Definisi dan Komposisi Margarin Penggunaan Margarin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Margarin
2.1.1. Definisi dan Komposisi Margarin
Margarin pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh Mege Mouries pada tahun 1870 di Perancis dengan menggunakan lemak sapi. Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, kosistensi rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi Water in Oil WO yaitu fase air berada dalam fase minyak atau lemak Ketaren,1986. Syarat umum suatu margarin antara lain mengandung tidak kurang 80 lemak, air, bahan pengemulsi, garam, bahan pengawet, pewarna, pewangi dalam batas yang aman serta vitamin. Margarin berbeda dengan shortening, karena shortening tidak mengandung air, serta tidak memiliki rasa asin. Adapun komposisi kimia margarin dapat dilihat pada Tabel 2.1 dibawah ini Tabel 2.1 Komposisi Margarin Komposisi Berat Lemak 80,899 Lechitin 0,5 Garam 3 TBHQ 0,005 Vitamin A 0,002 B-Carothen 0,003 Na-Benzoat 0,1 Skim milk 15,491 Sumber : Pamina Adolina,2008 Lemak yang digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewani atau lemak nabati. Lemak hewan yang biasa digunakan adalah lemak babi lard dan lemak sapi tallow, sedangkan minyak nabati yang biasanya digunakan Universitas Sumatera Utara adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak kedelai, minyak jagung,dan minyak gandum. Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan margarin harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Bilangan Iod yang rendah 2. Warna minyak kuning muda 3. Flavor minyak yang baik 4. Titik beku dan titik cair disekitar suhu kamar 5. Asam lemak yang stabil 6. Jenis minyak yang digunakan sebagai bahan baku harus banyak terdapat disuatu daerah. Ketaren, 19862.1.2. Penggunaan Margarin
Dalam bidang pangan penggunaan margarin telah dikenal secara luas terutama baking dan cooking yang bertujuan memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pangan. Margarinjuga digunakan sebagai bahan pelapis misalnya pada roti yang bersifat plastis dan segera mencair didalam mulut Winarno, 1991. Berdasarkan penggunaannya, margarin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu margarine table dan margarine bakery. Sifat kemampuan margarin untuk dapat dioleskan dengan mudah pada suhu refrigerator sangat diinginkan pada margarine table, sehingga industri- industri di Amerika Serikat telah mengembangkan produk-pruduk soft stick dan whipped. Selain itu kesadaran nutrisi konsumen yang menghendaki margarin dengan kandungan lemak jenuh ynag rendah dan lebih tinggi kandungan lemak tidak jenuh. Margarine bakery biasanya khusus utuk penggunaan bakery, juga dalam industri biskuit, pound cakes, dan pastry.2.2. Minyak Kacang Tanah
Parts
» Latar Belakang Perumusan Masalah
» Tujuan Perancangan Ruang Lingkup Perancangan Manfaat Perancangan
» Definisi dan Komposisi Margarin Penggunaan Margarin
» Komposisi Minyak Kacang Tanah Sifat-Sifat Fisik dan Kimia Minyak Kacang Tanah
» Hidrogenasi Interesterifikasi Blending Modifikasi Lemak dan Minyak Dalam Pembuatan Margarin
» Tahap Bleaching Tahap Hidrogenasi Tahap Emulsifiksi Tahap Solidifikasi
» Tahap Packing Diskripsi Proses
» Penyaringan Awal Screening Klarifikasi Filtrasi
» Penukar Kation Cation Exchanger Penukar Anion Anion Exchanger
» Kebutuhan Uap Steam Kebutuhan Bahan Kimia Kebutuhan Listrik Kebutuhan Bahan Bakar
» Unit Pengolahan Limbah UTILITAS
» Spesifikasi Peralatan Utilitas Perhitungan diperoleh dari Lampiran D 1.
» Faktor PrimerUtama Faktor Sekunder
» Bentuk Organisasi Garis Bentuk Organisasi Fungsional Bentuk Organisasi Garis dan Staf
» Perincian Luas Areal Pabrik Manajemen Perusahaan
» Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Direktur Sekretaris Manajer Pemasaran Manajer Keuangan
» Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan
» Modal Investasi Tetap Fixed Capital Investment FCI Modal KerjaWorking Capital WC
» Heater Reaktor Hidrogenasi Internal Rate of Return IRR
» Cooler Tangki Blending Internal Rate of Return IRR
» Votator 1 Worker I Internal Rate of Return IRR
» Tangki Minyak Kacang Tanah Pompa Minyak P-01
» Heater H Internal Rate of Return IRR
» Tangki Penyimpan Bleaching Earth T-02 Belt Conveyor -01
» Tangki Bleaching T-03 Internal Rate of Return IRR
» Pompa Bleaching P-03 Internal Rate of Return IRR
» Filter Press Bak Penampung BP Pompa Filter P-04
» Tangki Penyimpan Hidrogen Blower B
» Reaktor Hidrogenasi R Internal Rate of Return IRR
» Pompa Reaktor P-05 Internal Rate of Return IRR
» Tangki Penampungan Minyak T-05 Pompa Tangki Penampungan P-06
» Cooler C Internal Rate of Return IRR
» Pompa Cooler P-07 Internal Rate of Return IRR
» Tangki Vitamin T-06 Internal Rate of Return IRR
» Pompa Vitamin P-08 Internal Rate of Return IRR
» Tangki Blending-1 T-07 Internal Rate of Return IRR
» Pompa Tangki Blending-1 P-09
» Tangki Blending-2 T-08 Pompa Tangki Blending-2 P-10
» Votator I V-01 Internal Rate of Return IRR
» Belt Conveyor BC-02 Mesin PenghancurWorker I W-01 Belt Conveyor BC-03 Votator II V-02
» Bak Penampung BPU Pompa Bak Penampung PU-02
» Tangki Pelarutan Alum TPU-01
» Tangki Pelarutan Soda Abu TPU-02
» Pompa Larutan Soda Abu PU-04
» Tangki Klarifikasi CL Internal Rate of Return IRR
» Pompa Tangki Klarifikasi PU-05
» Tangki Sand Filter SF Pompa Tangki Sand Filtter PU-06
» Tangki Penampungan TU-01 Pompa Utilitas-1 PU-07
» Tangki Pelarutan Asam Sulfat TPU-03
» Pompa Larutan Asam Sulfat PU-08
» Tangki Pelarutan Natrium Hidroksida TPU-04
» Pompa Larutan Natrium Hidroksida PU-10
» Anion Exchanger AE Pompa Anion Exchanger 1 PU-11
» Deaerator DA Pompa Daerator PU-12
» Ketel Uap KU Pompa Tangki Utilitas 2 PU-13
» Tangki Pelarutan kaporit TPU-05
» Tangki Penampungan Air Domestik TU-02 Pompa Penampungan air domestik PU-15
» Pompa Anion Exchanger 2 PU-16
» Menara Air Pendingin MP Pompa Menara Pendingin PU-17
» Unit Refigerasi UR Internal Rate of Return IRR
» Total Penjualan Total Sales Perkiraan RugiLaba Usaha Modal Investasi Tetap Langsung MITL
Show more