Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berdasar
karna jarang mengamalkannyat ayat kursi dan doa setelah wudhu mereka lupa dan terbata-bata membacanya sehingga nilai mereka kurang dari nilai KKM.
Tabel 4.17 Penyajian data
Interval Nilai Frekuensi
Kriteria Siswa Asrama
Siswa nonasrama
89 – 100
Amat Baik -
- 77
– 88 Baik
3 4
65 – 76
Cukup 6
- ≤ 64
Kurang 6
11
Histograf 4.1
Dari tabel dan histograf di atas dapat dilihat bahwa 77-88 lebih banyak diraih oleh siswa nonasrama di bandingkan siswa asrama. Dan nilai 65-76
dengan kriteria cukup hanya diraih oleh siswa asrama. Sedangkan nilai kurang di bawah nilai KKM juga lebih banyak siswa nonasrama yang mendapatkannya di
banding siswa asrama yaitu nilai ≤ 64
3 6
6 4
11
2 4
6 8
10 12
89 - 100 77 - 88
65 - 76 ≤ 64
Siswa Asrama Siswa Nonasrama
Analisis dan Interpretasi Data
Berdasarkan pemaparan data di atas, maka nilai siswa yang tingal diasrama dan siswa nonasrama hipotesis menggunakan teknik komparasi Uji Beda
t-test sampel bebas Independent Sample Test.
Tabel 4.18 Nilai siswa yang berasrama dan siswa nonasrama
No X
berasrama Y
nonasrama
1 50
50 2500
2500 2
65 50
4225 2500
3 65
85 4225
7225 4
50 85
2500 7225
5 80
60 6400
3600 6
85 80
7225 6400
7 65
60 4225
3600 8
65 50
4225 2500
9 50
55 2500
3025 10
70 50
4900 2500
11 50
55 2500
3025 12
85 80
7225 6400
13 60
50 3600
2500 14
50 50
2500 2500
15 65
50 4225
2500
Ʃ
955 910
62975 58000
Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut: Ho :
� = �� Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar
pendidikan Agama Islam antara siswa berasrama
dengangan nonasrama berdasarkan nilai uji kompetensi Pendidikan Agama Islam.
H
a
:
� ⋖ � � Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar pendidikan
Agama Islam antara siswa berasrama dengan siswa nonasrama berdasar nilai Uji Kompetensi Pendidikan Agama Islam.
Keterangan: H
o
= Hipotesis nihil H
a
= Hipotesis alternatif
�
= Prestasi belajar siswa berasrama
��
= Prestasi belajar siswa nonasrama Ho diterima jika
�
ℎ��
⋖ t α ;db Ha diterima jika
�
ℎ��
≥ t α ;db db = n1 + n2
– 2 dengan Tingkat kemaknaan level of significance α = 0,05 Untuk mengetahui Hipotesis nihil atau hipotesis alternatif yang diterima
dengan mengg unakan “Uji t” atau T test, berhubung populasinya dua kelas yaitu
siswa berasrama dan siswa nonasrama, maka penulis mengunakan rumus uji beda rata-rata yang saling lepas namun uji beda rata-rata yang saling lepas mempunyai
dua rumus dan mempunyai dua ketentuan sebagai berikut: d
Untuk Varian ragam homogen dengan mengunakan rumus
� = −
�
1 �1
+
1 �2
db; N1+N2 -2 Keterangan:
t : Nilai Uji t
x : Niali rata-rata siswa berasrama
y : Nilai rata-rata siswa nonasrama
SG :Standar deviasi gabungan N1 : Jumlah sampel siswa berasrama
N2 : Jumlah sampel siswa nonasrama S1 : Varian siswa berasrama
S2 : Varian siswa nonasrama
e Untuk Varian ragam tidak homogen heterogen dengan mengunakan
rumus
� = −
�
1 2
�1
+
�
2 2
�2
db =
�12 �2
+
�22 �2
2 �1
2 �1
2 �1−1
+
�2 2
�2 2
�2−1
Keterangan: t
: Nilai Uji t x
: Niali rata-rata siswa berasrama y
: Nilai rata-rata siswa nonasrama N1 : Jumlah sampel siswa berasrama
N2 : Jumlah sampel siswa nonasrama S1 : Varian siswa berasrama
S2 : Varian siswa nonasrama Untuk mengetahui populasinya homogen atau tidak maka digunakan
rumus sebagai berikut: Uji Homogenitas Populasi dengan Uji
=
Varaia Besar Varian kecil
Populasi homogen jika nilai
ℎ�� � �1 �2
Populasi heterogen jika nilai
ℎ��
≥
� �1 �2
Dari rumus di atas langkah pertama untuk mengetahui homogen atau tidaknya populasi di atas maka harus di ketahui terlebih dahulu varian dari kedua
sampel tersebut dengan menggunkan rumus setandar deviasi karena varian itu adalah kuadrat dari setandar deviasi dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
S =
Ʃ�
2
−
Ʃ� �
2
�−1
Keterangan : S
: Setandar deviasi
ƩX :
Jumlah nilai ƩX
2
: Jumlah nilai yang telah di kuadratkan
n : Jumlah siswa
S
2
: setandar deviasi Dari perhitungan nilai Kompetensi Pendidikan Agama Islam dengan
mengunakan rumus di atas maka mendapatkan hasil varian sebagai berikut, untuk varian siswa berasrama adalah
�
2
= 64,85
2
= 4205,52 dan untuk varian siswa nonasrama
�
2
= 62,07
2
= 3852,68setelah diketahui variannya maka di uji homogenitasnya dengan mengunakan rumus diatas
=
Varaia Besar Varian kecil
=
�
2
�
2
=
4205 ,52
3852
= 1,09 Populasi homogen jika nilai
ℎ�� � �1 �2
Populasi heterogen jika nilai
ℎ��
≥
� �1 �2
v1 = n1 – 1 = 15 – 1 = 14
v2 = n2 – 1 = 15 – 1 = 14
Dengan α = 0,05 maka
0,05 14 14
= 2,48 jadi karan
ℎ��
⋖
� �1 �2
1,09 ⋖ 2,48 Kesimpulannya adalah kedua populasi yang diteliti adalah homogen,
maka uji beda menggunakan rumusuntuk varian homogen yaitu:
� =
� −� �
�12 �1
+
�22 �2
dan dari hasil perhitungan tersebut mendapatkan hasil yaitu � = 0.004
dengan db = n1 + n2
– 2 = 15+ 15 – 2 = 28 dan α = 0,05
maka t db α 0,05 adalah
�
0,05;28
= 1,70 Dengan demikian maka di temukan
�
ℎ��
0,004 ⋖�
�
1,70 maka Ho diterima. Jadi tidak ada perbedaan yang significan antara prestasi belajar siswa
yang tinggal diasrama dan siswa yang nonasrama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IX di SMP Kharisma Bangsa dari hasil uji kompetensi belajar
Agama Islam.