Pelayanan Referensi Jenis-Jenis Layanan

Dalam pelaksanaan pelayanan sirkulasi ada lima tujuan yang ingin dicapai antara lain: 1 Agar para pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal. 2 Agar mudah diketahui identitas peminjaman, buku yang dipinjam dan waktu pengembalian. 3 Untuk menjamin pengembalian pinjaman dalam waktu yang ditentukan. 4 Untuk memperoleh data kegitan pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan 5 Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran. Lasa, 2005: 213 Semua kegiatan harus tercakup dalam peraturan perpustakaan untuk diketahui dan dipatuhi oleh pengguna dan staf perpustakaan. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 73-74 proses layanan sirkulasi meliputi tujuh kegiatan yaitu: 1. Meminjamkan. 2. Mengembalikan. 3. Mencatat pesanan. 4. Memperpanjang masa pinjam. 5. Menagih. 6. Memberikan sanksi. 7. Memberikan keterangan bebas bersih pinjaman. Kedua pendapat di atas memiliki persamaan bahwa pelayanan sirkulasi memiliki tujuan dan kegiatan seperti meminjamkan, mengembalikan, mencatat pemesanan, memberikan sanksi, dan memberikan keterangan bebas pinjaman. Selain kegiatan tersebut tujuan dari layanan sirkulasi harus mampu untuk menarik minat para pemakai agar mau memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal.

2.2.2.2 Pelayanan Referensi

Layanan referensi adalah layanan yang hanya dapat diberikan terbatas di perpustakaan. Layanan referensi atau layanan rujukan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan memberikan sumber, acuan, rujukan atau petunjuk kepada pengguna perpustakaan. Bahan pustaka yang menjadi sumber rujukan diperpustakaan terutama adalah : kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku pedoman dan petunjuk, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Sutarno 2006: 94 menyatakan bahwa “Layanan rujukan merupakan kegiatan memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan dalam bentuk cepat atau pemberian bimbingan pemakaian sumber rujukan”. Sedangkan Rahayuningsih, 2007: 103-104 mengemukakan bahwa: Layanan referensi adalah suatu kegiatan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menentukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menentukan dan memakai koleksi referensi. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan referensi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan untuk menemukan informasi dengan cepat. Agar pelayanan referensi dapat berjalan dengan baik, petugas referensi perlu memahami terlebih dahulu fungsi-fungsi referensi, antara lain: 1. Fungsi pengawasan Petugas referensi dapat mengawasi pengunjung, baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang sosial dan tingkat pendidikannya agar dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. 2. Fungsi informasi Petugas referensi dapat memberikan informasi kepada pengunjung, yaitu memberikan jawaban terhadap pertanyaan singkat maupun penelusuran informasi yang luas dan mendetail sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi ini yang terpenting dari pelayanan referensi. 3. Fungsi bimbingan Petugas referensi harus menyediakan waktu guna memberikan bimbingan kepada pengguna perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan. Edo, 2008: 3-4. Layanan rujukan yang harus diberikan oleh setiap perpustakaan meliputi enam kegiatan antara lain: 1 Memberikan informasi yang bersifat umum. 2 Membantu menggunakan katalog dan memberikan petunjuk cara memanfaatkannya. 3 Membimbing pengguna dalam penelusuran informasi. 4 Menjelaskan cara menggunakan bahan perpustakaan rujukan. 5 Membantu pengguna untuk menemukan informasi bahan perpustakaan yang dicarinya. Universitas Sumatera Utara 6 Membuat jajaran vertikal yang berisi prospektus, brosur, dsb. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 2004: 86. Petugas referensi sebaiknya memahami terlebih dahulu fungsi-fungsi referensi sebelum melakukan kegiatannya yaitu dapat mengawasi pengunjung, dapat memberikan informasi kepada pengunjung, harus menyediakan waktu guna memberikan bimbingan. Oleh karena itu, petugas referensi memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pemakai dalam memberikan informasi karena terkadang penyampaian pertanyaan tidak jelas.

2.2.2.3 Pelayanan Audiovisual