2.5.3.4 Penciptaan Suasana Lingkungan Perpustakaan
Penciptaan suasana lingkungan perpustakaan perlu diperhitungkan karena konsumen dan organisasi pada waktu membeli produk atau jasa bertemu dengan
staf organisasi dalam lingkungan fisik tertentu. Menurut Soehadi 2001: 8 bahwa:
Penciptaan suasana lingkungan perpustakaan adalah lingkungan perpustakaan
layout petunjuk
furniture dll yang mempengaruhi pandangan publik kepada layanan, jika atmosfir tidak begitu baik seperti
layout yang membingungkan, furniture yang kotor, petunjuk yang tidak jelas, suasana yang ribut, maka konsumen akan segan untuk mengunjungi
perpustakaan dan konsumen menganggap bahwa atmosfir yang buruk menggambarkan layanan yang buruk juga.
Sedangkan Kotler dalam Wirawan 1993: 40 menyatakan bahwa : Penciptaan suasana lingkungan perpustakaan sebagai perancangan
lingkungan organisasi yang memperhitungkan sedemikian rupa, agar menimbulkan dampak kognitif dan emosional kepada pasar target,
sehingga meningkatkan kepuasan pada waktu membeli atau memanfaatkan produk atau jasa itu.
Kedua pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa penciptaan suasana lingkungan perpustakaan merupakan lingkungan perpustakaan
sebagai perancangan organisasi untuk mempengaruhi pandangan publik kepada layanan sehingga meningkatkan kepuasan konsumen untuk memanfaatkan
layanan, produk atau jasa.
2.6 Promosi Perpustakaan 2.6.1 Kendala Promosi Perpustakaan
Pada umumnya perpustakaan dalam melaksanakan strategi kegiatan pemasaran dan promosi layanan memiliki kendala yang dihadapi yaitu kendala
dari dalam perpustakaan dan kendala dari luar perpustakaan. Hal ini dikarenakan perpustakaan tidak dapat mempromosikan layanannya kepada pengguna. Berikut
ini akan dibahas kendala-kendala yang akan diuraikan dibawah ini:
2.6.1.1 Kendala dari Dalam Perpustakaan
Ada beberapa kendala yang sebenarnya berasal dalam perpustakaan. Baik itu dari perpustakaan maupun dari pustakawannya sendiri. Oleh karena kendala itu
Universitas Sumatera Utara
berasal dari dalam perpustakaan maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi sendiri oleh perpustakaan atau pustakawan. Menurut Mustafa
1996: 58 kendala-kendala itu antara lain: 1.
Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran.
2. Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang
buku. 3.
Tidak memadainya gedung perpustakaan. 4.
Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan membuka
layanan baru.
5. Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna
perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan.
Berdasarakan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kendala dari dalam perpustakaan berasal dari pustakawan itu sendiri dikarenakan lemahnya
pengetahuan dan apresiasi terhadap pengguna yang lebih menuntut banyak jasa dari perpustakaan tersebut.
2.6.1.2 Kendala dari Luar Perpustakaan
Berbagai kendala perpustakaan secara umum antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lain. Perpustakaan harus dapat memberikan ruang akses
yang lebih baik kepada sumber dayanya, penggunanya, dan layanannya. Perpustakaan juga perlu kembali mencermati kendala-kendala yang ada sehingga
ke depan dapat mengatasi berbagai kendala dengan baik. Menurut Mustafa 1996:
58 kendala-kendala tersebut yaitu: 1.
Kecuali untuk jenis perpustakaan umum dan khusus, maka sasaran bagi pelayanan perpustakaan pada umumnya berada dilingkungan
perpustakaan dalam tempo sementara. Misalnya diperpustakaan perguruan
tinggi, maka
mahasiswa berada di kampus sekitar empat
sampai lima tahun saja. 2.
Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan terhadap perpustakaan.
3. Lemahnya manajemen organisasi.
4. Faktor sosial yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke
perpustakaan. 5.
Staf pengajar di perguruan tinggi atau guru di sekolah kurang banyak memberi tugas kepada mahasiswa atau siswa murid yang dapat
memaksa mereka untuk menggunakan perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kendala dari luar perpustakaan dikarenakan oleh kurangnya komitmen dari pimpinan dan staf pengajar dalam
dukungan terhadap perpustakaan, agar mahasiswa atau siswa mau menggunakan perpustakaan akan lebih baik memaksa mereka dengan cara banyak memberi
tugas.
2.7 Pemanfaatan Media Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan