Analisis Normalitas data Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Operator SPBU Di Kecamatan Ciputat Tahun 2014
Jumlah total responden dalam penelitian ini sebanyak 42 responden. Distribusi frekuensi berdasarkan shift kerja dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
petugas SPBU mayoritas 69 bekerja menggunakan sistem shift kerja. Kemudian didapatkan pula distribusi frekuensi jenis kelamin responden dapat
dilihat dari tabel 5.3 bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki yaitu 30
orang 71, 4 dan perempuan sebanyak 12 orang 28,6. Tabel 5.4
Distribusi Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan kerja
berdasarkan masa kerja, usia pekerja, Kebisingan yang ada dan IMT pada Pekerja operator di SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014
No Variabel faktor
Mean Median
SD Min-Max
1 Masa Kerja
3.48 2
5.162 1-25
2 Usia
26.14 24
8.168 16-56
3 IMT
21,28 3.795
20.41 14.69-30.80
4 Kebisingan
80.18 80.08
1.383 77.10-82.08
Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan gambaran distribusi rata-rata masa kerja pekerja yang sudah bekerja di SPBU adalah 3.48 tahun atau sekitar 4 tahun
dengan nilai standar deviasi 10.801 dan nilai tengah 2 tahun. Masa kerja pekerja yang paling baru adalah 1 tahun dan paling lama bekerja 25 tahun sebagai
operator di SPBU.
Usia pekerja ditempat kerja SPBU termuda adalah 16 tahun dan tertua 56 tahun dengan rata-rata usia pekerja yaitu 26 tahun dengan standar deviasi 5.162.
Rata-rata pekerja SPBU memiliki status gizi berdasarkan nilai IMT 21, 78 kgm2 dengan SD 3.795 kgm2. IMT Minimal adalah 14,69 kgm2, maksimal 30.80
kgm2. Berdasarkan tabel 5.4 juga didapatkan gambaran distribusi rata-rata
kebisingan ditempat kerja adalah 80,18 dBA dengan standar deviasi 1.383. Kebisingan ditempat kerja terendah adalah 77,10 dBA dan tertinggi 82,02 dBA.
Hal ini belum melewati batas TWA Kebisingan yaitu 85 dBA. Akan tetapi kebisingan yang ada patut juga di waspadai, dikarenakan ada beberapa kendaraan
yang dapat menghasilkan bunyi bising yang tinggi seperti motor dengan knalpot yang dibuka, suara deru klakson truk yang biasanya sudah melebihi 85 dBA.
5.4 Analisis Bivariat 5.4.1 Hubungan antara Faktor
–Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan kerja pada Pekerja operator di SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014
Analisis bivariat merupakan analisis lanjutan dari analisis univariat yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan kerja pada Pekerja operator di SPBU di
Kecamatan Ciputat Tahun 2014 menggunakan uji t-independen untuk data
berdistribusi normal dan Mann Whitney test untuk data tidak berdistribusi normal.