Pengolahan Data Analisa Data

43 BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum SPBU di Kecamatan Ciputat

Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum atau disingkat SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT Pertamina Persero untuk masyarakat Indonesia secara luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. SPBU di wilayah Kecamatan Ciputat berjumlah 6 tempat dengan lokasi yang tersebar dan jarak antar SPBU sekitar 1 kilo meter. Ke-enam SPBU tersebut adalah SPBU Mega Mall, SPBU cimanggis, SPBU Carefoor, SPBU Gaplek dan SPBU Kedawung. Setiap SPBU memiliki struktur organisasi dimulai dari manajer, supervisor, operator, satuan pengamanan SATPAM, dan petugas kebersihan. Dalam SPBU terdapat berbagai fasilitas untuk umum diantaranya toilet, mushola dan tempat pengisian angin ban kendaraan. Jam operasi SPBU di kecamatan Ciputat berlangsung selama 24jam, kecuali satu SPBU yaitu SPBU Carefoor yang hanya beroprasi 16 jam kerja.

5.2 Analisis Normalitas data

Dari hasil uji normalitas data, diperoleh sebagai berikut : Tabel 5.1 Normalitas Data Variabel P- value Ketutusan Indeks Massa Tubuh IMT 0,05 Normal Masa Kerja 0,05 Tidak Normal Usia 0,05 Tidak Normal Kebisingan 0,05 Tidak Normal Variabel masa kerja dan usia keduanya didapatkan hasil berdistribusi tidak normal, karena nilai p-value 0,05, sementara itu variabel IMT berdistribusi Normal, p- value 0,05. Hasil uji normalitas, untuk mendapatkan atau menentukanpilihan pada uji univariate dan bivariate Jika data berdistribusi tidak normal, harus memilih uji Non- Parametrik. Sementara untuk variabel IMT, karena distribusi data yang jenisnya rasio diperoleh berdistribusi normal, maka dilakukan selanjutnya pengujian t-independent. Sedangkan untuk data masa kerja, kebisingan dan usia data tidak berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian non parametric dengan jenis uji Mann Whitney.

5.3 Analisis Univariate

Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi analisa deskriptif data kelelahan kerja, Shift Kerja, Status Gizi, Jenis Kelamin, Usia, Tekanan Panas, Kebisingan dan Masa Kerja.

5.3.1 Gambaran Kejadian Kelelahan Kerja pada pekerja operator di SPBU Tahun 2014

Kelelahan kerja pada pekerja perator SPBU di kecamatan Ciputat cukup tinggi. Hasil penelitian mengenai kejadian kelelahan kerja diperoleh dari hasil subjective self rating test dari industrial fatigue research committee IFRC yang merupakan kuesioner yang dapat untuk mengukur tingkat kelelahan subjektif. Variabel kelelahan kerja dikategorikan menjadi dua yaitu mengalami kelelahan kerja dan tidak mengalami kelelahan kerja. Adapun hasil yang diperoleh mengenai kejadian kelelahan kerja yang dialami pekerja pada operator di SPBU Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut Tabel 5.2 Distribusi Kejadian Kelelahan kerja pada yang Dialami Pekerja Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014 No Gambaran Kelelahan Jumlah Persentase 1 Mengalami Kelelahan 22 52.4 2 Tidak Mengalami Kelelahan 20 47.6 Jumlah 42 100 Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 42 pekerja, 22 pekerja 52,4 mengalami kelelahan kerja dan 20 pekerja 47,6 tidak mengalami kelelahan kerja. Didapatkan prosentase pekerja yang mengalami kelelahan lebih banyak dibandingkan dengan pekrja yang tidak mengalami kelelahan.

5.3.2 Gambaran Faktor yang mempengaruhi Kelelahan kerja .

Faktor- faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja dalam penelitian ini meliputi Shift Kerja, Status Gizi, Jenis Kelamin, Usia, Tekanan Panas, Kebisingan dan massa kerja. Distribusi faktor-faktor tersebut terlihat pada tabel 5.3 berikut ini : Tabel 5.3 Distribusi Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan kerja berdasarkan shift kerja dan jenis kelamin pada Pekerja operator di SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014 No Variabel Faktor Kategori Jumlah Persentase 1 Shift Kerja Pekerja Shift 29 69 Pekerja Non Shift 13 31 2 Jenis Kelamin Laki-Laki 30 71.4 Perempuan 12 28.6 3 Tekanan Panas Mengalami tekanan panas 10 24 Tidak mengalami tekanan panas 32 76