Karakteristik Umum Responden Karakteristik Responden Teh Botol Sosro

berpenduduk 1.745.195 jiwa, Jakarta Utara berpenduduk 1.182.249 jiwa , Jakarta Pusat berpenduduk 878.918 jiwa, dan Jakarta Barat bependuduk 1.563.563 jiwa. Kota Jakarta Timur mempunyai beberapa karakteristik khusus antara lain memiliki beberapa kawasan industri, seperti Pulogadung dan Perkampungan Industri Kecil PIK, beberapa paasar induk, serta memiliki bandara Halim Perdana Kusuma, dan objek wisata TMII dan Lubang Buaya. Dapat dilihat pada tabel 16 mengenai kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Timur dan luas wilayah tiap kecamatan. Tebel 16. Sebaran kecamatan di Kota Jakarta Timur Kecamatan Luas wilayah km 2 Jumlah Kelurahan Matraman 485,13 6 Jatinegara 1.063,53 8 Pasar Rebo 1.294,60 5 Keramat Jati 1.333,45 7 Polo gadung 1.572,15 7 Cakung 4.248,08 7 Ciracas 1.608,30 5 Cipayung 2.729,59 8 Makasar 2.163,01 5 Duren Sawit 2.270,60 7 Jumlah 18.767,43 65 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2007

5.4 Karakteristik Responden Teh Botol Sosro

5.3.1 Karakteristik Umum Responden

Karakteristik umum konsumen pada penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaaan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan pengeluaran per bulan. Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki mendominasi dalam penelitian ini. Karakteristik umum responden dapat dilihat pada tabel 17 halaman 85. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden laki-laki 58 persen, sedangkan responden perempuan hanya 42 persen. Hal ini sesuai dengan target pasar Teh Botol Sosro bahwa minuman ini dapat di konsumsi oleh laki-laki maupun perempuan. Responden laki-laki lebih banyak dari pada perempuan karena responden laki-laki lebih bersedia untuk mengisi kuisioner. Pembagian usia responden digolongkan menjadi lima kelompok umur yang sebagian besar berusia 25 tahun hingga 34 tahun yaitu sejumlah 33 persen. Rentang usia tersebut merupakan usia produktif yang pada usia tersebut banyak orang yang melakukan kegiatan di luar rumah. Jika diakumulasikan jumlah kelompok responden berumur 25 tahun ke atas sebanyak 79 persen. Hal ini dapat berarti Teh Botol Sosro lebih banyak diminum oleh golongan umur dewasa. Tingkat pendidikan responden yang menjadi konsumen Teh Botol Sosro terbilang cukup tinggi. Hasil penelitian menunjukkan, latar belakang pendidikan responden mayoritas adalah sarjana sebanyak 89 persen. Komposisi terbanyak adalah bergelar sarjana S1 72 persen, pascasarjana S2 3 persen, dan diploma 7 persen. Jumlah responden yang mempunyai latar belakang pendidikan SMA berjumlah 17 persen dan SMP berjumlah 1 persen. Kebutuhan akan informasi mengenai produk dipengaruhi oleh jenjang pendidikan konsumen. Begitu juga penilaiannya tentang tingkat kepentingan maupun kinerja terhadap mutu atau atribut produk. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin tinggi pula kebutuhan akan informasi. Pada umumnya persyaratan mutu dari konsumen yang berpendidikan tinggi relatif tinggi. Dilihat dari karakteristik resonden berdasarkan tempat tinggal, sebagian besar responden sudah menempati rumah sendiri, yaitu sebanyak 34 persen. Responden juga ada yang tinggal di rumah orang tua mereka, yaitu sebanyak 28 persen, tinggal di tempat kos 22 persen, dan tinggal di rumah kontrakan 15 persen. Responden yang tinggal di tempat kos sebagian besar adalah mahasiswa dan pegawai swasta yang mencari tempat tinggal didekat tempat mereka bekerja atau kuliah. Sebagian dari konsumen Teh Botol Sosro yang menjadi responden berasal dari suku Jawa, yaitu 43 persen responden. Informasi ini menyatakan bahwa suku Jawa suka terhadap rasa dari Teh Botol Sosro. Menurut responden dari suku Jawa, rasa teh yang manis dan agak sepat itu sesuai dengan seleranya. Kemudian suku Betawi ada 23 persen responden, suku Sunda 12 persen responden dan sisanya adalah responden dari suku Batak, China, Toraja, Padang dan Menado. Dapat disimpulkan penduduk Jakarta Timur heterogen dan Teh Botol Sosro telah dikonsumsi oleh berbagai suku. Jenis pekerjaan responden yang dominan adalah pegawai swasta sebanyak 31 persen. Responden yang mempunyai pekerjaan sebagai pegawai negeri sebanyak 29 persen, wiraswasta sebanyak 11 persen, TNI sebanyak 5 persen, dan dokter 2 persen. Responden yang masih duduk di bangku SMA sebanyak 3 persen, sebagai mahasiswa 11 persen dan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 8 persen. Pengeluaran konsumen untuk konsumsi minuman ringan non alkohol cukup bervariasi, mulai kurang dari Rp. 60.000 sampai lebih dari Rp. 499.999 per bulan. Tingkat pengeluaran terbesar berada pada kelompok Rp. 150.000 hingga Rp. 199.999, yaitu sejumlah 34 persen. Responden yang mempunyai pengeluaran kurang dari Rp. 60.000 per bulan sebanyak delapan persen, responden yang mempunyai pengeluaran kurang dari Rp. 60.000 per bulan ini termasuk mahasiswa dan pelajar SMA. Pengeluaran mereka adalah uang saku mereka per bulan. Dari pengeluaran konsumsi minuman ringan non alkohol dapat dilihat bahwa penduduk Jakarta Timur mempunyai kebutuhan yang tinggi terhadap produk tersebut. Dalam penelitian ini, pendapatan responden tidak dijadikan bahan pertanyaan dalam kuisioner mengingat hal ini cukup sensitif untuk ditanyakan. Tabel 17. Karakteristik Responden Teh Botol Sosro di Wilayah Jakarta Timur Kerakteristik Demografi Jumlah Responden orang Persentase Jenis Kelamin Laki – laki Wanita 58 42 58 42 Usia 15 – 24 tahun 25 – 34tahun 35 – 44 tahun 45 – 54 tahun 55 tahun 21 33 20 16 10 21 33 20 16 10 Suku Jawa Sunda Betawi Batak China Toraja Padang Menado 43 12 23 6 8 1 3 5 43 12 23 6 8 1 3 5 Pendidikan Terakhir SMP SMA Diploma Sarjana S1 Sarjana S2 1 17 7 72 3 1 17 7 72 3 Tempat Tinggal Kost Rumah Orang tua Rumah Kontrakan Rumah Sendiri Rumah Saudara 22 28 15 34 1 22 28 15 34 1 Pekerjaan Pelajar Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta TNI Dokter Ibu Rumah Tangga 3 11 29 31 11 5 2 8 3 11 29 31 11 5 2 8 Tingkat Pengeluaran per bulan untuk minuman ringan non alkhohol Rp.60.000 Rp. 60.000 – Rp. 79.999 Rp. 80.000 – Rp. 99.999 Rp.100.000 – Rp.149.999 Rp.150.000 – Rp. 199.999 Rp. 200.000 – Rp.299.999 Rp. 300.000 – Rp.499.999 Rp.500.000 8 10 12 19 34 13 4 8 10 12 19 34 13 4

5.3.2 Karakteristik Pembelian