Faktor-Faktor Lingkungan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator
penujukan adanya prestasi tertentu dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
27
1 Ranah Cipta Kognitif
Istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental dan berhubungan
dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan, dan keyakinan. Jadi kognitif atau kognitive development, yakni
perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak.
28
Macam ranah kognitif dan indikatornya: 1.
Pengamatan macam indikatornya yaitu, dapat membandingkan, dapat menghubungkan.
2. Ingatan macam indikatornya adalah dapat menyebutkan, dapat
menujukan kembali. 3.
Pemahaman indikatornya adalah dapat menjelaskan, dapat mendepinisikan dengan lisan sendiri.
4. Penerapan indikatornya yaitu dapat memberikan contoh, dapat
mengunakan secara tepat. 5.
Analisis pemeriksaan dan pemeliharaan secara teliti indikatornya adalah dapat menguraykan, dapat mengklasifikasikan atau memilah-
milah. 6.
Sintesis membuat panduan baru dan utuh indikatornya adalah dapat menghubungkan, dapat menyimpulkan, dapat menggenerelisasikan
membuat perinsip umum.
29
27
Muhibbin Syah, Op.cit., h. 150
28
Tohirin, op. cit., h. 48-49
29
Muhibbin Syah, op. cit., h. 151
Beberapa tipe hasil belajar kognitif diantaranya adalah:
1. Tipe hasil belajar pengetahuan hapalan knowledge
Yaitu tingkat belajar kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta,atau istilah tanpa harus
mengerti, menilai atau mengerjakannya.
2. Tipe hasil belajar pemahaman komprehensif
Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan responden mampu memahami, konsep dari faktamasalah yang ditanyakan.
3. Tipe hasil belajar penerapan aplikasi
Yaitu kemampuan yang mengharapkan responden mampu untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi yang
baru baginya.
4. Tipe belajar analisis
Yaitu tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau menguraykan suatu integritas atau situasi tertentu dalam kemampuan atau unsur
pembentukannya.
5. Tipe belajar sintesis
Yaitu pernyataan unsur atau bagian-bagian kedalam suatu bentuk yang menyalurkan atau kemampuan yang menentukan responden untuk dapat
menemukan kausal atau urutan tertentu.
6. Tipe belajar evaluasi
Yaitu kemampuan yang menentukan responden untuk dapat membuat suatu penilaian tertentu suatu peryataan, konsep,situasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu.
30
Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran, disiplin
motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan lain-lain.
2 Ranah Rasa Afektif
Keberhasilan pengembangan
ranah kognitif
tidak hanya
akan membuahkan kecakapan kognitif, tetapi juga menghasilkan kecakapan
ranah afektif. Peningkatan kecakapan afektif ini, antara lain, berupa kesadaran
beragama yang
mantap. Dampak
positif lainnya
ialah dimilikinya sikap mental keagamaan yang lebih tegas dan lugas sesui
dengan tuntunan ajaran agama yang telah ia pahami dan yakini secara mendalam. Sebagai contoh seorang siswa yang diajak temannya untuk
berbuat dosa atau melanggar ajaran agama ia akan serta merta menolak
30
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka Al-hasan,1988 Cet, ke-2, h. 266 -267