Batas Minimum Prestasi Belajar
Demikian pula Islam memerintahkan agar para orang tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta berkewajiban
untuk memelihara keluarganya dari api neraka, sebagaimana firman Allah Swt:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka....QS Al-tahrim:6
Pada umumnya pendidikan dalam keluarga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan
karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya
pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
2
Sekolah
Sekolah sebagai institusi resmi di bawah kelolaan pemerintah, menyelengarakan kegiatan pendidikan secara berencana, sengaja, terarah,
sistematis, oleh para pendidik profesional dengan programyang dituangkan ke dalam kurikulum untuk jangka waktu tertentu dan diikuti oleh para peserta didik
setiap jenjang pendidikan tertentu. Dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, terutama menyangkut pendidikan agama Islam, antara lain pada pasal 12 ayat 1a bahwa: setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pendidikan agama sesui dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidikan yang se agama.
40
40
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011 cet. ke-1, H. 152
Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari Al-Quran-Hadis, Akidah- Akhlak, Fikih, sejarah dan kebudayaan Islam, serta penciptaan suasana
lingkungan yang religius. PAI merupakan core inti, sehingga bahan-bahan kajian yang termuat dalam pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Keterampilankejujuran termasuk TIK,
Muatan lokal, dan pengembangan diri, di samping harus mengembangkan kualitas IQ, EQ, CQ dan SQ juga harus dijiwai oleh ajaran nilai-nilai Islam PAI.
41
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan agama, banyak sekolah mengembangkan lingkungan pendidikan di sekolah educational environment
yang mendukung proses pendidikan agama yang memenuhi baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang tergambar pada sikap dan prilaku para siswa.
Berdasarkan hasil penelitian puslitbang pendidikan Agama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan tercatat sekolah seperti
SMU 6 Palembang, SMA 2 Bandung, Sekolah Adabiyah di padang dan lain yang mencoba melengkapi instrumen pendukung pendidikan di sekolah yang kondusif
terhadap pendidikan agama. Educational environment dikembangkan di sekolah- sekolah tersebut seperti pembiasaan pemberlakuan tradisi ritual keagamaan
tertentu, membaca doa sebelum memulai pelajaran, shalat berjamaah di sekolah yang dapat mendukung ranah afektif dan psikomotorik. Namun, sekali lagi,
keberadaan siswa di sekolah yang hanya meliputi sebagaian kecil dari keseluruhan interaksi sosial yang berpengaruh dalam proses sosialisasi dan internalisasi nilai
pada anak, maka faktor lingkungan keluarga dan komunitas tidak dapat diabaykan dalam keseluruhan proses pendidikan membentuk watak dan pribadi pada anak
didik.
42
41
Ibid, h. 171
42
Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia pascakemerdekaan, Jakarta, Rajawali pers, 2009 H. 151-152