Sistem Layanan Tertutup Sistem Layanan Perpustakaan

b. Memberikan kepuasan kepada pengguna karena bisa memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya secara langsung ke jajaran koleksi. c. Memungkinkan memilih judul lain yang sesuai apabila tidak menemukan koleksi yang dicari. d. Mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham antara pengguna dan petugas. 2 Kerugian: a. Memerlukan tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan koleksi yang salah letak. b. Koleksi akan lebih cepat rusak karena sering dipegang. c. Memerlukan ruangan yang relatif lebih luas untuk pengaturan rak agar pengguna leluasa memilih koleksi. d. Susunan koleksi di rak menjadi mudah rusak. Sistem layanan terbuka mempunyai keuntungan yaitu bagi petugas karena dapat mengurangi terjadinya kesalah pahaman antara petugas dan pengguna dan bagi pengguna karena dapat langsung memilih koleksi yang ada di rak. Selain keuntungan ada juga kerugian yang didapat pada sistem layanan terbuka yaitu pemakai banyak yang salah meletakkan buku ke dalam rak sehingga petugas harus mengontrol rak-rak untuk mengetahui buku yang salah letak, dan buku cepat rusak.

2.2.1.2 Sistem Layanan Tertutup

Selain sistem layanan terbuka terdapat juga sistem layanan tertutup di perpustakaan. Menurut Rahayuningsih 2007: 94 menyatakan “Sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan”. Sedangkan Astono 2009: 4 mengemukakan bahwa: Pelayanan tertutup adalah sistem dimana pengguna tidak diijinkan memasuki ruang koleksi, sehingga apabila pengguna membutuhkan beberapa judul buku yang dikendaki hanya dapat memilih melalui kartu buku dengan cara mencatat identitas buku yang dikehendaki tersebut untuk diberikan kepada petugas. Kedua pendapat di atas mengemukakan bahwa sistem layanan tertutup adalah layanan yang tidak mengijinkan pengguna mencari dan mengambil sendiri koleksi, pengguna hanya memilih melalui kartu buku dengan mencatat identitas buku untuk diberikan kepada petugas. Universitas Sumatera Utara Dalam usaha untuk melayani pengguna pada sistem layanan tertutup tentunya perpustakaan akan mengalami keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya. Menurut Rahayuningsih 2007: 94 keuntungan dan kerugian sistem layanan tertutup adalah: 1 Keuntungan: a. Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi. b. Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas. c. Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. 2 Kerugian: a. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman. b. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang. c. Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam. d. Peminjaman sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keuntungan dari sistem layanan tertutup adalah koleksi akan tetap terjaga kerapiannya dan koleksi yang hilang dapat diminimalkan. Selain keuntungan tersebut sistem tertutup juga memiliki kerugian yaitu petugas banyak mengeluarkan energi untuk memberikan pelayanan peminjaman kepada pengguna.

2.2.2 Jenis-Jenis Layanan