali dianggap tidak ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar menunggu saat yang didambakan yaitu pengakuan dari masyarakat bahawa mereka bukan lagi anak-anak tapi orang dewasa. Menurut Konvensi Hak Anak KHA pasal 1 yaitu: setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun Joni Tanama, 1999 :135. Sedangkan menurut undang-undang RI tentang Perlindungan Anak No.23 Tahun 2002 pasal 1, yaitu: “setiap orang yang berusia dibawah 18 tahun termasuk janin dalam kandungan”. Anak merupakan makhluk sosial, yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat Universitas Sumatera Utara serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak- kanak.

2.2.2 Hak-hak Anak